Apakah Kamu Bertengkar  Dengan Pasangan Karena Kondisi Keuangan Yang Makin Menipis?
Sumber: Crosswalk.com

Marriage / 1 May 2020

Kalangan Sendiri

Apakah Kamu Bertengkar Dengan Pasangan Karena Kondisi Keuangan Yang Makin Menipis?

Puji Astuti Official Writer
2655

Berapa banyak pasangan suami-istri yang bertengkar  karena kondisi keuangan menipis?

Banyak orang berpikir bahwa keuangan adalah tentang jumlah yang ada di rekening kita atau dompet kita, atau tentang membuat  anggaran bulanan. Tapi tahukah kamu bahwa keuangan kita sangat berhubungan erat dengan pola pikir dan emosi kita.

Itu sebabnya tidak jarang ketika seorang suami kehilangan pekerjaan atau terlilit hutang ia menjadi seorang yang mudah marah. Demikian juga istri ketika ia dipenuhi kekuatiran tentang keuangan keluarga yang tak terpenuhi  seringkali memicu adu mulut.

Seorang ahli keuangan bernama Suze Orman berkata bahwa emosi yang paling sering muncul berkenaan dengan uang adalah rasa takut, rasa malu dan marah.

Coba bayangkan, bagaimana rasanya ketika kamu melihat rekening bank kamu kosong dan kamu tahu bahwa bulan ini tidak ada pemasukan lagi? 

Takut, panik,  depresi atau mungkin marah. Bahkan ada yang merasa begitu benci karena kondisi yang dialaminya.  Semua perasaan itu biasanya kita lampiaskan kepada orang-orang terdekat,  seringkali dia adalah pasangan kita,  mungkin itu suami atau istrimu,  dan juga anak-anakku.

Kenapa uang bisa memicu emosi yang begitu kuat dalam kehidupan kita, apa sih yang mempengaruhi pola pikir kita tentang uang ini?

Pola pikir dan sistem kepercayaan kita tentang uang dibangun sejak kita masih kecil dalam keluarga kita,  karenanya kamu dan pasanganmu bisa memiliki cara pandang berbeda mengenai uang.

Itu juga yang menyebabkan ada kemiskinan dan kekayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Karena sebenarnya, yang  diwariskan bukanlah hartanya saja namun juga cara berpikir mengenai uang dan cara menggunakan uang.

Orang tua yang miskin akan impartasi pola pikir dan cara menggunakan uang yang salah,  demikian juga dengan keluarga kaya mereka mengimpartasikan filosofi dan strategi bagaimana menghasilkan kekayaan kepada anak-anaknya. 

Itu sebabnya jika seseorang tidak merubah pola pikirnya tentang uang, maka ia tidak bisa menghancurkan rantai kemiskinan yang diwariskan dalam keluarga.

Seringkali masalah timbul dalam keluarga berkenaan dengan uang bukan karena ketiadaan uang, tetapi masalah utamanya terletak pada bagaimana cara pandang kita tentang uang, bagaimana perasaan kita berkenaan dengan uang dan bagaimana kita menangani uang. 

Menurut ahli psikolog keuangan,  orang yang berpikir negatif tentang uang  ia akan cenderung mengalami masalah keuangan sepanjang hidupnya.

Tetapi orang yang berpikir bahwa uang adalah sesuatu yang dalam kendali mereka,  orang itu cenderung akan mengalami kesuksesan dan mengalami pertambahan dalam keuangan  mereka.

Baca juga :

Saat Dalam Krisis Keuangan, Berdoalah Dengan 6 Ayat Alkitab Iniā€¦

Jadi daripada berantem karena masalah uang, yuk rubah cara pandang kita dan pola pikir kita mengenai uang.  Tentunya kita kembali kepada apa yang dikatakan  Alkitab tentang uang, Berikut ini adalah beberapa contohnya :

Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orang-orang benar. (Mazmur 37:16-17)

Dari ayat di atas Tuhan ingin kita tidak takut ketika kita mengalami kekurangan, sebab tuhan menopang kita.  Dia akan menyediakan tepat pada waktunya.

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.(Pengkotbah 5:9)

Alkitab mengajarkan agar kita tidak mencintai uang, itu sebabnya Tuhan berkata bahwa kita tidak bisa melayani dua tuan, sebab kalau kamu mencintai uang maka kamu tidak bisa melayani Tuhan dengan segenap hati.

Alkitab tidak mengajarkan kita untuk membenci uang tapi untuk menempatkan uang pada porsinya.  Kita adalah bendahara yang Tuhan percaya untuk mengelola uang dan juga semua aset yang ada dalam kehidupan kita, termasuk tubuh kita  sebagai bait Allah. 

Uang adalah alat atau hamba yang kita gunakan untuk melayani  agar kita mencapai tujuan yang Tuhan mau.

Jadi jangan biarkan uang menghancurkan keluargamu,  ambil kendali atas pola pikir dan emosimu,  selaraskan dengan kebenaran firman Tuhan.

Yuk bersama dengan pasanganmu belajar membicarakan masalah keuangan dengan cara yang sehat dan baik.

1# Pertama, mulailah dengan berdoa bersama mengenai masalah keuangan  keluarga kalian.  Percayalah bahwa Tuhan mendengarkan seruan doa  keluargamu,  dan Bapa di Sorga  tahu apa yang kau butuhkan.  Inilah saat terbaik untuk mempraktekkan iman,  bawa kamu percaya Tuhan Yesus adalah  Jehova Jireh, Allah yang menyediakan bagi kamu.

2# Selanjutnya adalah terbuka bersama pasanganmu tentang kondisi keuangan. Ceritakan perasaan masing-masing berkaitan dengan kondisi keuangan saat ini.  Dari sana telusuri pemikiran-pemikiran yang salah mengenai keuangan,  lalu konfrontasi dengan kebenaran firman Tuhan.

Contohnya, apa yang firman Tuhan katakan mengenai kekuatiran dalam hal keuangan, apa juga yang dikatakan tentang ketakutan, hutang dan juga masa depan. Temukan firman Tuhan itu dan mulai renungkan serta perkatakan tiap kali keluargamu melakukan saat teduh bersama .

Dengan cara ini kalian merubah pola pikir kalian tentang uang secara bersama-sama,   sekaligus sedang mewariskan pola pikir dan kebiasaan yang baru mengenai uang kepada anak-anak kalian.

3# Mintalah Hikmat Tuhan untuk  menyelesaikan masalah keuangan yang dihadapi oleh keluargamu. Mungkin itu sebuah ide untuk usaha baru,  atau pekerjaan yang baru,  mungkin usaha kecil yang bisa dilakukan oleh istrimu.  Tuhan bisa membukakan jalan keluar untukmu dengan cara yang kreatif ketika kamu memintanya.

4# Terakhir dan yang terpenting,  kita harus tetap bersyukur. Ucapkan kata-kata yang positif dan memberi semangat kepada pasanganmu.  Jangan biarkan emosi negatif membuat kamu mengatakan perkataan perkataan yang menyakitkan  membuat hubunganmu  dengan pasangan menjadi retak.

Ingatlah bahwa perkataan kita itu berkuasa,  jadi ucapkanlah berkat, ucapkanlah kebenaran firman Tuhan,  ucapkanlah imanmu,  hingga kondisi yang ada di depanmu berubah. Percayalah bahwa Tuhan akan menolongmu dan keluargamu melalui masa-masa sulit ini. 


Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.

http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami