Penyebrangan Laut Merah adalah salah
satu kisah Alkitab yang terkenal sekaligus kisah yang paling diejek oleh banyak
sarjana modern yang tidak hanya menyangkal mujizat terbelahnya laut, tetapi
juga kisah Alkitab tentang ratusan ribu orang Ibrani diperbudak.
Red Sea Miracle II adalah sekuel film Red Sea Miracle
I. Red Sea Miracle II yang dibuat
oleh Tim Mahoney ini memeriksa bukti arkeologis untuk penyebrangan Laut Merah
dan juga berbagai situs di mana hal itu mungkin terjadi. Red Sea Miracle II akan disiarkan secara online mulai 17 Juli.
Inilah 3 alasan kenapa kamu harus
menonton Red Sea Miracle II:
1. Cenderung kepada Alkitab
Mahoney mewawancarai banyak cendekiawan
dari berbagai kamp, namun ia kembali kepada Alktitab secara teratur. Ia
bertanya kepada berbagai para ahli bagaimana sudut pandang mereka sesuai dengan
Kitab Suci.
“Jika cerita Alkitab memberitahu kita
sesuatu yang terjadi, dan jika Alkitab menggambarkan dirinya sebagai dokumen
sejarah, maka harus ada pola bukti yang bisa kamu temukan,” katanya kepada crosswalk.
Para cendekiawan kamp ‘Mesir’ percaya
bahwa orang-orang Ibrani menempuh perjalanan pendek di sepanjang rute dari
Mesir ke perairan di utara Teluk Suez. Mereka berpendapat bahwa Allah membelah
laut dengan cara hukum alam yaitu dengan angin besar.
Sedangkan pada cendekiawan di kamp ‘Ibrani’
menyatakan bahwa orang Ibrani menempuh jarak yang lebih jauh dengan menempuh
rute melalui padang pasir semenanjung Sinai ke Teluk Aqaba (yang terletak di
sebelah timur Teluk Suez). Mereka berpendapat bahwa Allah membelah laut melalui
cara-cara supernatural.
"Saya pribadi condong ke arah pendapat
kamp Ibrani dan pandangannya tentang Keluaran dalam skala besar, karena saya
pikir itu cocok dengan apa yang dijelaskan Alkitab," kata Mahoney dalam
film itu.
Mahoney mengaku bahwa dia senang
mewawancarai orang-orang dari berbagai sudut pandang.
"Ketika kamu berbicara dengan
orang-orang dari berbagai sudut pandang, audiensi menjadi bebas untuk membuat
keputusan," katanya. "Dan yang saya temukan adalah bahwa film saya
lebih kuat ketika ada lebih banyak pilihan."