Salah satu sebab pernikahan hancur adalah
karena karakter istri. Salah satunya adalah tidak menjaga ucapan. Seorang suami yang gak dihargai lewat ucapannya akan merasa rendah.
Bahkan waktu masalah muncul, seorang istri gak seharusnya menyampaikan
ucapan kasar yang menyudutkan dan merendahkan suami. Sebaliknya, suami mengharapkan kata-kata pujian dan dukungan.
Sebelum membahas alasan kenapa ucapan istri berpengaruh besar bagi kebahagiaan suami, mari renungkan beberapa pertanyaan ini:
1. Istri macam apa sih yang dianggap suami sebagai harta yang berharga?
2. Suami macam apa yang berhak dihormati oleh seorang istri?
3. Pernikahan yang bagaimana yang pasti akan sukses?
4. Bagaimana suami termotivasi untuk jadi lebih baik setiap hari?
5. Apa alasan seorang istri merasa lebih bahagia?
Satu-satunya hal yang mempengaruhi kebahagiaan suami dan juga istri adalah bagaimana istri memperlakukan suaminya.
Ucapan seorang istri sangat berdampak besar dalam pernikahan. Berikut 4 alasannya :
1. Karena ucapan mempengaruhi hati
Semakin sering seorang istri mengeluh ke suaminya soal banyak
hal, semakin sulit bagi seorang suami untuk menghargai istrinya. Setelah bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, suami berharap pulang ke rumah dengan
sambutan dan dukungan. Bukan sebaliknya jadi tempat untuk menampung semua keluhan dan omelan istri.
Keluhan seorang istri hanya akan merusak suasana hati suami. Jadi,
belajarlah untuk mengendalikan pikiranmu karena dari sanalah muncul ucapan yang tidak berkenan.
"Tetapi apa
yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang." (Matius 15: 18)
2. Ucapan menggambarkan penghormatan
Istri adalah seseorang yang paling dekat dengan suami. Kalau ternyata
istri tidak menunjukkan rasa hormat kepada suami, bagaimana mungkin orang lain juga
bisa menghormatinya? Karena itulah ucapan istri sangat berdampak bagi kepribadian suami.
Ingatlah karakter wanita bijak yang ditulis dalam Amsal 31.
“Isteri
yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia
berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang
umurnya...Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.” (Amsal 31: 10-12 & 23)
Seorang suami akan merasa beruntung saat dia mendapatkan seorang istri yang lemah lembut.
Baca Juga:
Suami-suami, Dengarkanlah Istrimu Dengan Rendah Hati
5 Kebiasaan Baik Ini yang Harus Suami Istri Pertahankan Sebelum Balik Sibuk Kerja
3. Ucapan istri adalah berkat bagi anak-anak
Pernikahan bukan hanya soal suami dan istri. Tapi ada
keterlibatan anak di dalamnya. Anak akan selalu ada di sana untuk mengamati dan meniru tindakan orangtua mereka.
Anak mendengar. Karena itulah penting bagi seorang istri untuk
menjaga ucapannya. Karena ucapan di satu sisi bisa jadi berkat dan di sisi lain bisa jadi kutuk.
Waktu istri mengucapkan hal-hal buruk soal suaminya, anak akan
mendengar dan hal ini bisa mempengaruhi pandangan mereka kepada ayah mereka sendiri. Bahkan bisa membuat anak kehilangan rasa hormat kepada ayah mereka.
“Perempuan
yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” (Amsal 14: 1)
4. Menyenangkan hati Tuhan
Apa kamu pernah berpikir kalau Tuhan lebih mengasihi seorang pria daripada wanita?
Tuhan mengasihi semua orang dengan nilai yang sama, baik laki-laki
maupun perempuan. Karena kasih tanpa syarat inilah kita bertanggung jawab untuk
menghormati-Nya. Salah satu caranya adalah dengan menjaga perkataan kita. Dalam
hal ini, suami adalah perwakilan Allah di tengah pernikahan. Karena itulah seorang istri patut menghormati suami sama seperti Dia menghormati Allah.
“Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia...Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah
kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4: 29, 31-32)
Dari empat poin di atas, di bagian mana kamu sebagai seorang
istri masih jatuh? Hari ini, mari menantang dirimu untuk melakukan perubahan
besar dalam komunikasimu. Percayalah, seburuk apapun karakter suamimu kalau kamu
memperlakukan dan meresponinya dengan cara yang tepat, dia akan menyadari bahwa
kamu gak pantas diperlakukan dengan tidak hormat.