Sebagai Teman, Kamu Pilih Mana Jadi Sosok yang Tulus atau Baik?
Sumber: What's Your Grief

Relationship / 10 July 2020

Kalangan Sendiri

Sebagai Teman, Kamu Pilih Mana Jadi Sosok yang Tulus atau Baik?

Lori Official Writer
4427

Kalau bisa milih, apakah kamu orang yang tulus atau justru hanya bersikap baik dengan orang lain?

Bersikap ‘tulus’ dan ‘baik’ adalah dua hal yang sangat berbeda. Dan perbedaan itu bisa sangat berpengaruh pada pandangan dan juga hubungan kita dengan orang lain.

Salah satu cara membedakan apakah kamu benar-benar sosok yang murah hati atau baik adalah dengan memperhatikan motivasimu. Ada 5 perbedaan dari menjadi sosok yang tulus dan baik kepada orang lain:

1. Seseorang yang tulus menyampaikan kebenaran dengan kasih dan keyakinan. Sedangkan seorang yang baik hanya menyampaikan apa yang membuat orang lain senang.

Entah itu dalam hal pelayanan maupun pertemanan, sosok yang benar-benar tulus akan dengan jujur menyampaikan kebenaran walaupun itu menyakitkan.

Tapi sosok yang baik hanya akan menutupi kesalahan orang lain demi menjaga supaya dia tidak tersinggung.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. - Amsal 27: 6

Seorang teman yang tulus akan selalu bisa dipercaya. Tapi teman yang berpura-pura hanya akan memberikan pujian yang sia-sia.

Apakah kamu memilih jadi teman yang tulus atau yang hanya bersikap baik?

Gak mudah memang jadi teman yang bersikap tulus. Tapi bersikap tulus ke orang lain menunjukkan kalau kita benar-benar peduli dan mengasihi orang tersebut.

2. Seseorang yang tulus berani menghadapi masalah. Sedangkan seorang yang baik memilih mundur.

Apa kamu pernah memilih untuk gak mau tahu dengan masalah yang dihadapi temanmu? Itu artinya kita gak benar-benar tulus mengasihi dia.

Seseorang yang tulus bisa dilihat dari bagaimana dia sepenuhnya mau memberikan waktu dan tenaganya untuk berjuang bersama orang yang dia kasihi. Dia memilih selalu ada dan bisa diandalkan saat dalam keadaan yang sulit.

Teman yang hanya bersikap baik akan melakukan tindakan yang bertolak belakang. Dia memilih menghindar dan gak mau peduli dengan apa yang dialami orang lain.

3. Seseorang yang tulus hidup untuk menyenangkan hati Tuhan. Sementara yang hanya bersikap baik hidup untuk menyenangkan hati orang lain.

Kalau kamu merasa ingin selalu menyenangkan orang lain, mungkin kamu sedang takut kehilangan. Tapi waktu kita bersikap tulus kepada orang lain, itu artinya kita mau hati Tuhan disenangkan. Kita mau hidup kita mencerminkan teladan Yesus, yang penuh kasih.

Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu? – Mikha 6: 8


Baca Juga: 

Berjiwa Muda, 10 Budaya Gereja Ini Justru Bikin Millenial Tinggalkan Gereja Loh!

 

7 Ayat Alkitab Untuk Bantu Move On Dari Cinta Masa Lalu, Nomor 3 Benar Banget!


4. Seseorang yang bersikap tulus menentukan batasan dirinya. Sedangkan seseorang yang baik selalu berkata ‘ya’.

Karena gak ingin mengecewakan hati orang lain, seseorang akan memilih bersikap baik. Biasanya dia akan selalu berkata ‘ya’ untuk sesuatu yang diminta orang lain. Tanpa disadari hal ini justru membuatnya rugi sendiri dan merasa gak bahagia.

Sedangkan seseorang yang tulus akan selalu punya pilihan. Dalam situasi yang tepat, dia bisa berkata ‘ya’ dan untuk situasi yang tidak tepat dengan tegas dia akan berkata ‘tidak’.  

Seseorang yang tulus akan berani berkata ‘tidak’ saat diberikan tanggung jawab tambahan kalau memang hal itu benar-benar akan membuatnya sangat kewalahan. Tapi seseorang yang bersikap baik akan selalu berkata ‘ya’ untuk sebuah tanggung jawab yang diembankan walaupun terasa berat.

5. Seseorang yang tulus berinvestasi untuk sesuatu yang berguna. Sedangkan yang baik berinvestasi untuk sesuatu yang menguras semua fokus dan tenaganya.

Waktu kita termotivasi oleh kasih Tuhan, dengan tulus kita akan melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Bukan melakukan sesuatu yang membuat kita lelah.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. - Galatia 5: 22-23

Seseorang yang hidup dengan kasih Tuhan akan otomatis hidup untuk membangun orang lain. Sebaliknya, seseorang yang berbuat baik karena rasa takut lambat laun akan membuatnya lelah dan frustrasi.

1 Yohanes 4: 18 berkata bahwa kasih yang sempurna menghilangkan rasa takut. Kalau kita hidup dalam kepercayaan akan kasih Allah, kita tidak akan dikendalikan oleh rasa takut. Hal ini membuat ini menganggap bahwa orang lain jauh lebih penting daripada diri kita sendiri.

Intinya adalah Tuhan sendiri mau kita selalu bersikap tulus yang didasarkan oleh kasih-Nya. Kita diciptakan untuk hidup dan mengasihi dengan tulus. Karena itu mari belajar untuk bersikap tulus setiap saat, bukan berpura-pura baik karena takut mengecewakan dan kehilangan orang lain.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami