Ketika kamu
telah berpacaran cukup lama dan mulai menuju jenjang yang serius, kita sering
kali menghindari pertanyan sulit untuk menjaga hubungan dan mencegah konflik.
Mungkin kamu
telah melakukan ini dengan tidak sengaja. Namun, pembicaraan dan pertanyaan
penting ini mempengaruhi kehidupanmu bersama pasangan.
Amsal 24:26
mengatakan “Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir.” Ayat ini
mengingatkan kita bahwa kejujuran adalah tindakan cinta. Jujurlah dengan dirimu
sendiri dan pasanganmu.
Jangan mencoba
untuk mengatakan ‘jawaban’ apa yang akan disukainya atau mencoba untuk menjawab
dengan ‘rohani’. Jujurlah dengan segala keyakinaan dan keraguan yang kamu
miliki.
Berikut ini
adalah 3 hal yang harus kamu tanyakan dan dapatkan kesepakatan bersama dengan
pasangan:
1. Apakah kamu bersedia untuk pindah?
Seberapa
melekatkah kamu dengan tempat tinggalmu saat ini? Jika pasangan mendapatkan
tawaran pekerjaan yang menarik, apakah kamu bersedia untuk pindah bersamanya?
Mengapa kalian
perlu pindah ke tempat lain? Apakah untuk pekerjaan, meraih mimpi, atau mungkin
ingin melanjutkan pendidikan?
Pertimbangkan jika
pasanganmu tidak bisa tinggal jauh dari keluarganya. Kemudian pertimbangkan
juga tujuan dan biaya kepindahan yang diperlukan. Apa saja yang akan kamu
dapatkan dan apa saja yang akan terhilang?
Meskipun ini
hanyalah kemungkinan yang mungkin akan terjadi di masa depan, kamu
2. Apakah kamu menginginkan anak?
Memiliki anak
akan berdampak besar pada kehidupanmu sebagai pasangan suami-istri. Tentu saja
akan ada begitu banyak perbedaan ketika belum dan sudah memiliki pasangan.
Fokusmu terhadap
pasangan juga akan terbagi pada anak. Jika ingin memiliki anak, maka
membutuhkan dedikasi dan komitmen dari kedua pasangan.
Kemudian, kamu
juga bisa mulai membicarakan berapa banyak anak yang hendak kalian miliki (Kejadian
1:28). Meskipun manusia hanya berencana, dan Tuhan yang menentukan (Amsal 16:9).
Bicarakanlah
dengan terbuka dan jujur dengan pasanganmu. Mungkin saja pasanganmu merasa
terpanggil untuk mengadopsi, kita tidak akan tahu jika kita tidak pernah
membicarakannya kan?
3. Apa peran suami dan istri dalam
pernikahan?
Sebagai dua
orang yang berasal dari keluarga yang berbeda, kemungkinan kalian memiliki
budaya yang berbeda. Penting bagi kalian untuk menyepakati hal ini.
Dalam perkawinan
tradisional, laki-laki adalah kepala rumah tangga, pemimpin, penyedia, dan
pelindung. Efesus 5: 22-24 mengatakan “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus
adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana
jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala
sesuatu.”
Diskusikanlah
dengan pasanganmu mengenai arti Firman Tuhan ini. Apakah suami harus menjadi
seseorang yang mengambil keputusan akhir? Atau suami menjadi pencari nafkah
satu-satunya bagi keluarga?
Kemudian,
bagaimana kalian akan membagikan tanggung jawab rumah tangga? Ditambah jika
keduanya adalah pekerja penuh waktu.
Baca juga:
Tak Cuma Ikut Bina Pra Nikah, Calon Pasangan Menikah Kristen Wajib Ikut Sertifikasi
Pernikahanmu Sempat Tertunda? Ini 4 Tips Untuk Melanjutkan Pernikahanmu
Ada banyak
pasangan suami yang menyiapkan makanan karena dia memiliki keterampilan memasak
yang lebih baik dari istrinya dan mereka menikmatinya.
Terakhir,
pertimbangkan bagaimana kamu mengelola keuangan. Apakah kamu akan menggabungkan
semua uang kalian dan menyimpan sebagian secara terpisah atau kalian memiliki “milikku,
milikmu, dan milik kita?”
Siapa yang akan
bertanggung jawa untuk membayar tagihan tepat waktu, siapa yang akan menyimpan
uang tabungan, siapa yang akan bertanggung jawab atas pembelanjaan keperluan
keluarga? Orang itu harus bertanggung jawab atas keuangan.s
Setiap pasangan
itu berbeda, makanya penting bagi suami dan istri untuk mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing.
Ingatlah bahwa
kalian adalah dua individu yang diciptakan dan disatukan oleh Tuhan. Alkitab
mengatakan dalam Pengkhotbah 4:9 “Berdua lebih baik dari pada seorang diri,
karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.”
Bagaimana cara
terbaik kalian menggunakan kekuatan kalian untuk saling mendukung dan membuat
pernikahanmu berkembang.
Jika kamu
memerlukan bantuan konseling pernikahan, hubungi kami di 0822-1500-2424 atau
klik http://bit.ly/inginKonseling