Mengapa Tuhan Tidak Menyembuhkanku Padahal Aku Telah Berdoa?
Sumber: Sarapanpagi.org

Kata Alkitab / 26 May 2020

Kalangan Sendiri

Mengapa Tuhan Tidak Menyembuhkanku Padahal Aku Telah Berdoa?

Claudia Jessica Official Writer
3204

“Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!” Yeremia 17: 4

Ketika Yesus sedang berjalan bersama murid-muridNya memasuki desa demi desa, banyak orang terfokus kepada jubah-Nya untuk mencari kesembuhan. Tapi, perlu dipahami bahwa bukan jubah itu yang sakti. Melainkan Yesus yang menyembuhkan.

Hari-hari ini mungkin kamu merasa sakit dan kamu telah berdoa namun kesembuhan tidak kunjung terjadi. Mengapa demikian? Apakah kurang iman? Bukan begitu. Terkadang Tuhan mengizinkan beberapa hal untuk menggenapi pekerjaan-Nya.

Karenanya, cobalah pertimbangkan 4 hal berikut ini:

1. Dia melihat awal hingga akhir

Yesaya 46:10 "yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan."

Ada tujuan ilahi untuk semua ciptaan yang Allah ciptakan dan Dia telah menuliskan kisah kita dari awal hingga akhir. Tuhan kita adalah Alfa dan Omega. Pikiran-Nya jauh berada di luar rencana kita, dan pikiran-Nya jauh di atas pikiran kita.

Pikiran Allah tidak terselami. Hal yang perlu diingat ketika Dia tidak menyembuhkan kita adalah Dia tetap mengasihi kita lebih dari yang dapat kita pahami.

Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."

2. Dia ingin menyelamatkan

Roma 10: 9-10 "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."

Alkitab meyakinkan kita bahwa Allah menyelamatkan semua yang memanggil Anak-Nya, Yesus, dan percaya dalam hati mereka bahwa Dia adalah Tuhan.

Jadi ketika Dia memilih untuk tidak menyembuhkan seseorang secara fisik, mungkin itu karena ada hati yang perlu disembuhkan untuk keselamatan.

Sesulit apa pun untuk kita pahami, Allah akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menarik orang kepada diri-Nya. Sementara tubuh fisik kita belum sembuh, tapi ada hati yang bertobat dan memanggil nama Yesus untuk diselamatkan sepenuhnya.

3. Hari-hari kita bernomor/diberi nomor

Ada banyak pertanyaan mengenai mengapa orang mati pada waktu-waktu tertentu dan dengan cara-cara tertentu. Misalnya seperti anak yang baru lahir dan bahkan tidak memiliki kesempatan untuk hidup.

Ketika kita berjuang untuk memahami hidup dan mati, berikut adalah Firman Tuhan yang perlu kamu ingat:

Ayub 14: 5-6 "Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya."

Ibrani 9: 27-28 "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia."

Meskipun kita mengetahui kebenaran, itu tidak selalu meringankan kepedihan kita karena kehilangan orang yang kita kasihi. Mungkin Tuhan tidak menjawab doa kita untuk sembuh, dan kita merasakan pengkhianatan. Disaat seperti ini sangat penting untuk tetap berpegang teguh pada kebaikan Tuhan.

Penyingkapan 21: 4 "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

4. Cara-Nya bukan cara kita

Yesaya 55: 8-9 "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."

Seberapa sulit kamu mempercayai bahwa Tuhan tahu yang terbaik? Sering kali orang tua yang mengambil tindakan untuk anak mereka yang tidak disukai atau bahkan tidak dapat dipahami oleh anak-anak.

Sehingga anak-anak sering kali berpikir bahwa itu tidak adil dan salah. Tetapi karena orang tua mencintai anak mereka sehingga mereka manginginkan yang terbaik untuk anaknya dan mereka teguh pada keputusan mereka sekalipun anak mereka tidak menyukainya.

Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita masing-masing, termasuk dalam kesembuhan. Jangan biarkan pikiranmu mengurangi imanmu. Ingat bahwa pikiran Allah tidak terbatas, kita tidak akan bisa mencapainya.

Seperti seorang wanita yang telah mengalami pendarahan selama bertahun-tahun, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Simpanlah kata-kata ini dan percayalah pada Tuhan.

Sumber : iBelieve
Halaman :
1

Ikuti Kami