Foto Presiden Donald Trump Pegang Alkitab Di Depan Gereja Yang Dibakar Masa Tuai Pro Konra
Sumber: BBC

Internasional / 3 June 2020

Kalangan Sendiri

Foto Presiden Donald Trump Pegang Alkitab Di Depan Gereja Yang Dibakar Masa Tuai Pro Konra

Puji Astuti Official Writer
3416

Foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang Alkitab di depan gereja yang dibakar massa menuai pro kontra dari banyak pihak, termasuk para pemimpin gereja.

Gereja St.John’s Episcopal Church di Lafayette Squeare yang berada di dekat Gedung Putih, Washington di rusak dan dibakar massa yang melakukan protes atas tewasnya George Floyd pada Minggu malam, 31 Mei 2020 lalu.

Pada Senin (1/6/2020), Polisi dan Tentara Nasional Amerika mengamankan jalan dari Gedung Putih menuju Gereja St.John . Mereka memukul mundur para demonstran yang saat itu melakukan aksi damai dengan melontarkan gas air mata berkali-kali. Setelah itu tampak Presiden Donald Trump berjalan dari Gedung Putih menuju gereja sambil memegang Alkitab dan memberikan beberapa komentar sambil difoto oleh media.

Uskup Episkopal Washington, Mariann Edgar Budde menyatakan dirinya "marah" karena Trump berfoto di depan gereja hanya beberapa saat setelah dia mengancam para demonstran akan mengerahkan tentara nasional.

Baca juga : 

Kematian George Floyd Menimbulkan Kemarahan Warga AS, Ini yang Dilakukan Sang Adik

Donald Trump: Saya Tidak Suka Orang Kristen Gunakan Iman Sebagai Pembenaran

“Presiden menggunakan Alkitab, teks paling suci dari tradisi Yahudi-Kristen, dan juga salah satu gereja di keuskupan saya, bahkan tanpa ijin kepada kami, sebagai latar belakang untuk pesan yang bertentangan dengan ajaran Yesus dan segala yang gereja kami yakini," demikian pernyataan Uskup Mariann dalam sebuah wawancara.

“Dia tidak datang ke gereja untuk berdoa, dia tidak datang ke gereja untuk berbelasungkawa kepada yang berduka. Dia tidak datang untuk melakukan  pemulihan atas negara kita, segala yang kita harapkan dan rindukan dari pemimpin tertinggi di negeri ini,” tambahnya.

Ia menyatakan bahwa Trump tidak pernah datang ke Gereja St.John kecuali pada saat pelantikannya dan untuk berfoto pada Senin lalu itu.

Kritikan lainnya dilayangkan oleh Rev. James Martin, seorang penulis dan pastor Jesuit.

“Menggunakan Alkitab hanya sebagai property sambil menyatakan akan mengirikan tentara dan  menyombongkan bagaiamana negaramu yang paling hebat di dunia, dan secara terbuka mengolok-olok orang setiap hari, sungguh bertolak belakang dengan semua yang diperjuangkan Yesus,” demikian tegas Rev. Martin.

“Saya perjelas. Ini menjijikkan. Alkitab bukanlah hiasan. Gereja bukan latar belakang foto untuk publikasi. Agama bukan alat politik. Dan Tuhan bukan mainan," tambahnya.

Direktur Interfaith Alliance dalam pernyataannya pada Senin (1/6/2020) lalu mengenai foto Trump tersebut, “adalah salah satu penyalahgunaan agama yang paling mencolok yang pernah saya lihat.”

Dilain pihak,  dari kelompok Republikan mendukung apa yang dilakukan oleh Trump.

“Momen historis sebagai @POTUS Trump mengklaim kembali gereja St.John untuk Amerika! Tuhan memberkati Amerika!!,” demikian tweet dari  Rep.Peter King,R-N.Y.

“Momen yang sangat kuat ketika @realDonaldTrump berjalan ke Gereja St. John, di mana setiap presiden sejak Madison telah berdoa untuk kesejahteraan negara kita. Kita harus bersama sebagai sebuah negara, dan saya berterima kasih kepada @POTUS karena memimpin upaya untuk melindungi hukum dan ketertiban,” demikian tweet Rep.Doug Lamborn, R-Colo.

Hingga saat ini protes atas tindakan rasial yang dipicu oleh tewasnya seorang pria kulit hitam George Floyd dilakukan hampir di seluruh negara bagian Amerika. Bahkan dalam beberapa hari terakhir dukungan atas gerakan #Blacklivesmatter  muncul di berbagai negara, seperti Perancis, Belanda dan Australia dimana anak-anak muda turun ke jalan dan menyerukan dihentikannya tindakan rasis.

Mari berdoa agar yang diperjuangkan melalui gerakan #Blacklivesmatter  ini dapat dicapai dengan aksi damai sehingga tidak jatuh banyak korban jiwa, dan para pemimpin di Amerika, termasuk Presiden Trump dan kabinetnya serta pemerintah negara bagian dapat meresponinya  dengan bijak. 

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami