McD Sarinah Resmi Tutup Permanen, Warga Justru Berkumpul Disaat Masa PSBB
Sumber: detik.com

Nasional / 13 May 2020

Kalangan Sendiri

McD Sarinah Resmi Tutup Permanen, Warga Justru Berkumpul Disaat Masa PSBB

Claudia Jessica Official Writer
2184

Kerumunan massa terjadi saat proses penutupan gerai restoran cepat saji pada Minggu (10/05) malam. Massa diketahui berkerumun saat acara penutupan McDonald's Sarinah. Hal ini pun menjadi sorotan publik. Pasalnya hal ini terjadi di tengan situasi pandemi COVID-19 yang mematikan dan dapat menular dengan mudah.

Untuk menekan kurva penyebaran COVID-19, pemerintah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Perlu diketahui bahwa aturan pembatasan sosial berskala besar melarang kerumunan warga lebih dari lima orang.

Baca juga: PSBB Mulai Diberlakukan, Wamenag Minta Umat Beragama Patuh

Namun seakan tidak peduli, banyak masyarakat justru menghadiri seremonial penutupan yang dilakukan oleh pihak restoran cepat saji tersebut. Orang tua, remaja, bahkan anak-anak datang untuk sekadar mengenang cerita mereka di tempat itu.

Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq menjelaskan kronologi video yang menunjukkan kerumunan warga di area luar McDonald's Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (10/5/2020) malam.

Menurutnya, kerumunan tersebut adalah pengunjung yang mengantre untuk membeli makan di McDonald's Sarinah. Dirinya membantah bahwa perkumpulan itu adalah warga yang ingin merayakan penutupan restoran cepat saji tersebut.

Baca juga: Mudik di Tengah Corona, Sayang Sesama Atau Justru Egois?
Dikutip dari Kompas.com, Guntur mengatakan "Itu orang yang pertama kali beli makanan ya. Jadi, bukan orang yang mau selebrasi di McDonald's Sarinah," kata Guntur.

Dirinya memperkirakan ada sekitar 50 orang pembeli yan mengantre hingga luar tangga restoran, tetapi mereka tetap menerapkan physical distancing.

"Jadi mereka antre, sekarang kan sudah take away, antrenya mengular sampai tangga kanan dan kiri, dua tangga itu," ujar Guntur.

Sekitar pukul 21.00 pihak Sarinah melapor ke Polsek Menteng bahwa ada banyak sekali customer. Guntur menyampaikan bahwa pembubaran massa itu dilakukan secara persuasif. Katanya, masyarakat juga mengikuti imbauan petugas untuk segera membubarkan diri.

Situasi ini dapat terjadi karena ada alasan secara psikologis. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi menjelaskan tentang rasa nostalgia yang dimiliki oleh seseorang pada suatu tempat.

Baca juga: #LOVEINACTION Kemenhan Berikan 2.500 Paket Bantuan Makanan Bagi Tenaga Medis

Rose Mini, yang biasa disapa Romy mengatakan, nostalgia sebetulnya tidak terjadi pada semua orang. Ada yang cenderung berpikir lebih praktis dan tidak terlalu terikat secara emosional dengan apa yang pernah terjadi pada masa lalunya.

"Mungkin yang terjadi di McDonald's Sarinah itu, misalnya orang-orang yang mungkin bekerjanya dekat situ atau meeting point-nya di situ atau pernah bertemu dengan pasangan di situ jadi mempunyai suatu cerita tersendiri," kata Romy, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Menurut dia, karena merasa memiliki kisah di tempat tersebut, maka timbul hasrat untuk mengunjungi kembali dengan maksud bernostalgia.

Baca juga: Dibui Karena Prank Sembako Isi Sampah, Ferdian Paleka Jadi Korban Bully di Tahanan

Alasan McD Sarinah ditutup sendiri adalah Sarinah (Persero) atau pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin Jakarta hendak melakukan renovasi sekaligus mengubah strategi bisnisnya.

Oleh karena itu, manajemen sedang melakukan proses pengosongan di gedung Sarinah Thamrin. Salah satu yang terkena dampaknya adalah gerai McDonald's pertama di Indonesia.

Sebagai orang yang paham akan kebenaran, sudah seharusnya kita tetap mengikuti dan menudukung aturan pemerintah untuk mencegah penyebara COVID-19. Tidak bisa seenaknya mengambil risiko hingga lantas mengesampingkan larangan yang ada. Tetaplah berhikmat di tengah pandemi ini ya JCers.

#LOVEINACTION : Yuk bantu sesama yang terdampak COVID-19 dengan pemberian sembako, donasi KLIK DISINI

Sumber : berbagai sumber | jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami