Fasilitator Nasional Jaringan Doa Nasional (JDN) Pendeta Tony
Mulai berbagi kesaksiannya tentang sembuh dari virus corona. Hal ini
disampaikannya saat pertemuan doa online yang digelar oleh JDN dengan tajuk Fear or Faith Bekasi Watch & Pray 3G.
Dia menyampaikan virus telah menjangkiti empat orang rekan
sepelayannya yaitu dirinya sebagai gembala dan sang istri serta wakil gembala dan istrinya.
Dia menuturkan bahwa sebagai manusia wajar jika dia pasti
merasa takut. Apalagi karena memiliki riwayat penyakit yang lain. Sehingga
kekuatiran mulai muncul. Namun setelah mengikuti sebuah seminar dan mendengar satu
pesan bahwa rasa takut juga bisa membunuh, maka dia memilih untuk percaya firman Tuhan.
"Puji Tuhan, karena di seminar yang saya ikut itu bilang
bahwa yang bunuh orang di kota itu bukan virusnya tapi ketakutan, di situ saya percaya
firman Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan memberi kepada kita roh ketakutan dan
saya yakin bahwa Tuhan gak pernah tinggalkan kita, gak pernah biarkan kita. Apapun
yang terjadi Dia tetap bersama-sama dengan kita. Nah, itulah yang menjadi kekuatan," ungkapnya.
Baca Juga:
Dalam Sehari, OBI Salurkan Bantuan ke Empat Rumah Sakit Ini
Kisah Ergon Pranata Pieters, Calon Pendeta Kalteng Dinyatakan Sembuh Dari Virus Corona
Cara pandang itulah yang membuat kondisi Pendeta Tony Mulia semakin membaik selama 22 hari berada dalam ruang isolasi.
Melalui sebuah video kesaksian yang dibagikan sebelumnya, dia
menceritakan bahwa sejak dinyatakan PDP, dia pun menjalani isolasi mandiri di salah
satu ruangan di rumahnya. Bahkan selama menjalani proses ini, tak satu pun dari anggota keluarga bisa melakukan kontak langsung dengan dia.
“Jadi ini hari yang ke-18 saya ada di kamar mandiri.
Beres-beres sendiri, beres seprei sendiri bahkan potong rambut pun sendiri.
Tapi ada satu hal yang saya rasakan, saya gak takut. Kalau Tuhan izinkan saya meninggal
karena Covid, saya percaya hidup saya adalah hidup karena Kristus dan matipun
keberuntungan. Jadi kalau sampai mati pun saya percaya, saya punya rumah di tempat Bapa di surga,” jelasnya.
Meskipun tak disangkali jika rasa takut pasti ada. Namun dia
meyakinkan dirinya bahwa Alkitab tidak pernah bohong. Bahwa ketakutan dan rasa cemas pun bisa membunuh seseorang.
“Ketika saya divonis oleh dokter dari rumah sakit Gatot Subroto
di Jakarta mengalami PDP, saya memang ada rasa kuatir, rasa takut. Tapi setelah
saya mendengar ternyata yang membunuh itu ketakutan, saya percaya Alkitab tidak
mungkin salah. Karena Alkitab katakan di dalam kasih tidak ada Roh ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan,” ucapnya.
Keyakinan itulah yang membuat kondisi Pendeta Tony Mulia semakin
membaik. Dia mengaku meskipun rapid test menyatakan dirinya positif Covid-19, tapi dia sudah tak lagi merasakan gejala sakit setelah diisolasi mandiri.
“Saya percaya bahwa Tuhan kita Tuhan yang hidup. Sebagai
orang yang mengalami hal seperti ini, saya ingin ingatkan kepada saudara harus
lebih percaya kepada Tuhan daripada percaya kepada penyakit. Harus lebih takut
kepada Tuhan daripada takut kepada penyakit,” tegasnya.
Dia pun berpesan bagi pasien positif corona, untuk tetap
mengingat bahwa hati yang gembira adalah obat dan Tuhan selalu menyertai orang
yang percaya kepada-Nya.