Uang adalah hal penting dalam hidup. Menurut Pengkotbah
mengingini uang bukan sesuatu yang egois. "Untuk
tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu." (Pengkhotbah 10: 19)
Bahkan mereka yang ingin melakukan tugas pelayanan
penginjilan pun membutuhkan uang bukan hanya untuk memenuhi ongkos perjalanan,
tetapi juga diperlukan untuk membiayai kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Pada dasarnya kita butuh uang karena Tuhan mau melakukan tiga hal ini melaluinya:
Kalau di dunia sekuler, uang digunakan untuk memperkaya diri
sendiri. Maka Tuhan menganggap penting orang percaya untuk memiliki kekayaan demi
menunjang pekerjaan pelayanan-Nya di dunia. Karena itulah Tuhan mau kita mengikuti sistem kekayaan kerajaan surga yang meliputi 8 kunci ini.
1. Jangan pernah lupa kalau kekayaan itu asalnya dari Tuhan
“Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” – Filipi 4: 19
Kita mungkin berpikir. Jadi kalau ingin kaya, ya hanya perlu memintanya ke Tuhan. Sayangnya, gak sesederhana itu.
Tuhan memang sumber kekayaan. Tapi Dia mau kita berusaha
untuk mendapatkannya juga. “…jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tesalonika 3: 10)
Tuhan akan menurunkan semua sumber kekayaan yang kita perlukan jika kita mau berusaha dan melibatkan dia untuk menghasilkannya.
Alkitab tidak mengatakan kalau Tuhan lah yang membuat kita
kaya. Tapi Tuhan memberikan kita kekuatan untuk menghasilkan kekayaan (Ulangan
8: 18). Itu artinya Tuhan akan selalu memberi kita bala bantuan, mengurapi
kemampuan kita dan membawa berkat atas semua agenda kerja kita asal kita mau mengikuti perintah-Nya.
Jadi, kunci pertama adalah kenali panggilanmu, kemudian fokuslah pada panggilan itu dan lakukan dengan hati yang tulus dan setia.
2. Bisnis adalah satu-satunya sistem yang menghasilkan kekayaan
“Ia
memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.” - Lukas 19: 13
Ada banyak orang Kristen hanya mengharapkan warisan dari
Tuhan tanpa berusaha seperti tertulis dalam Amsal 13: 22. Namun sistem kekayaan
yang Tuhan jalankan justru berbeda. Dimana Dia mau kekayaan itu beralih ke tangan orang benar.
Bisnis atau usaha atau berdagang adalah sistem itu. Bukan berarti
semua orang harus membuka bisnis . Tapi seenggaknya kita pasti terlibat dalam
satu bisnis tertentu dalam hidup kita entah lewat pekerjaan kita, apa yang kita beli dan juga dengan apa yang kita investasikan.
Bisnis adalah pertukaran barang atau jasa untuk menghasilkan
keuntungan ekonomi. Waktu kita bekerja, kita menjual pelayanan kita. Itu
membuat kita bagian dari sistem. Tapi bukan berarti kita gak bisa membuka bisnis atau usaha sendiri.
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk berkuasa dan
bisnis adalah salah satu jalan untuk mewujudkan hal itu. Dunia bisnis adalah
tempat yang memberikan pengaruh besar dan harus dikuasai oleh orang-orang percaya.
Cara lain kita bisa berpartisipasi dalam sistem bisnis Tuhan
adalah dengan bertindak sebagai pelindung. Saat kita menginvetasikan uang kita
untuk bisnis, kita mentransfer kekayaan dari kerajaan surga ke dalam bisnis itu
dan membawa uang dari orang-orang yang tidak mengenal Tuhan masuk ke dalam kebenaran.
Selain itu, cara kita memperlakukan bisnis orang lain juga
akan menentukan keberhasilan kita sendiri. “Dan
jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?” (Lukas 16: 12)
Contohnya, kita pergi ke restoran cepat saji. Lalu mengambil saus.
Sayangnya kita gak menghabiskan saus tersebut sehingga sebagian besarnya harus
terbuang. Dalam hal ini, kita tidak memperlakukan bisnis orang lain dengan
baik. Atau saat kita menyewa kamar hotel, cara kita memperlakukan apa yang
menjadi milik orang lain dan kemampuan mereka untuk menciptakan kekayaan akan mempengaruhi kemampuan kita untuk menghasilkan kekayaan.
Semakin kita setia dalam hal-hal semacam ini, semakin kita akan membuktikan diri kita layak atas berkat kekayaan dari Tuhan.
Baca Juga: Satu dari Tujuh Kesalahan Keuangan Ini yang Bikin Kamu Kerap Terlilit
3. Semua bisnis butuh usaha untuk mengerjakannya
“Dalam tiap
jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.” – Amsal 14: 23
Kerja bukanlah kutukan. Sayangnya kita banyak mendengar orang-orang mengeluh soal pekerjaannya. Bekerja adalah ide Tuhan.
Tuhan menyampaikan bahwa Dia akan memberkat pekerjaan
tanganmu. Itu berarti kita bisa mengharapkan lebih dari sekadar bekerja. Ayat
di atas mengingatkan kita bahwa dalam setiap jerih payah kita akan selalu ada untung.
Tuhan berkata bahwa apapun yang tangan kita kerjakan akan dibuat berhasil, dan
saat hati kita benar dan dibarengi dengan ketaatan, berkat-Nya akan mengikuti
kita. Kita akan mendapati kalau kita mendapatkan promosi yang tak terduga,
kenaikan gaji saat kita berpikir kita gak pantas mendapatkannya dan mendapatkan peluang yang banyak dimimpikan orang lain.
4. Bisnis adalah tanah perjanjian kita
“Allah
mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."” (Kejadian 22: 1)
Abraham adalah orang yang sangat kaya. Tapi hanya lewat ujian
Tuhan menambahkan kekayaan yang tak ternilai harganya yaitu Tanah Perjanjian yang melimpah kekayaan.
Bisnis adalah refleksi dari Tanah Perjanjian di masa Abraham.
Tanah itu adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada orang-orang percaya. Lalu
Abraham memperolehnya setelah dia membuktikan kesetiaannya mulai dari hal-hal yang sangat sederhana.
Kita juga bisa diberkati seperti Abraham melalui bisnis yang kita kerjakan dengan hanya melakukan hal-hal berikut:
Saat kita setia dengan pekerjaan kita, kita akan menikmati
definisi Alkitab tentang diberkati (Mazmur
1).
Mari belajar mengikuti keempat poin di atas dan di artikel
berikutnya kita akan belajar tentang empat kunci mendapatkan kekayaan
berdasarkan Alkitab.