Trauma Membuat Hidupmu Tertekan? Yuk Alami Pemulihan Dengan 4 Langkah Ini
Sumber: Pexels.com

Kata Alkitab / 11 January 2022

Kalangan Sendiri

Trauma Membuat Hidupmu Tertekan? Yuk Alami Pemulihan Dengan 4 Langkah Ini

Puji Astuti Official Writer
5123

Kehidupan ini penuh dengan peristiwa traumatis, mulai dari bencana alam, kecelakaan, kejahatan, kematian hingga sakit penyakit. Rasa sakit dan penderitaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, meninggalkan bekas luka dan kepedihan, serta menyisakan trauma bagi orang yang mengalaminya.

Apakah kamu mengalami salah satu atau bahkan beberapa peristiwa yang membuatmu trauma?

Definisi trauma sendiri adalah luka pada tubuh atau fisik dan jiwa seseorang yang menyebabkan tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat tekanan jiwa atau cedera jasmani.

Cara seseorang meresponi luka dalam hidupnya akan menentukan apakah dia akan berhasil melewati traumanya dan mengalami pemulihan, atau terjebak dalam traumanya dan menjadi korban sehingga kondisinya bisa semakin buruk.

Dalam Alkitab ada banyak kisah tokoh-tokoh yang mengalami trauma. Sebagai contoh adalah Naomi yang suami dan dua orang anak laki-lakinya meninggal;  Ayub yang anak-anaknya tewas, seluruh hartanya musnah dan mengalami penyakit mematikan; lalu  Daud yang mengalami beberapa kali percobaan pembunuhan, digulingkan dari kekuasaannya oleh anaknya sendiri dan beberapa anaknya mati.

Apa yang saya tuliskan itu hanya sebagian dari penderitaan mereka, bayangkan seperti apa trauma yang dialami oleh mereka saat menghadapi rasa duka, rasa sakit, ditinggalkan dan menderita.

 

Baca juga: Sarah Hotmaria: Trauma Dicintai Gara-Gara Ulah Pria

 

Bagaimana cara mereka meresponi  rasa trauma mereka sehingga akhirnya nama mereka dicantumkan dalam Alkitab dan bisa menjadi teladan yang baik buat kita? Yuk kita pelajari bersama.

Menyadari kehadiran Tuhan

Daud menyadari kehadiran Tuhan setiap saat dalam hidupnya, bahkan dalam masa-masa kelam yang ia alami. Dalam Mazmur 139:7-8 ia menuliskan :

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

Hal serupa disampaikan juga oleh Rasul Paulus dalam Roma 8:35-39 :

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kesadaran bahwa Tuhan dan kasih-Nya yang besar dan hebat tidak pernah meninggalkan kita, akan memberikan kekuatan dan sikap positif dalam menjalani hal-hal traumatis.

Sikap mental yang berfokus pada kasih Tuhan ini, pada akhirnya akan membuat kita menjadi orang yang digambarkan Rasul Paulus sebagai "pribadi yang lebih dari pada orang-orang yang menang."

 

Jujur terhadap emosi yang dirasakan dan mengungkapkannya

Banyak orang yang mengalami trauma sering menyangkali apa yang terjadi, yang ia rasakan atau memendam perasaannya. Hal tersebut membuatnya tidak bisa menyelesaikan rasa trauma yang ia alami dan melanjutkan kehidupannya.

Dalam Alkitab kita bisa menemukan Ayub, mengungkapkan bahwa ia marah dan kesal terhadap apa yang ia alami Ayub 6:2-4 :

“Ah,hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca! Maka beratnya akan melebihi pasir di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku. Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedasyatan Allah seperti pasukan melawan aku.”

Hal serupa juga disampaikan Daud, Mazmur 62:8-9 :

Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Tuhan. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela

Kita melihat bahwa mereka mencurahkan isi hatinya. Mungkin di ayat ini Daud terlihat lebih positif dari Ayub, namun kamu akan menemukan banyak curhatan jujur Daud yang lain di berbagai Mazmur yang ia tulis.

 

Baca juga: Kisah Nyata Trauma Masa Lalu Berbuahkan Kejahatan

 

Dapatkan dukungan dari orang-orang di sekelilingmu

Saat Naomi pulang kembali ke Yerusalem bersama Rut, setelah suami dan kedua anaknya mati, ia menjadi orang yang pahit hati. Bahkan kepada tetangga-tetangganya yang menyapanya, ia berkata, “Jangan sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.” (Rut 1:20)

Kata “Mara” berarti , pahit karena perasaan dukanya kehilangan orang-orang yang ia kasihi.

Walau demikian, ia mendapatkan dukungan dari tetangga dan saudara-saudaranya, sehingga Rut dan Naomi masih bisa mencari nafkah. Bahkan ketika Rut akhirnya dinikahi Boas dan memiliki anak, perempuan-perempuan di kota itu bersukacita bersama Naomi (Rut 4:14;17).

Komunitas pendukung yang positif sangat penting bagi seseorang yang mengalami trauma. Sebab mereka bisa memberikan semangat dan memberikan pertolongan untuk kebutuhan mereka baik secara fisik atau mental, seperti memberi dukungan doa, memberikan pertolongan secara finansial, dll.

 

Konseling professional

Sangat penting untuk mempertimbangkan mencari bantuan konseling professional jika dalam tiga bulan trauma yang kamu alami tidak juga bisa teratasi, seperti kamu masih bergumul dengan ingatan pada peristiwa yang menimbulkan trauma, mengalami mimpi buruk, kesulitan tidur, stress, atau mengisolasi diri.

Tanda-tanda tersebut adalah ciri dari Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD dan membutuhkan bantuan dari konseling professional atau bahkan terapi.

Jika kamu merasa kamu mengalami trauma dan ingin curhat, kamu juga bisa menghubungi konseling center kami SAHABAT24. Mereka akan dengan senang hati mendengarkan ceritamu dan juga berdoa untukmu.

Ada kesembuhan dan pemulihan di dalam Tuhan, jadi apapun trauma di masa lalumu, percayalah bahwa kasih Tuhan akan memulihkanmu. 

 

Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan

Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami