Pandemi virus
corona memukul sektor ekonomi dunia termasuk sektor properti. Bisnis lesu, karyawan
jugua rentan terkena PHK.
Daya jual
beli masyarakat terhadap properti seperti rumah baru atau bekas, baik untuk
hunian atau investasi mengalami penurunan. Alhasil, harga rumah di beberapa
kota juga ikut merosot.
Industri properti
sepi peminat karena kebanyakan orang memilih untuk menabung. Properti merupakan
salah satu sektor yang memiliki harga jual beli yang sangat tinggi. Karena
selain bisa digunakan untuk hunian, properti bisa dijadikan sebagai investasi
masa depan karena keuntungannya yang besar.
Di tengah
merosotnya harga properti, lantas apakah ini waktu yang tepat untuk membeli properti?
Coba pertimbangkan dulu dengan 4 hal berikut ya.
1. Pastikan mampu membeli rumah
Membeli
rumah artinya kehilangan asset yang cukup besar. Apakah kamu telah memiliki uang
serta aset yang cukup? Jangan sampai uang untuk memenuhi kebutahanmu harus
terpotong sangat besar untuk membeli rumah. Jika memang belum sanggup,
sebaiknya keinginan untuk membeli rumah ditahan dulu ya JCers.
2. Suku bunga BI menurun
Guna mendorong
pemulihan ekonomi, pada 16 Juli 2020 lalu. Pemerintah RI menurunkan suku bunga
acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,00%, yang artinya bunga KPR bisa menjadi
lebih murah.
Tapi, mengajukan
KPR bukanlah solusi yang tepat jika dana darurat yang kita miliki belum ideal
jumlahnya ya JCers.
Pada
kondisi normal, dana darurat cukup 3-6 kali pengeluaran bulanan. Tetapi, dalam
kondisi pandemi seperti ini, kita membutuhkan lebih banyak lagi.
3. Diskon properti dimana-mana
Penyedia property
mulai memberi diskon dimana-mana. Dikutip dari detik.com, berdasarkan hasil
survei Indonesia Property Watch (IPW) mengenai penjualan rumah di wilayah
Jabodebek-Banten rata-rata menurun sampai 50,1% pada kuartal I-2020. Secara
rinci, penjualan harga rumah di bawah Rp300 jutaan menurun sebesar 62,5%.
Sementara pada harga rumah di atas Rp1 miliar, penjualannya menurun hingga
46,0%.
Hal ini
disebabkan karena orang lebih memilih untuk menyimpan uang cadangan lebih
banyak di masa pandemi.
Baca juga:
Sering Cuti Karena Sakit? Penyebabnya Bisa Jadi Karena Kebiasaan Kerja yang Buruk Ini
Waspada! Kasus Jouska Buktikan Kalau Ini Loh Waktu yang Tepat Pakai Jasa Financial Advisor
Gesekan di Dunia Kerja Itu Biasa. Gimana Orang Kristen Harus Menyikapinya?
4. Kalau coba beli tanah dulu dan bangun rumahnya
nanti, apakah kamu tertarik?
Coba deh
dipertimbangkan. Kalau kamu beli rumah tapi gak langsung dipakai, apa saja
risikonya? Rumah yang kosong tidak berpenghuni, memiliki tingkat kelembaban
yang berbeda sehingga menimbulkan risiko cepat rusak.
Kalau kamu belum
niat untuk nempatin, kamu bisa coba untuk membeli tanah terlebih dahulu. Seperti
pembelian rumah yang ada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), untuk pembelian tanah
juga bisa dicicil melalui Kredit Pemilikan Tanah (KPT).
Sambil
ngumpulin uang, kamu bisa membangun rumah diwaktu yang tepat nantinya.
Jadi kalau
kamu sudah mampu atau bahkan sudah sudah harus memiliki hunian, manfaatkan
momentum ini. Namun, jika uangmu belum terkumpul untuk membeli rumah tanpa
kredit, kamu bisa lakukan dengan cara tunai bertahap. Jadi kamu tidak perlu
kena bunga seperti KPR di bank, dan sisa uangnya bisa diinvestasikan.