Meskipun seorang umat Muslim, namun sosok Ulil Abshar dikenal
sebagai pribadi yang begitu toleransi. Hal ini terbukti dari pesan-pesannya yang menyejukkan bagi umat Kristiani di Indonesia.
Pada perayaan Paskah lalu, Ulil bahkan mengucapkan selamat
merayakan Paskah kepada seluruh umat Kristiani dengan menyampaikan tentang
Puisi Paskah. Tindakan ini sendiri mendapat pujian dan apresiasi dari anggota grup musik Project Pop dan Cameo Project Yosi Mokalu.
Dalam postingan Instagramnya, Yosi megucapkan terima kasih atas ucapan Ulil.
Bersikap toleransi di tengah perbedaan agama di tanah air
memang dianggap sangat penting. Karena itulah, Ulil kerap menyampaikan pesan
yang sama kepada seluruh umat beragama. Baru-baru ini dia juga mengingatkan
kaum millennial untuk memiliki panutan dalam beragama. Dengan itu, mereka bisa belajar tentang mencintai Tuhan dan juga sesama manusia.
"Saya menganjurkan kepada seluruh teman-tean millennial,
carilah kiblat beragama yang tepat. Sekarang ini kita berhadapan dengan suatu
peradaban, terutama generasi millennial, yang menghadapi banyak sekali
perubahan dan tantangan. Di satu sisi ada kubu ekstrem radikal konservatif, di sisi lain ada kubu yang menganggap agama sudah non-sense, sains telah mengalahkan Tuhan," ucap Ulil.
Panutan yang dimaksud dalam hal ini bukan berarti harus seorang
guru, dosen atau profesor. Tapi lebih kepada seorang teman yang menunjukkan teladan hidup yang benar.
“Bisa saja orang yang menjadi teman untuk menjalani hidup
dengan tepat. Saya tidak bisa mengatakan siapa yang tepat, anda punya
indikatornya masing-masing. Anda harus memilih. Yang jelas clue-nya adalah orang-orang yang bisa menyeimbangkan kesalehan individual dan sosial,” katanya.
Di era teknologi ini, kaum millennial adalah orang yang
sangat aktif bermedia sosial. Karena itu, penting untuk mengatur sikap dan tidak mudah terpancing untuk menghakimi orang lain.
“Sekarang ini era orang suka menghakimi orang lain.
Kendalikan nafsu kita untuk menghakimi orang lain. Koreksilah diri kamu
sendiri, karena koreksi diri sendiri itu susah. Koreksi diri sendiri itu gak
populer, gak buat orang benci, tapi hanya Allah yang melihat,” tegasnya.
Tentu, agama hadir untuk membuat penganutnya menjadi pribadi
yang lebih baik. Karena itu penting bagi setiap orang untuk dibimbing dan
mengalami pertumbuhan dalam pandangan agama yang benar. Apalagi di tengah
perbedaan agama yang ada di tanah air. Jadi pesan ini pastinya bukan hanya
untuk umat Muslim saja. Tapi juga kepada semua umat beragama, termasuk
Kristiani. Dan untungnya kita gak perlu mencari panutan dalam beragama karena kita
sudah punya teladan iman yang sempurna yaitu Yesus Kristus. Jadi mari hidup
mengikuti teladan Yesus, sehingga kasih kita bisa dirasakan oleh semua orang.