Beli Rumah Kala Pandemi, Apakah Waktu yang Tepat?
Sumber: Thailand-Property

Finance / 27 July 2020

Kalangan Sendiri

Beli Rumah Kala Pandemi, Apakah Waktu yang Tepat?

Claudia Jessica Official Writer
1704

Pandemi virus corona memukul sektor ekonomi dunia termasuk sektor properti. Bisnis lesu, karyawan jugua rentan terkena PHK.

Daya jual beli masyarakat terhadap properti seperti rumah baru atau bekas, baik untuk hunian atau investasi mengalami penurunan. Alhasil, harga rumah di beberapa kota juga ikut merosot.

Industri properti sepi peminat karena kebanyakan orang memilih untuk menabung. Properti merupakan salah satu sektor yang memiliki harga jual beli yang sangat tinggi. Karena selain bisa digunakan untuk hunian, properti bisa dijadikan sebagai investasi masa depan karena keuntungannya yang besar.

Di tengah merosotnya harga properti, lantas apakah ini waktu yang tepat untuk membeli properti? Coba pertimbangkan dulu dengan 4 hal berikut ya.

1. Pastikan mampu membeli rumah

Membeli rumah artinya kehilangan asset yang cukup besar. Apakah kamu telah memiliki uang serta aset yang cukup? Jangan sampai uang untuk memenuhi kebutahanmu harus terpotong sangat besar untuk membeli rumah. Jika memang belum sanggup, sebaiknya keinginan untuk membeli rumah ditahan dulu ya JCers.

2. Suku bunga BI menurun

Guna mendorong pemulihan ekonomi, pada 16 Juli 2020 lalu. Pemerintah RI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,00%, yang artinya bunga KPR bisa menjadi lebih murah.

Tapi, mengajukan KPR bukanlah solusi yang tepat jika dana darurat yang kita miliki belum ideal jumlahnya ya JCers.

Pada kondisi normal, dana darurat cukup 3-6 kali pengeluaran bulanan. Tetapi, dalam kondisi pandemi seperti ini, kita membutuhkan lebih banyak lagi.

3. Diskon properti dimana-mana

Penyedia property mulai memberi diskon dimana-mana. Dikutip dari detik.com, berdasarkan hasil survei Indonesia Property Watch (IPW) mengenai penjualan rumah di wilayah Jabodebek-Banten rata-rata menurun sampai 50,1% pada kuartal I-2020. Secara rinci, penjualan harga rumah di bawah Rp300 jutaan menurun sebesar 62,5%. Sementara pada harga rumah di atas Rp1 miliar, penjualannya menurun hingga 46,0%.

Hal ini disebabkan karena orang lebih memilih untuk menyimpan uang cadangan lebih banyak di masa pandemi.


Baca juga:

Sering Cuti Karena Sakit? Penyebabnya Bisa Jadi Karena Kebiasaan Kerja yang Buruk Ini

Waspada! Kasus Jouska Buktikan Kalau Ini Loh Waktu yang Tepat Pakai Jasa Financial Advisor

Gesekan di Dunia Kerja Itu Biasa. Gimana Orang Kristen Harus Menyikapinya?


4. Kalau coba beli tanah dulu dan bangun rumahnya nanti, apakah kamu tertarik?

Coba deh dipertimbangkan. Kalau kamu beli rumah tapi gak langsung dipakai, apa saja risikonya? Rumah yang kosong tidak berpenghuni, memiliki tingkat kelembaban yang berbeda sehingga menimbulkan risiko cepat rusak.

Kalau kamu belum niat untuk nempatin, kamu bisa coba untuk membeli tanah terlebih dahulu. Seperti pembelian rumah yang ada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), untuk pembelian tanah juga bisa dicicil melalui Kredit Pemilikan Tanah (KPT).

Sambil ngumpulin uang, kamu bisa membangun rumah diwaktu yang tepat nantinya.

Jadi kalau kamu sudah mampu atau bahkan sudah sudah harus memiliki hunian, manfaatkan momentum ini. Namun, jika uangmu belum terkumpul untuk membeli rumah tanpa kredit, kamu bisa lakukan dengan cara tunai bertahap. Jadi kamu tidak perlu kena bunga seperti KPR di bank, dan sisa uangnya bisa diinvestasikan.

Sumber : lifepal
Halaman :
1

Ikuti Kami