Bagaimana Menghindari Gereja Online Mengkanibal  Gereja Tatap Muka

Internasional / 1 June 2020

Kalangan Sendiri

Bagaimana Menghindari Gereja Online Mengkanibal Gereja Tatap Muka

Puji Astuti Official Writer
9174

Untuk menghindarkan pelayanan online mengkanibalisasi pelayanan tatap muka, maka ibadah tatap muka harus menawarkan elemen yang tidak  bisa di unduh. 

Apa yang membuat orang keluar rumah, menyemangati anak-anaknya, dan  pergi ke gedungmu adalah _______________?

Temukan jawabannya dan mereka akan pasti datang. 

Jadi apakah gereja tatap muka  dan di gereja online sama-sama bertumbuh tergantung pada bagaimana kamu  membangun keduanya.

Gereja yang siap menghadapi masa depan adalah mereka yang dapat dengan jelas membedakan tujuan, khalayak, konten dan elemen untuk kedua platform.

Gereja-gereja yang siap menghadapi masa depan membangun ibadah tatap muka dengan berfokus pada elemen-elemen yang tidak dapat diunduh DAN membangun layanan online dengan berfokus pada yang belum bergereja, menggoda mereka dan meninggalkan jejak remah roti yang mengarahkan  ke gereja fisik.

Masa depan adalah milik gereja-gereja yang dapat melakukan KEDUANYA  secara online dan ibadah tatap muka.


KEDUANYA!!!

Saya tidak akan melakukan inovasi untukmu, tetapi alur pemikiran ini harus kamu  mulai ...

Renungkan tentang sepak bola, NBA, atau acara olahraga seperti Super Bowl.

Mereka disiarkan langsung ke setiap rumah, namun orang-orang masih pergi ke stadion.

Beberapa pemegang tiket musiman pergi secara setia, yang lain menjadikannya seperti  ziarah sekali seumur hidup.

Mengapa?

Para eksekutif olahraga telah menemukan cara untuk mendapatkan KEDUANYA,  stadion yang penuh sesak dan penggemar siaran /online.

Keduanya tidak melakukan kanibal satu sama lain. Bahkan, mereka saling memberi makan.

Bagaimana?

Jika kamu dapat memecahkan teka-teki ini, kamu akan membangun gereja yang kuat selama beberapa generasi.

Dalam film “Field of Dreams,” Kevin Costner terus menerus mendengar suara yang berkata: “Jika kamu membangunnya, mereka akan datang.” 

Suara lain berkata kepada kita hari ini: “JIka kita membangunnya (secara fisik dan digital), mereka akan datang.”

Permintaan terakhir?

Permintaan #3: Aku memohon agar timku dan aku memiliki komitmen, hikmat, energi, kegigihan dan kesabaran untuk membuat KEDUA permintaan #1 dan #2 menjadi nyata.

(Tim gereja HOGC bersama Pastor Tan Seow How dan istrinya Pastor Cecilia Chan)

Pastor Tan Seow How dan istrinya Pastor Cecilia Chan mendirikan gereja HOGC pada tahun 1999, mereka berfokus untuk melayani anak-anak remaja dan dewasa muda. Dalam webistenya mereka menyatakan bahwa mereka adalah gereja anak muda yang asli – digerakkan oleh anak-anak muda untuk anak-anak muda menjangkau anak muda. 

Visi dari Pastor How sendiri adalah “Membangkitkan generasi orang-orang yang bersedia memberikan kepada Tuhan tahun-tahun terbaik dalam hidupnya..” Dan dia telah menghidupi visinya tersebut, dan menjadi teladan buat anak-anak muda melakukan hal yang sama. 

Semoga inspirasi dari Pastor How di atas memberikan semangat dan masukan untuk gereja-gereja di Indonesia untuk memasuki “new normal” dan semakin bertumbuh dalam segala musim yang Tuhan ijinkan terjadi di negeri ini. 

#LOVEINACTION : Yuk bantu sesama yang terdampak COVID-19 dengan pemberian sembako, donasi KLIK DISINI
Sumber : https://asiaevangelicals.org/
Halaman :
1234Tampilkan Semua

Ikuti Kami