Anak batita yang
mengalami gangguan pencernaan biasanya hanya dapat mengekspresikan rasa sakit
mereka dengan menangis karena belum bisa berkomunikasi dengan baik.
Tak jarang juga
orang tua sulit mengetahui sakit apa yang diderita anak karena pada umumnya,
anak akan menjadi rewel, menangis ataupun mengatakan sakit perut tanpa alasan
yang jelas.
Anak-anak rentan
dengan gangguan pencernaan karena organ dan otot-otot dalam tubuhnya belum bisa
berfungsi dengan baik. Beda penyakitnya, beda pula obatnya. Oleh karen ini, kenali
perbedaannya dan cara menyembuhkannya. Berikut ini gangguan pencernaan umum
yang dialami oleh batita.
1. Gumoh
Gumoh adalah
kondisi umum yang dialami oleh bayi karena terlalu banyak makan atau menelan
udara ketika menyusu. Selain itu, kerongkongannya dan lambungnya yang masih
kecil danbelum berkembang dengan sempurna adalah faktor yang membuat bayi
menjadi gumoh.
Tak perlu
khawatir, karena gumoh bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan jika tidak terjadi
secara berlebihan atau berkepanjangan, dan tidak menyebabkan gangguan pada
tumbuh kembangnya. Biasanya gumoh akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan
hingga 1 tahun.
2. Perut kembung
Anak yang
mengalami perut kembung biasanya akan memunculkan gejala khas, yaitu perutnya
menjadi keras, sering sendawa, rewel, dan sering kentut.
Kondisi ini
dapat disebabkan oleh cara makan dan minum yang terlalu cepat atau terlalu
pelan, minum dari botol dot yang banyak gelembung udaranya, juga kebiasaan
mengisap botol dot kosong serta saluran pencernaan anak yang belum berfungsi
sempurna.
Selain itu bisa,
juga disebabkan oleh makanan yang mengandung gas seperti brokoli, ubi, bawang
atau kol sehingga membuatnya kembung.
3. Kolik
Biasanya kolik
ditandai dengan menangis secara berlebihan. Umumnya terjadi beberapa minggu
awal setelah bayi lahir dan berhenti saat bayi berusia 4 bulan.
4. Sembelit
Sembelit atau
susah besar cukup umum dialami oleh balita. Biasanya, hal in imulai terjadi
ketika bayi mulai memakan manakanan pendamping ASI (MPASI), dehidrasi atau
kondisi medis tertentu.
Kamu bisa
mengenali gejala sembelit pada batita ketika anak tidak buang air besar
setidaknya tiga kali dalam seminggu, sulit mengeluarkan kotoran dan tekstur
kotorannya keras.s
Selain itu, itu
dia juga bisa mengalami penurunan nafsu makan, sakit ketika mengejan, perut
terasa keras, hingga menangis ketika diajak ke toilet untuk membuat air besar.
Untuk mengatasinya, kamu bisa berikan obat sembelit anak.
5. Diare
Pada dasarnya,
anak yang mengonsumsi ASI, susu formula, ataupun makanan semi padat, maka
tekstur tinja saat BAB cenderung lunak. Namun, kamu perlu waspada apabila anak
terlalu sering BAB, tinja cair, atau dalam jumlah yang banyak karena mungkin
saja anakmu terkena diare.
Ada banyak
faktor yang membuat anak menjadi diare, mulai dari infeksi parasit, bakteri
atau virus, alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu, minum terlalu
banyak jus buah, hingga keracunan makanan.
Lalu bagaimana
mengatasi gangguan pencernaan dan menjaga kesehatan pencernaan pada batita?
- Memperhatikan posisi menyusui atau makan
yang benar
- Pijat lembut perut Si Kecil
- Berikan asupan makanan mengandung serat
- Hindari makanan tertentu saat mengalami
gangguan pencernaan
- Pertimbangkan mengganti susu formula