Bagaimana Menghindari Gereja Online Mengkanibal  Gereja Tatap Muka

Internasional / 1 June 2020

Kalangan Sendiri

Bagaimana Menghindari Gereja Online Mengkanibal Gereja Tatap Muka

Puji Astuti Official Writer
9162

Di masa wabah COVID-19 ini, gereja mau tidak mau mengalihkan ibadahnya ke media online. Namun bagaimana setelah wabah ini berlalu, apakah gereja dengan tatap muka akan kembali berkembang atau malah tergantikan dengan ibadah online? Bisakah ibadah online dan tatap muka berjalan berdampingan, bukan malah melakukan kanibalisasi atau mematikan satu sama lain?

Pertanyaan itu dijawab oleh Pastor Tan Seo How pendiri Heart Of God Chuch (HOGC) Singapura.

“Saya terus mendengar orang berkata, ‘Kapan hal ini kembali normal..’” demikian tulisnya dalam artikel berjudul, “How to differentiate your online & on-site church to prevent cannibalization” di websitenya www.pastorhow.com.

Menurut Pastro How, bahkan saat kondisi kembali normal, semua tidak akan sama lagi, itu sebabnya kondisi ini disebut “new normal” atau normal yang baru.

“Gereja yang dulu kita kenal berakhir.

Debat tentang gereja online berakhir. Online menang.

Berhentilah mencoba memasukan jin online kembali ke botol.

Sebaliknya, gunakan tiga permintaanmu dengan bijak,” demikian tulisnya.

Apa saja tiga permintaan itu menurut sudut pandang Pastor How?

Permintaan #1 : Aku berharap gerejaku kuat dalam kedua hal, baik ibadah online maupun tatap muka.

Ya DUA-DUANYA!

Gereja online telah bergerak dari pelayanan sampingan menjadi yang garis depan.

Sekarang kamu harus membangun dua garis depan.

Sifat alami konsumsi  konten  telah berubah dari tatap muka menjadi online.

Jemaat setiamu telah terekspos kepada gereja online.

Pelanggan setiamu yang selama ini bertatap muka telah diperkenalkan kepada layanan pesanan dan antar online.

Mereka kini telah merasakan madunya dan mereka suka.

Dilain pihak jemaat yang dilayani secara tatap muka biasanya lebih setia dengan gereja “rumah” mereka, sedangkan penonton online adalah poligami (menonton beberapa tayangan ibadah gereja yang berbeda-red).

Jika kamu tidak memberi pilihan online, mereka akan minum dari sumur yang lain.

Mereka yang tidak bergereja juga telah mengambil setengah langkah menuju gereja dan kekristenan seperti itu.

Kamu tidak bisa memutus kebiasaan mereka itu setelah krisis corona virus. 


Sekalipun kita ingin semua kembali normal, kita tidak mau mereka yang  mencari dan menyediliki kembali normal. Mereka secara harfiah sangat dekat (secara digital) namun sangat jauh (secara fisik).

Jika kamu belum melakukannya… Mulai rencanakan untuk secara permanen pekerjakan, atau tempatkan staf/sukarelawan untuk gereja/bisnis online. Mulai alokasikan anggaran dan sumber daya untuk gereja/bisnis online.

Ubah pemikiran kita secara permanen – kita tidak punya ibadah utama dan departemen online .

Tidak.

Kita memiliki dua ibadah utama atau dua jemaat – yang hadir di gereja dan online.

Kita punya dua toko – fisik dan digital.

#LOVEINACTION : Yuk bantu sesama yang terdampak COVID-19 dengan pemberian sembako, donasi KLIK DISINI

Permintaan #2 : Aku berharap ibadah tatap muka di gerejaku menawarkan sesuatu yang unik yang tidak bisa di dapat secara online.

Dari apa yang saya dengar, kekhawatiran terbesar saat membuat ibadah online dan tatap muka secara bersamaan adalah:

"Kami akan kehilangan kehadiran jemaat secara fisik."

"Orang Kristen akan malas dan kehilangan kebiasaan untuk menghadiri kebaktian gereja."

"Kita tidak boleh menurunkan standar komitmen gereja."

"Kami tidak ingin memupuk konsumeritas Kristen dengan membuatnya lebih nyaman."

Semua  itu kekhawatiran yang sangat nyata.

Percayalah, hal itu juga melintas di pikiranku.

Saya telah mencoba memecahkan teka-teki ini sejak lama.

Begini cara saya melihatnya.

Gereja online adalah untuk yang belum bergereja dan non-Kristen. Ini terutama untuk penginjilan dan integrasi. Hal itu dirancang untuk menjangkau orang-orang yang tidak pergi ke gereja.

Gereja online hanyalah pengenalan tentang  gereja dan kekristenan.

Gereja online hanyalah sebuah pembuka bagi orang-orang untuk melihat seperti apa gerejamu.

Gereja online adalah alat bagi orang Kristen untuk mengundang keluarga dan teman-teman mereka ke gereja — walaupun online. Ini adalah komitmen yang lebih rendah, setengah langkah yang tidak mengintimidasi.

Gereja online harus memiliki peta jalan yang mengarahkan (hampir mendorong) para pencari yang berminat menuju gereja tatap muka.

Gereja online bukanlah pengganti bagi orang Kristen yang sudah pergi ke gereja.

Gereja online adalah untuk mereka yang secara fisik tidak dapat pergi ke gerejamu  karena jarak, perjalanan atau sakit, dll.


Tetapi bagaimana kita bisa secara praktis mendidik orang Kristen tentang tujuan mendasar dari gereja online ini? Kami mungkin tidak dapat mengendalikan anggota kami untuk tidak menonton online dan memaksa mereka untuk datang ibadah secara tatap muka.

Inilah yang perlu kamu  pikirkan: apa yang membuat orang ingin datang ke kebaktian gereja secara langsung?

Bagaimana kamu mencegah ibadah onlinemu mengkanibal ibadah secara tatap muka?

Bagian mana dari kehidupan gereja yang TIDAK mereka bisa dapatkan online?

Apa yang tidak bisa diunduh?

Saya bisa memikirkan beberapa ...

Persahabatan, suasana kebersamaan, pelayanan tatap muka, jamahan Roh Kudus, sekolah minggu untuk anak-anak, pelayanan pemuda, keterlibatan jemaat dalam pelayanan, dan masih banyak lagi. 

Tim saya telah bereksperimen dan mencoba menyelesaikan masalah ini di Heart of God Church sejak lama. 

Inilah bagaimana kamu bisa melakukan deferensiasi  ibadah online dan tatap muka. 

Ini seperti membuat dua jenis konten untuk dua  penonton. Intinya, hampir seperti membangun dua gereja. (Lihat permintaan #1)

Itulah mengapa penting membangun Gereja yang Kuat, seperti model gereja dimana HOGC dibangun. Di HOGC Experience (HOGCx), yang adalah pelatihan intensif pendeta tahunan kami, kami mengajarkan 5 Pilar Gereja Yang Kuat, semuanya tidak bisa di download. 

- Kebanguanan rohani remaja dan dewasa muda

- Rumah

- Karakter

- Budaya dan atmosfer

- Mobilisasi

Inilah kesalahan umum yang terjadi.

- Jika ibadah onlinemu cuma rekaman ibadah tatap muka, maka itu menjadi pengganti ibadah saja. Akibatnya, orang akan memilih tinggal dan menonton di rumah. 

- Jika gerejamu dibangun hanya berdasarkan pengjaran/kotbah  dari kefasihan seorang “hamba Tuhan yang berbakat”, maka coba tebak? Semua konten kotbah bisa diunduh. Akibatnya, orang akan memilih online untuk mendapatkan masukan mingguan dari pengkotbah favorit mereka. 

Kabar baik dan buruk. 

Kabar buruknya, jika gereja dibangun di atas dasar konten ‘pewahyuan’ atau penampilan dari pendeta yang berkotbah, mereka mungkin mampu menarik follower online yang besar tetapi mereka tidak menawarkan sesuatu yang unik  yang menarik orang untuk datang. 

Kabar baiknya, jika gerejamu dibangun di atas dasar elemen yang tidak bisa di unduh (seperti contoh di atas), maka tekanan diambil dari tampilan panggung/kamera dan dibagi diantara departemen yang lain. 


Untuk menghindarkan pelayanan online mengkanibalisasi pelayanan tatap muka, maka ibadah tatap muka harus menawarkan elemen yang tidak  bisa di unduh. 

Apa yang membuat orang keluar rumah, menyemangati anak-anaknya, dan  pergi ke gedungmu adalah _______________?

Temukan jawabannya dan mereka akan pasti datang. 

Jadi apakah gereja tatap muka  dan di gereja online sama-sama bertumbuh tergantung pada bagaimana kamu  membangun keduanya.

Gereja yang siap menghadapi masa depan adalah mereka yang dapat dengan jelas membedakan tujuan, khalayak, konten dan elemen untuk kedua platform.

Gereja-gereja yang siap menghadapi masa depan membangun ibadah tatap muka dengan berfokus pada elemen-elemen yang tidak dapat diunduh DAN membangun layanan online dengan berfokus pada yang belum bergereja, menggoda mereka dan meninggalkan jejak remah roti yang mengarahkan  ke gereja fisik.

Masa depan adalah milik gereja-gereja yang dapat melakukan KEDUANYA  secara online dan ibadah tatap muka.


KEDUANYA!!!

Saya tidak akan melakukan inovasi untukmu, tetapi alur pemikiran ini harus kamu  mulai ...

Renungkan tentang sepak bola, NBA, atau acara olahraga seperti Super Bowl.

Mereka disiarkan langsung ke setiap rumah, namun orang-orang masih pergi ke stadion.

Beberapa pemegang tiket musiman pergi secara setia, yang lain menjadikannya seperti  ziarah sekali seumur hidup.

Mengapa?

Para eksekutif olahraga telah menemukan cara untuk mendapatkan KEDUANYA,  stadion yang penuh sesak dan penggemar siaran /online.

Keduanya tidak melakukan kanibal satu sama lain. Bahkan, mereka saling memberi makan.

Bagaimana?

Jika kamu dapat memecahkan teka-teki ini, kamu akan membangun gereja yang kuat selama beberapa generasi.

Dalam film “Field of Dreams,” Kevin Costner terus menerus mendengar suara yang berkata: “Jika kamu membangunnya, mereka akan datang.” 

Suara lain berkata kepada kita hari ini: “JIka kita membangunnya (secara fisik dan digital), mereka akan datang.”

Permintaan terakhir?

Permintaan #3: Aku memohon agar timku dan aku memiliki komitmen, hikmat, energi, kegigihan dan kesabaran untuk membuat KEDUA permintaan #1 dan #2 menjadi nyata.

(Tim gereja HOGC bersama Pastor Tan Seow How dan istrinya Pastor Cecilia Chan)

Pastor Tan Seow How dan istrinya Pastor Cecilia Chan mendirikan gereja HOGC pada tahun 1999, mereka berfokus untuk melayani anak-anak remaja dan dewasa muda. Dalam webistenya mereka menyatakan bahwa mereka adalah gereja anak muda yang asli – digerakkan oleh anak-anak muda untuk anak-anak muda menjangkau anak muda. 

Visi dari Pastor How sendiri adalah “Membangkitkan generasi orang-orang yang bersedia memberikan kepada Tuhan tahun-tahun terbaik dalam hidupnya..” Dan dia telah menghidupi visinya tersebut, dan menjadi teladan buat anak-anak muda melakukan hal yang sama. 

Semoga inspirasi dari Pastor How di atas memberikan semangat dan masukan untuk gereja-gereja di Indonesia untuk memasuki “new normal” dan semakin bertumbuh dalam segala musim yang Tuhan ijinkan terjadi di negeri ini. 

#LOVEINACTION : Yuk bantu sesama yang terdampak COVID-19 dengan pemberian sembako, donasi KLIK DISINI
Sumber : https://asiaevangelicals.org/
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami