5 Kunci Tetap Bersukacita di Tengah Badai Kehidupan
Sumber: Mayo Clinic

Kata Alkitab / 2 July 2023

Kalangan Sendiri

5 Kunci Tetap Bersukacita di Tengah Badai Kehidupan

Claudia Jessica Official Writer
5795

 

Roda selalu berputar, begitu pun dengan musim kehidupan. Terkadang kita merasa bahagia, terkadang kita harus menghadapi badai kehidupan. Tantangan hidup berdatangan silih berganti.

Berada di tengah badai hidup bukan berarti tidak ada sukacita. Ini hanyalah bagaimana cara kita menghadapinya. Kebahagiaan bukan didasarkan pada keadaan yang terjadi pada kita tetapi kebahagiaan datang dari Yesus yang membentuk kita.

Lalu bagaimana agar kita tetap dapat merasakan kebahagiaan sekalipun berada di tengah badai kehidupan?

 

BACA JUGA: Cara Billy Lantang Tetap Bersukacita Meski Sisa Hidup Tinggal Tiga Bulan

 

1. Nyatakan kebangkrutan rohmu

Matius 5:3 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

Miskin dalam roh berarti kamu melihat kebangkrutan rohanimu sehingga kamu dapat memberikan ruang pada Kristus.

Yesus mengajarkan kita bahwa kehidupan yang baik hanya untuk para pengemis yang sepenuhnya bergantung kepada Allah untuk menyiapkan kebutuhannya. Ini yang menyebabkan kita memiliki belas kasihan kepada orang lain termasuk orang miskin. Bagaimana kita memperlakukan orang miskin, mencerminkan kedekatan kita dengan Tuhan.

Sama seperti kita miskin secara rohani dan Yesus memenuhi kebutuhan kita dengan kelimpahan kasih karunia-Nya, sebagai umat Allah kita harus mendekati orang miskin dan memenuhi kebutuhan mereka dengan kelimpahan kita.

2. Berdamai dengan ratapan

Meratap adalah luka suci. Tetapi luka itu adalah rasa sakit yang mendorong kita lebih dalam ke dalam iman, harapan, dan cinta. Lebih dalam kepada iman kita kepada Yesus dan tujuan penebusan-Nya.

Lebih dalam akan pengharapan, yang mana suatu hari akan muncul pengetahuan baru, lebih dalam mengasihi orang lain.

Di tengah penderitaan manusia, memiliki seseorang yang peduli padamu, yang menenangkanmu, berdoa bersamamu, membaca Firman Tuhan bersama denganmu dan bersamamu melalui setiap masalah adalah anugerah.

 

BACA JUGA: Tetap Bersukacita Walau dalam Pencobaan

 

Seolah-olah Tuhan menyembuhkan kita ketika kita menjadi perpanjangan tangan penyembuhan. Ratapan akan membuat kita menjadi cinta dan penghiburan Tuhan. Kita akan merasakan kehadiran-Nya.

3. Merendahkan dri di hadapan Tuhan dan menerima kasih karunia

Pertus adalah salah satu pengikut Yesus yang paling keras selama pelayanan-Nya di bumi. Tetapi apakah kamu ingat apa yang terjadi setelah Yesus ditangkat? Dia menyangkalnya tiga kali.

Pada saat itu Petrus terlalu memikirkan dirinya sendiri dan kemudian, ia menyangkal Yesus. Petrus memiliki satu pertemuan lagi dengan Yesus ketika Ia menampakkan diri kepadanya setelah kebangkitan. Yesus bertanya kepada Petrus tiga kali, “Apakah kamu mencintaiku?” Dan Petrus berkata ya.

Petrus menyangkal Yesus tiga kali tetapi Yesus memberi Petrus tiga kesempatan untuk menegaskan kembali cintanya pada-ya. Petrus juga menyatakan bahwa ia mengasihi Yesus. Apa yang terjadi?

Yesus membawa Petrus melalui api, membakar kesombongannya, sehingga ia dapat menerima rahmat dari tangan Yesus yang tertusuk paku.

4. Carilah Kebenaran

Saya merindukan beberapa hal. Saya lapar akan kesalahan yang harus diperbaiki, saya haus akan luka yang harus disembuhkan dan hati yang patah untuk diperbaiki. Saya merindukan keadilan dan kedamaian untuk memulihkan dunia yang tidak adil.

 

BACA JUGA: 3 Hal yang Bisa Kita Pelajari Tentang Kebahagiaan Dari Kitab Filipi

 

Ketika merindukan kerusakan untuk disembuhkan, saya juga ingin kehancuran dalam diri saya disembuhkan. Kita merindukan Tuhan yang membuat hal-hal yang menyedihkan menjadi menyenangkan, membuat yang jelek menjadi cantik dan untuk menyembuhkan hati yang terluka.

Mazmur 33: 5 mengatakan “Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.” Dan Amos 5:24 mengatakan “Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.”

Menjalani kehidupan yang baik berarti kita menanggapi rasa sakit dunia dan mencari kebenaran dengan melakukan apa yang kita bisa untuk membuat perbedaan. Jika umat Allah benar-benar lapar dan haus akan kebenaran Allah, bayangkan semua kebaikan yang bisa kita lakukan.

Berbahagialah mereka yang mengandalkan Tuhan untuk menyembuhkan luka dunia yang dalam dengan cinta-Nya yang mendalam.

5. Kejar perdamaian

Permusuhan, kebencian terjadi dimana-dimana dan itu seperti sudah menjadi penyakit. Karenanya penting bagi kita untuk memperlengkapi diri dengan Injil perdamaian.

Injil perdamaian menguatukan hati kita terhadap penyakit ini dan kita menjadi pembawa damai.

Semakin kita dekat dengan Kristus, semakin kita bisa mengendalikan diri, lebih penyayang, baik hati dan penuh kasih karena hati kita yang keras akan dilunakkan oleh kasih karunia-Nya.

 

BACA JUGA: Hanya yang Sudah Dewasa Iman yang Mampu Lakukan 7 Hal Ini

 

Kasih-Nya menarik kita lebih dalam ke dalam hati-Nya, dan kita mulai menyerupai Dia ketika kita mengikuti Dia dengan iman.

 

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami