Pandemi Covid-19 Ingatkan Kita Tentang Perjalanan Iman Nabi Elia
Sumber: TBN UK

Kata Alkitab / 16 April 2020

Kalangan Sendiri

Pandemi Covid-19 Ingatkan Kita Tentang Perjalanan Iman Nabi Elia

Lori Official Writer
3570

Sebagian orang mungkin berpikir kalau keadaan saat ini berubah seperti sekejap mata. Keluarga harus tinggal di rumah, pengusaha, pendeta maupun gereja-gereja harus mengalami masalah keuangan.

Bukan hanya itu, suami istri dan anak yang juga tinggal di rumah bisa jadi konflik baru. Sehingga muncul pertanyaan, apa yang seharusnya dilakukan untuk meresponi keadaan saat ini?

Mari merenungkan tentang kisah nabi Elia (1 Raja-raja 17: 1-6). Saat itu dia sedang berada di tepi sungai Kerit sampai ketika dia diminta oleh Tuhan meneruskan perjalanan bertemu dengan seorang janda Sarfat (1 Raja-raja 17: 7).

Saat itu, Elia juga sedang menjalani social distancing dari orang-orang. Dia melakukannya bukan karena pemerintah yang menyuruh untuk melakukannya, sebaliknya itu adalah perintah langsung dari Tuhan. Saat itu, kekeringan terjadi dimana-mana. Dan tahukah kamu bahwa kondisi itu justru terjadi karena ucapan Elia sendiri.

Social distancing yang saat ini terjadi seolah-olah menurut kita mengekang pergerakan pengabaran injil. Para pendeta mulai merasa bosan di rumah dan mulai resah kapan harus kembali bisa mencari jiwa baru.

Tapi sadar atau tidak, kondisi ini justru mengingatkan kita bahwa pintu penginjilan yang baru sebenarnya sedang terbuka. Salah satunya adalah dengan mengabarkan injil melalui berbagai media live streaming gereja.

Media ini sendiri tak lagi terbatas hanya sebatas tembok gereja. Sebaliknya bisa menembus secara global.

Ibadah media online inilah yang mungkin saja sedang dipakai Tuhan untuk mempersiapkan orang-orang yang ingin mendengar kabar baik.

Tanpa Covid-19, suara kita mungkin hanya akan terbatas di dalam gereja. Pada akhirnya nanti, gak akan ada lagi orang yang tidak pernah mendengar injil. Karena itulah tujuan akhirnya yaitu bahwa semua manusia sampai keujung bumi harus mendengarnya.

Tanpa disadari, Tuhan sedang memakai banyak hamba-Nya (seperti nabi Elia) untuk menyampaikan injil lewat media sosial maupun Youtube.

Karena itu, orang Kristen sudah seharusnya memandang kondisi saat ini dari cara pandang-Nya Tuhan. Apa yang sebenarnya Tuhan kehendaki sampai Dia mengijinkan keadaan ini terjadi dan menyebabkan dampak besar bagi gereja Tuhan dan juga seluruh pekerja-Nya.

Salah satunya adalah kembali kepada panggilan gereja memberitakan kabar baik. Bagaimana seharusnya gereja memberitakan injil sampai keujung bumi?

Karena itu, penting untuk lebih dulu membuka hati dan telinga dan meminta ampun kepada Tuhan. Sehingga Tuhan mau menunjukkan apa yang sebenarnya ingin Dia lakukan lewat pandemi Covid-19 ini khusus bagi gereja.

Jadi, selama masa-masa di rumah ini ambillah waktu untuk merenung lebih banyak. Karena masa kekeringan seperti di masa Elia saat Sungai Kerit kering pun bisa terjadi. Bangunlah imanmu seperti seorang Janda Sarfat yang percaya.


Baca Juga: Mulai Boring di Rumah Selama Masa Isolasi? Atasi Dengan 5 Cara Dari Yesus Iniā€¦


Mari meniru ketaatan iman Elia kepada Tuhan selama masa pelayanannya yang berat. Setidaknya dia melakukan tiga hal terpenting saat itu yaitu:

1. Taat sepenuhnya kepada Tuhan

Dimana Elia harus pergi ke Sarfat dan menemui seorang janda. Padahal kalau kita tahu waktu itu Elia sendiri justru sedang dalam kesulitan. Bagaimana mungkin dia harus melayani orang yang kesulitan saat dirinya sedang sulit? Inilah tindakan luar biasa yang dilakukan nabi Elia yaitu taat.

Tantangan yang sama juga harus kita hadapi saat ini. Dimana, bahkan dalam keadaan sulit kita harus tetap menjadi berkat. Elia bukan hanya memberkati tapi dia juga membawa berita keselamatan bagi sang janda dan anaknya.

2. Berani mengatakan yang tidak mungkin

Di tengah-tengah kesusahan akan sulit bagi seseorang untuk bisa percaya dengan mujizat. Tapi Elia meyakinkan sang janda akan kuasa Tuhan yang tak terbatas.

Pada akhirnya, sang janda pun tanpa ragu mengikuti perkataan Elia dan mengalami mujizat yang luar biasa. Karena apa yang dikatakan Elia berasal dari Tuhan dan benar-benar menjadi kenyataan.

3. Memberikan kekuatan kepada yang lemah

Setelah memberkati secara material, Elia juga meyakinkan sang janda tentang iman di dalam Tuhan. Saat anaknya meninggal, Elia membuktikan bahwa Tuhan yang dia sembah adalah Tuhan yang mampu membangkitkan seseorang dari kematian.

Sampai pada akhir hidupnya, Elia dikenal sebagai hamba Tuhan yang setia. Dia membuktikan hal itu dari tindakannya yang memberikan kehidupan, harapan dan iman bagi orang-orang yang membutuhkan.

Apa yang bisa kita pelajari dari perjalanan Elia? Walaupun gereja saat ini seolah diam dan mengalami kekeringan, Tuhan tetap akan mengirim burung gagak untuk membawa roti dan daging bagi semua orang.

Sumber : Pendeta Thomas Endang Raharja
Halaman :
1

Ikuti Kami