Masa
anak-anak hingga bertumbuh remaja seharusnya menjadi kenangan indah yang dipenuhi
canda tawa dan masa-masa bermain. Namun bagi Kanaya, gadis kecil berusia 14 tahun
ini malah sering mengalami perundungan karena kondisi tubuhnya yang tidak bisa digerakan sebelah.
Kaki dan tangan kanan Kanaya tidak bisa digerakan lagi,
hal tersebut karena saat ia masih kecil Kayana mengalami kejang-kejang hingga
akhirnya koma selama 5 hari. Setelah ia kembali sadar, setengah dari tubuhnya mati
rasa.
Kondisinya
sebagai seorang disabilitas dipandang sebelah mata oleh teman-temannya, bahkan
orang dewasa di sekitarnya. Ia tidak hanya dikucilkan, bahkan di sekolah ia
sering mengalami perundungan (bullying).
Kanaya
sering merasa bahwa dirinya tidak layak dan tidak sempurna, ia bahkan sempat
marah pada Tuhan dan pernah terpikir untuk bunuh diri karena sudah tidak tahan
dengan kondisi yang ia alami.
Hingga
suatu hari Kanaya menonton Superyouth di Global TV, ia terinspirasi dengan kisah
nyata seorang pemain basket yang mengalami kelumpuhan, namun kemudian semangatnya
bangkit dan tetap bisa bermain basket sekalipun menggunakan kursi roda.
Setelah
menonton tayangan Superyouth tersebut, Kanaya menghubungi konseling center SAHABAT24
dan didoakan. Ia juga melepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah
menyakitinya dan menyadari bahwa dirinya istimewa dan dikasihi Tuhan. Kanaya
kini menjadi gadis yang ceria, dan menyadari tujuan hidupnya di dalam Tuhan.
Kanaya
hanyalah satu dari ribuan anak-anak remaja yang membutuhkan kabar baik tentang
kasih Tuhan. Setiap minggu ada ratusan ribu anak-anak remaja yang dilayani
melalui tayangan Superyouth, dimana mereka dimuridkan dengan kebenaran firman
Tuhan yang mengubahkan.
Yuk dukung Superyouth untuk memuridkan anak-anak remaja
di bangsa ini. Melalui donasimu anak-anak
remaja seperti Kanaya dapat mendengarkan
kabar Injil dan mengalami kasih Tuhan serta pemulihan, KLIK DISINI untuk DONASI.