Kisah kehidupan
dua orang yang sangat setia, Jeremy Camp dan Mellisa. Ketika masa kuliah,
Jeremy mengetahui bahwa Melissa adalah wanita yang seharusnya bersamanya.
Namun, pengabdiannya
diuji ketika Melissa didiagnosis menderita kanker ovarium. Di tengah karir
musiknya yang sedang naik daun dan dalam kehidupannya untuk mencari tahu apa
yang benar-benar penting, Jeremy memutuskan untuk tetap bersama Melissa dan
melalui ujian imannya.
Tidak film penuh romansa biasa, I Still Believe menunjukkan dua orang yang menunggu Tuhan, bergulat dengan Tuhan, mempertanyakan Tuhan, dan akhirnya memutuskan untuk berjalan bersama Tuhan melalui hidup apa pun yang membawa mereka.
Inilah empat
pelajaran Alkitabiah yang film ini ajarkan kepada kita semua:
1. Cinta tak pernah gagal
Hubungan Jeremy
dan Melissa sama sekali tidak mulus. Daripada berkencan dengan yang lain,
Melissa hanya ingin berkencan dengan Jeremy secara diam-diam. Kemudian mereka
putus. Kemudian ketika Jeremy mengunjunginya ke rumah sakit, Mellisa mengatakan
bahwa dia mencintai Jeremy.
Bagi sebagian
pria, ini adalah pukulan emosional yang sulit ditangani. Namun melalui pasang
surut, Jeremy tetap menyimpan cintanya untuk Melissa. Ketika Melissa
didiagnosis kanker ovarium dan tak memiliki peluang yang cukup bagus, Jeremy
justru memintanya untuk menikah dengannya.
Ayah Jeremy
awalnya tidak mendukung keputusan ini. Tetapi pada saat akhir film, ayahnya
mengerti pilihan Jeremy. Persis seperti apa yang akan ia lakukan untuk setiap
keluarganya, Jeremy telah memilih Melissa. Itulah cinta tanpa pamrih.
Cara yang
dipilih Jeremy untuk melewati masa-masa memilukan bersama Melissa adalah cara
Tuhan memilih untuk berjalan bersama kita. Film ini memberi kita metafora yang
kuat dan hidup tentang bagaimana Allah mengasihi kita, dan karenanya, bagaimana
kita harus mencintai orang lain.
Yesaya 43: 1-3 "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah
memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau
menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai,
engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau
tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah
TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau
dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu."
Baca juga:
Kalau Pandemi Udah Selesai, Ini 5 Film Rekomendasi yang Bisa Ditonton Sampai Akhir Tahun
Ramai Drama Korea World Of Married Couple, Apa Kata Alkitab Soal Selingkuh dan Perceraian?
2. Tuhan menjawab doa
Film ini adalah
demonstrasi yang indah tentang bagaimana rasanya hidup dalam doa. Setelah
mengunjungi Melissa di rumah sakit dan didiagnosis kanker ovarium, Jeremu
meluangkan waktu untuk bercerita pada temannya kemudian dia mengambil waktu
sendiri untuk berdoa. Saat dia berdoa, kamu bisa melihat bahwa dia takut mengatakan
apa yang sebenarnya ada di hatinya.
Kemudian dia
berkata “Tuhan, jika dia mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku, aku akan
memintanya untuk menikahiku.” Jeremy bahkan terlihat ragu bahwa dia mengucapkan
kata-kata itu.
Melissa berbagi
dengannya bahwa dia juga telah berdoa untuk Jeremy dan itu membuatnya sadar
betapa Melissa peduli terhadapnya dan fakta bahwa Jeremy juga jatuh cinta
padanya.
Dengan cara yang
rentan dan membutuhkan banyak keberanian dari keduanya, Tuhan bekerja melalui
hati mereka dan membuat kehendak-Nya terjadi.
Kemudian ketika
Melissa menghadapi operasi besar dalam upaya penyembuhannya dari kanker yang
dideritanya. Melalui konser dan siaran di radio, Jeremy meminta para
penggemarnya untuk berdoa agar kanker Melissa menghilang. Seperti mustahil,
tetapi Tuhan menjawab doanya.
3. Tuhan tidak selalu menjawab yang kita
inginkan
Tuhan memberi
Melisa mujizatnya tapi itu bukan akhir dari kisah mereka. Ketika Melissa harus
lebih berjuang untuk kesehatannya, ini memicu keraguan lain yang dipegang oleh
Jeremy.
Salah satu
dialog realistis yang dilakukan oleh Jeremy dan ayahnya ketika mereka teringat
bagaimana dulu Jeremy berdoa untuk kelahiran adiknya supaya sehat, namun
sebaliknya, ia lahir dengan cacat. Dan bagaimana ayahnya berdoa untuk pelayanannya
bertumbuh tetapi sebaliknya, pelayanannya memudar.
Dia berdoa untuk
mujizat bagi Melissa, namun mendapat kabar yang lebih tragis. Dengan suara yang
pecah, dia bertanya kepada ayahnya, "Apa yang harus saya lakukan?”
Sebagai orang
percaya, kita semua pernah mengalami kenyataan yang dingin dan sulit dipercaya
bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita seperti yang kita inginkan.
Di satu sisi
kita bahwa Tuhan itu kasih dan kehendak-Nya sempurna. Tetapi di sisi lain, kita
memiliki tragedi dan rasa sakit. Tampaknya mustahil untuk mendamaikan keduanya.
Bahkan ketika
TUhan tidak memberikan yang kita kira terbaik, kita bisa memilih untuk tetap
percaya pada karakternya yang penuh kasih melebihi apa yang bisa kita lihat.
4. Tuhan tidak menyia-nyiakan penderitaan
kita
Tema yang
dibagikan di sepanjang film ini adalah gagasan bahwa Tuhan, seperti seorang
pelukis ulung, menciptakan kosmos: triliunan bintang, berjarak beberapa tahun,
menciptakan mahakarya indah hanya untuk kita.
Dia seperti
menggunakan setiap bintang untuk membuat gambar yang lebih besar, dia melakukan
hal yang sama untuk kisah penderitaan kita. Dia menggunakan kita semua untuk
tujuannya yang luar biasa rumit dan sangat baik.
Film ini
menyadarkan kita bahwa sakit hati tidak hilang hanya karena kita berdoa. Seperti
Melissa yang masih harus melakukan kemo dan sebanyak doa Jeremy yang masih
memiliki keraguan danpertanyaan yang mendalam.
Tetapi, Melissa
memiliki wahyu yang mendalam pada akhir film: berkat tidak selalu lebih baik
daripada penderitaan. Keduanya seperti mata uang yang sama. Keduanya membawa
kita lebih dekat pada Tuhan. Dan dia merasa beruntung karena dapat mengalami
keduanya.
Pengkhotbah 7:14
memberi tahu kita “Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang
ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur,
supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.”
Tuhan telah
menyatukan semua kisah kita bersama: berkat dan penderitaan. Keduanya melukis
gambar rencananya yang indah, lebih besar dari yang dapat kita bayangkan.