Ini Loh, Rahasia Untuk Rumah Tangga Harmonis Khusus Untuk Para Suami!
Sumber: Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Marriage / 24 July 2020

Kalangan Sendiri

Ini Loh, Rahasia Untuk Rumah Tangga Harmonis Khusus Untuk Para Suami!

Puji Astuti Official Writer
4250

Siapa sih yang tidak ingin rumah tangga yang harmonis dan bahkan langgeng sampai kakek-nenek. Namun tak jarang, rumah tangga isinya cek-cok melulu dan bahkan banyak yang retak dan bahkan bercerai. Ternyata ada formula rahasia yang ditulis di Alkitab untuk membangun sebuah rumah tangga yang harmonis loh. Apa itu? 

Sebagai orang Kristen, mengasihi adalah perintah langsung dari Yesus Kristus, seperti yang dituliskan dalam Yohanes 13:34. Kita diminta untuk mengasihi sesama dengan meneladani cara Yesus mengasihi manusia. Namun dalam Efesus 5:25-30, Paulus menekankan bagaimana para suami harus mengasihi isterinya. Ini adalah rahasia yang menjadi kunci keharmonisan keluarga, karena suami adalah kepala keluarga dan pemimpin atau imam bagi keluarganya.  

Suami kasihi isterimu seperti Yesus mengasihi jemaat

Tentu saja Paulus mengacu kepada apa yang diajarkan Yesus, yaitu para suami harus  meneladani bagaimana cara Yesus mengasihi jemaat. Sepertinya hal ini terdengar mudah ya, namun bagi mereka yang sudah menikah pasti bisa memberi kesaksian bagaimana beratnya perintah ini. 

Paulus menyatakan di ayat 25-27 seperti ini, “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

Ada alasan penting tentang standar mengasihi ini yang wajib suami ketahui, yaitu perintah suami untuk mengasihi isteri tidak ada syarat bahwa sang isteri juga harus melakukan bagiannya, yaitu menghormati suami. Mengapa demikian?

Karena Kristus meneladankan bagaimana Dia mengasihi jemaat atau manusia bahkan ketika kita masih berdosa, seperti yang dinyatakan dalam Roma 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Artinya bahkan saat sang isteri berlaku tidak menyenangkan, suami tetap harus mengasihi isterinya. Penulis Alkitab ingin menekankan bahwa para suami adalah teladan utama yang mewakili gambaran Kristus di kehidupan ini, untuk itu dia harus menunjukan keteladanan yang unggul, sehingga kehidupan para suami disetarakan dengan keteladanan Yesus. 

Suami, kasihilah isterimu seperti mengasihi dirimu sendiri

Bagian kedua dalam Efesus 5:25-30 tadi, suami diminta untuk mengasihi isteri seperti ia mengasihi dirinya sendiri. 

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. (Ayat 28-30)

Dalam hal ini, Paulus mengajar para suami analogi tentang Kristus adalah kepala jemaat dan gereja sebagai tubuh Kristus. Jadi, saat itu Paulus seakan berkata kepada para suami, bahwa isteri itu adalah tubuhmu, sesuatu yang tidak terpisahkan dari dirimu, jadi sebagai kepala keluarga. suami dan isteri adalah sebuah kesatuan, dimana suami harus mengasuh dan merawat isterinya, seperti Kristus  juga mengasuh dan merawat jemaat-Nya. 

Bentuknya seperti apa sih mengasihi isteri seperti Yesus itu? 

  1. Kasih yang rela berkorban 

Ini ada di urutan pertama, karena ini adalah yang Yesus lakukan dan mengubahkan kehidupan saat Dia mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Yesus mati untuk mempelai-Nya, yaitu gereja-Nya untuk membawa gereja masuk dalam keselamatan. 

Baca juga :

Teruntuk Para Suami, Jangan Lontarkan 10 Kalimat Ini Jika Ingin Istrimu Bahagia

Untuk Para Istri, Ini 4 Alasan Ucapanmu Pengaruhi Kebahagiaan Suami

Pengorbanan seperti apa sih yang harus suami lakukan? Bagaimana jika dimulai dengan mati terhadap diri sendiri dan keinginannya, serta menaruh kepentingan istrinya di atas kepentingannya sendiri (Filipi 2:2-4). Bersediakah kamu? 

  1. Kasih yang melayani

Yesus meneladankan hal ini ketika Ia membasuh kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13), saat itu Ia berkata, “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.” Yesus tahu bahwa tujuan kehadiran-Nya di dunia ini adalah untuk melayani umat manusia, seperti yang dituliskan dalam Markus 10:45, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)

Demikian juga suami, sebagai seorang pemimpin dia dipanggil untuk melayani isterinya. Dengarkanlah isterimu, berikan waktu untuknya dan jawablah apa yang menjadi kebutuhannya. 

Bahaya dalam pernikahan bukanlah suami yang berpaling kepada wanita lain, namun saat suami menjadi egois dan lebih mencintai dirinya sendiri daripada isterinya. Sebab saat ia melakukan hal itu, berarti ia sedang mengabaikan sang isteri, yang adalah bagian dari tubuhnya. 

  1. Kasih yang penuh pengertian

Paulus mengajar para suami untuk mengasihi isterinya dengan cara mengasuh dan merawat isterinya. Mengasuh dan merawat butuh perhatian yang penuh, kesabaran dan pengertian tentang apa yang menjadi kebutuhan sang isteri. 

Selain itu, mengasuh dan merawat adalah sebuah tindakan jangka panjang, bukan sekali-sekali saja, namun harus terus menerus dan tidak boleh terputus. 

Itulah kasih yang penuh pengertian, dimana suami akan memberikan perhatian khusus pada pasangan yang ia cintai, secara terus menerus dan berkelanjutan.  

Untuk para suami, jika Anda mendalami kasih Kristus dalam kehidupanmu, maka dengan cara demikianlah Anda diminta oleh Yesus untuk mengasihi pasanganmu. Mungkin kamu berkata bahwa hal itu sangat berat, dan bahkan berpikir kalau Anda tidak bisa melakukannya. Tentu jika dengan kekuatan Anda sendiri, mengasihi seperti Kristus adalah hal yang mustahil, untuk itulah Anda butuh terus terpaut dan bersandar pada Yesus dalam menjalankan peran dan kehidupan Anda. 

Ingatlah apa yang Paulus katakan ini, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13). 

Percayalah, ketika suami mencintai isterinya, maka kehidupan rumah tangganya pasti berubah. Sebab kasih menutupi segala pelanggaran (Amsal 10:12). 

Apakah Anda sedang sedang mengalami masalah rumah tangga dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami