Jumat Agung Tanpa Gereja, Pastor Ini Nilai Covid Sadarkan Umat Kalau Tuhan Ada Dimanapun
Sumber: Kompas.com

Nasional / 11 April 2020

Kalangan Sendiri

Jumat Agung Tanpa Gereja, Pastor Ini Nilai Covid Sadarkan Umat Kalau Tuhan Ada Dimanapun

Lori Official Writer
2784

Tradisi Jumat Agung yang biasanya dilakukan dengan menghadirkan beragam acara mulai dari lomba dan peringatan jalan salib, untuk tahun ini harus ditiadakan. Hal ini menyusul himbauan pemerintah supaya perkumpulan di rumah-rumah ibadah sebaiknya dihentikan untuk sementara waktu.

Kondisi ini pun membuat gereja harus kosong saat perayaan Jumat Agung hari ini. Setidaknya hanya pemimpin gereja saja yang bisa datang ke gereja dan mempersiapkan ibadah secara online. Di tengah kesenyapan gereja inilah yang membuat hati Pastor Romanus dari Katedral Santa Maria Palangka Raya terenyuh. Dia mengaku sedih karena selama sejarah gereja belum pernah terjadi dimana gereja saat perayaan Paskah, yang bagi umat Kristiani sebagai hari terpenting ini sepi dan kosong.

"Pokoknya ramai sekali. Tetapi semua itu hanya nostalgia masa lalu. Tetapi ada satu keyakinan saya: walaupun kita terpisah secara jarak, namun kita tetap satu dalam doa dan kasih," kata Pastor Romanus.

Dia pun merasa bahwa di tengah masa-masa isolasi ini Tuhan ingin mengingatkan bahwa kehadiran-Nya tidak terbatas hanya di gereja saja. Tapi Dia hadir dan bisa ditemukan dimanapun, termasuk di rumah.

"Covid akhirnya menyadarkan kita bahwa Tuhan itu bisa ditemukan dalam segala dan dalam segala menemukan Tuhan. Kepada umat sekalian, tetap semangat dan penuh harapan. Badai ini pasti berlalu. Setelah malam gelap pasti ada cahaya di pagi hari," katanya.

Dia sendiri menyaksikan pertumbuhan iman dari para jemaatnya selama masa-masa di rumah.

"Kenyataan itu yang membuat saya terenyuh. Iman umat tetap bertumbuh bahkan semakin mendalam. Lalu saya berpikir gereja itu adalah bukan soal bangunannya tetapi orangnya. Dan gereja mini itu ialah keluarga. Di sanalah iman itu bertumbuh dan berkembang secara alamiah. Selama misa online ini, persahabatan dan kasih dalam keluarga justru semakin bertumbuh, ada kehangatan, ada cinta di sana," katanya.


Baca Juga: Begini Cara Dua Gereja Besar Amerika Ini Rayakan Paskah di Tengah Wabah Corona


Meskipun secara pribadi dirinya mengaku belum nyaman harus memimpin ibadah secara online. Tapi dia berkelakar bahwa Tuhan memang sosok yang suka bercanda.

"Bercandanya Tuhan itu asik deh. Dulu dilarang main hp saat misa berlangsung, ehhh sekarang malah disuruh pegang hp selama misa berlangsung," kelakarnya.

Tapi dia berharap dengan kondisi saat ini, membuat umat menyadari bahwa betapa pentingnya untuk menjalani misa dengan serius ketika masih diberi kesempatan untuk beribadah bersama di gereja. Karena bagaimanapun ada saja yang justru tidak serius mengikuti ekaristi dan memilih untuk main hp saja selama ibadah.

Walaupun umat di perayaan Jumat Agung kali ini tidak bisa menerima komuni. Namun dia memastikan jika semua umat memahami bahwa mereka bisa menerimanya secara rohani.

"Walaupun secara harafiah umat tidak menerima komuni, tetapi secara batin atau rohani kerinduan itu bisa terpenuhi. Yesus hadir secara iman, secara rohani di situ," ungkapnya.

Sama seperti yang disampaikan Pastor Romanus mari merenungi masa-masa yang dilalui setiap gereja san umat Tuhan saat sebagai bentuk refleksi pribadi untuk bisa mensyukuri kesempatan yang sudah Tuhan berikan ketika masih bisa beribadah secara normal di gereja dan bisa berinteraksi secara langsung dengan orang lain.

Sumber : Cnn Indonesia | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami