Setelah kepergian penginjil kenamaan Billy Graham dua tahun
lalu, pekan kemarin umat Kristen kembali ditinggalkan oleh seorang Apologist sekaligus penulis berpengaruh di dunia kekristenan Ravi Zacharias.
Untuk memperingati setiap perjalanan hidupnya sampai kembali
pulang ke rumah Bapa di usia 74 tahun. Pihak keluarga dan pelayanan yang
didirikannya RZIM akan menggelar ibadah peringatan pada Jumat, 29 Mei 2020
besok secara online di platform Youtube dan Facebook pada pukul 11 pagi waktu setempat.
Ibadah ini akan dipimpin oleh Michael Ramsden, pemimpin Ravi Zacharias
International Ministries (RZIM). Selain itu akan hadir pula sejumlah penyanyi,
artis dan juga pendeta seperti Tim Tebow, Matt Redman, rapper Kristen Lecrae,
Pendeta dari Brooklyn Tabernacle Jim Cymbala dan pendiri Passion Movement Louie Gigglio.
"Ravi Zacharias menghabiskan 48 tahun terakhirnya keliling
dunia untuk iman Kristen dan menjawab pertanyaan eksistensial terbesar dalam
kehidupan, makna, moralitas dan dikarunia kefasihan dan keanggunan untuk berbicara dengan berbagai audiennya," demikian disampaikan pihak RZIM.
Baca Juga:
Tutup Usia, Ravi Zacharias Dikenang Sebagai Seorang Apologist Kristen Hebat
Tim Tebow Tak Kuasa Tahan Air Mata Tahu Sosok yang Diidolakan Ini Sakit Parah
Melalui RZIM, Ravi telah memperlengkapi ratusan cendikiawan
Kristen dan para penulis yang mampu membagikan, membicarakan, melatih dan menjawab pertanyaan dari jutaan orang di seluruh dunia.
“Hati Ravi adalah untuk manusia. Semangatnya dan pekerjaan
hidupnya berpusat pada membantu orang lain memahami keindahan pesan injil
keselamatan. Doa kami adalah supaya pada saat kematiannya, akan lebih banyak
orang tahu tentang karya keselamatan yang ditemukan di dalam Yesus melalui
warisan Kecintaan Ravi kepada Tuhan memang tampak dari setiap penggalan kalimat
yang dia tulis dalam setiap bukunya. Di salah satu bukunya berjudul Seeing
Jesus from the East, dia menuliskan betapa yakinnya dia atas karya keselamatan yang dikerjakan di dalam Kristus.
“Kisah injil adalah kisah kehidupan kekal. Hidupku unik dan
akan selalu berada di hadirat Allah. Aku tidak akan pernah ‘hilang’. Aku tidak
akan pernah tersesat karena aku akan bersama Dia yang menyelamatkan aku,” tulisnya.
Ravi adalah keturunan India yang menjadi Kristen saat masa remajanya.
Pertobatannya terjadi ketika dia membaca Alkitab di rumah sakit saat menjalani
proses pemulihan karena upaya bunuh diri yang dia lakukan saat itu. Siapa
sangka Kristus telah mengobarkan kasih yang begitu besar di hatinya. Sehingga dia
memberikan hidupnya untuk menulis lebih dari 30 buku dan mengabarkan injil ke 70 negara selama hidupnya.
Dia meninggalkan seorang istri bernama Margie, dua anak perempuan Sarah dan Naomi serta seorang putra Nathan dan lima cucu.
Perjumapaan Ravi Zacharias dengan Tuhan di masa remajanya
jadi awal perjalanan penginjilan besar yang Tuhan sudah tentukan atas hidupnya.
Dan kita percaya bahwa hanya Tuhanlah yang mampu mengubahkan hidup seseorang
yang begitu rusak dan mengubahkan menjadi sesuatu yang begitu berharga. Jadi,
mari berterima kasih atas hati Ravi Zacharias melayani semua orang dengan kasih
Tuhan yang murni. Bahkan sebelum meninggal dia sendiri telah meninggalkan
begitu banyak warisan iman yang bisa mengubahkan hidup lebih banyak orang.
Terima kasih Ravi Zacharias.