Gak hanya jadi kebutuhan bagi orang
dewasa lagi, tapi ponsel dan internet kini telah menjadi kebutuhan bagi
anak-anak juga. Banyak kegiatan sekolah yang dibagikan melalui pesan grup dari
aplikasi chatting yang menggunakan
ponsel atau bahkan Pekerjaan Rumah (PR) atau tugas yang memerlukan akses
internet.
Namun, memberikan akses internet pada
anak memiliki banyak dampak. Menjadi dampak positif jika digunakan dengan bijak
dan menjadi negatif jika disalahgunakan.
Banyaknya konten berbau pornografi,
kejahatan seksual dan eksploitasi terhadap anak, dan hal-hal negatif lainnya
beredar dengan bebas di internet. Namun tidak sedikit juga konten edukasi dan
wawasan baru yang ada di internet.
Baca juga: Anak Membutuhkan Seorang Pemimpin, Bukan Bodyguard
Internet dipenuhi dengan terlalu
banyak infomasi yang begitu luas dan sangat bebas.
Bahkan tidak sedikit orang tua yang
memeriksa ponsel anaknya secara diam-diam. Apakah ini cara yang benar?
Menurut psikolog anak dan keluarga,
Ayoe P. Sutomo, sebaiknya orangtua meminta izin terlebih dahulu jika akan
memeriksa ponsel anaknya. Pasalnya, memeriksa secara diam-diam justru menjadi
tanda bahwa orangtua tak percaya pada buah hatinya.
Dikutip dari suara.com, Sutomo
mengatakan “"Peran orang tua ketika punya anak remaja itu bergeser dari
membimbing jadi teman diskusi. Kalaupun mau pinjam HP tanya dulu ke anak boleh
gak sih. Kalau boleh silakan. Kalau tidak kita harus hargai."
Baca juga: Sekolah Segera Dibuka, Siapkan Anak Hadapi New Normal Dengan Langkah Ini
Selain itu, Sutomo juga mengatakan
bahwa memang aneh jika anak tidak mau memberikan ponselnya jika memang tidak
ada yang disembunyikan. Namun, tetaplah berpikir positif sembari melakukan
pendekatan pada mereka untuk mencari tahu alasannya.
Jika komunikasi terjalin dengan baik,
orang tua bisa bertanya pada anak mengapa tidak boleh melihat ponselnya. Namun,
jangan memaksa jika mereka tidak memberikannya.
Mengingat mereka adalah remaja yang
sedang berkembang, wajar saja jika mereka membutuhkan privasi, cobalah hargai.
Tidak bisa melihat ponselnya bukan
berarti kita lantas meyerah. Kamu bisa membuat kesepakatakan terkait kapan dan
berapa lama anak-anak menggunakan internet.
Spesialis Perlindungan Anak United
Nations Emergency Children's Fund (Unicef) Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio
mengatakan “Bagi orang tua tidak ada kata terlambat atau gagap teknologi. Mari
belajar menggunakan internet untuk dampingi anak-anak kita. Antara orangtua dan
anak juga harus membuat kesepakatan terkait kapan dan berapa lama anak-anak
menggunakan internet. Kita harus menjadi tempat yang pertama, baik secara
online atau offline bagi anak kita untuk mencurahkan isi hatinya.”
Baca juga: Lee Joon Young, Korban Perceraian Orangtuanya. Begini Lhoo Dampak Perceraian Pada Anak
Dalam membimbing anak, janganlah kamu
menjadi cepat marah seperti yang dikatakan dalam Efesus 6:4 “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan
amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan.”
Tetaplah bersabar dan damping anakmu
dalam menggunakan internet.