Vaksin Sinovac
yang datang dari China kini sedang berada dalam tahap uji klinis di Indonesia.
Rencananya akan ada 1.600 relawan yang akan mendapatkan vaksin tersebut untuk
melakukan uji coba keamanan vaksin Sinovac sebagai upaya untuk menekan angka
penyebara virus corona.
Dilansir
dari merdeka.com, berikut adalah
wawancara bersama Profesor Kusnandi mengenai progres pengujian vaksin Sinovac.
Uji klinis
vaksin memiliki beberapa tahapan. Pertama yaitu preklinik kemudian klinik. Preklinik
adalah tahapan pencarian bahan vaksin. Kemudian setelah vaksin ditemukan, akan
disuntikkan kepada binatang.
Setelah disuntik
pada binatang, binatang itu harus aman dan timbul zat anti. Sudah selesai pada
binatang baru fase I. Sudah fase satu masuk fase II, fase III.
Fase I
adalah uji klinis untuk keamanan vaksin. Fase I telah dilakukan di China dan
diberikan kepada 1.400-1.500 orang dan vaksin ini terhitung aman.
Aman yang
dimaksud tersebut dilihat dari dua aspek. Reaksi lokal dan reaksi sistemik.
Reaksi lokal itu kalau disuntik apakah timbul merah atau bengkak atau yang
lainnya. Reaksi sistemik, apakah timbul panas atau pingsan atau lemas atau
alergi di 30 menit pertama.
Setelah
vaksin disuntik, akan menimbulkan panas dan kemerahan. Kemudian, ada 30% persen
orang yang merasakan lemas, dan nyeri pada tempat suntikan. Namun, nyeri akan
hilang dengan sendirinya setelah dua hari.
Pada fase
II, disuntikan kepada 400 orang dan masih aman sehingga vaksin ini lulus untuk
mendapatkan izin klinis fase III.
Kusnadi menyebutkan
untuk fase III, dibutuhkan 1000 orang untuk melanjutkan pengujian ini. Pada
fase ke III, para peneliti akan memantau keefektivitasannya vaksin ini.
Selama 6
bulan akan ada 1.620, 810 orang yang dapat vaksin dan 810 dapat plasebo (tidak
dapat vaksin. Setelah 6 bulan berapa yang sakit berapa yang tidak. Terus berapa
kadarnya terbentuk bagus atau tidak. Di samping keamanannya dilihat lagi.
Secara statistik,
dari 810 orang yang mendapat vaksin dan 810 yang tidak mendapat vaksin, akan
ada 20 orang yang akan sakit. Diantaranya adalah mereka yang tidak mendapatkan
vaksin. Tapi setelah dapat vaksin, orang tersebut dapat hidup normal dan pergi
kemana saja tanpa hambatan.
Baca juga:
Uji Coba Vaksin Corona, Inikah Waktunya Tuhan?
Doakan Penemuan Vaksin Corona, 14 Mei Jadi Hari Puasa Seluruh Umat Beragama di Dunia
Selain itu, tidak ada pantangan makanan bagi mereka yang terlah disuntik oleh vaksin
Sinovac tersebut. Vaksin ini sudah dinyatakan aman setelah melalui dua fase
yang telah disebutkan sebelumnya.
Jadi,
apakah kamu tertarik untuk menjadi relawan uji klinis vaksin Sinovac?
Mari kita
doakan setiap orang yang terlibat dalam pengujian vaksin ini, mulai dari para
relawan hingga para peneliti agar mereka tetap sehat, kuat dan Tuhan
mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka sehingga vaksin ini dapat segera
didistribusikan. God bless you.