Yesus dan Perjamuan Kudus, Peringatan Akan Pengorbanan yang Sejati
Sumber: Our Lady of the Desert Catholic Church

Kata Alkitab / 9 April 2020

Kalangan Sendiri

Yesus dan Perjamuan Kudus, Peringatan Akan Pengorbanan yang Sejati

Lori Official Writer
4733

Yesus memberikan murid-murid-Nya roti dan anggur di malam terakhirnya sebelum disalibkan. Ketepatan saat itu adalah perayaan Paskah yang bagi orang Israel sudah menjadi tradisi turun temuran sejak pembebasan umat Israel dari tanah Mesir.

Sampai saat ini tradisi tersebut terus dilakukan oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Perjamuan Kudus ini sendiri juga dikenal dengan istilah yang berbeda oleh berbagai gereja. Ada yang menyebutnya Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah atau juga Ekaristi. Sama halnya dengan itu, pelaksanaan Perjamuan Kudus inipun berbeda -beda di setiap gereja. Ada yang mengadakannya hanya di acara-acara ibadah tertentu termasuk Paskah dan ada juga gereja yang melakukannya setiap minggu dalam ibadah. Juga banyak yang menganggap Perjamuan Kudus ini hanya bisa diterima oleh orang-orang tertentu saja (tidak termasuk anak-anak).

Tapi bagaimana pun caranya sebuah gereja merayakan Perjamuan Kudus, maknanya tetap satu yaitu dimana setiap orang percaya kembali diingatkan tentang pengorbanan Yesus di kayu salib. Mengambil Perjamuan Kudus jadi tanda pengingat akan harga yang harus dibayar oleh Yesus untuk hidup kita yaitu tubuh dan darah-Nya yang diserahkan untuk pengampunan kita.

Mengambil Perjamuan Kudus berarti menerima pengorbanan Yesus, belas kasihan dan kasih karunia-Nya atas hidup kita.

“Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil rotidan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" (1 Korintus 11: 23-25)

Tapi di tengah-tengah masa sekarang ini, dimana semua orang dipaksa harus berada di rumah dan orang Kristen dilarang merayakan Paskah di gereja. Mau gak mau Perjamuan Kudus yang harusnya dilakukan di gereja, harus dilakukan di rumah. Ada banyak yang bertanya, apakah dalam situasi ini kita masih harus melakukan Perjamuan Kudus? Apakah Perjamuan Kudus bisa dilakukan di rumah?

Mari kembali merenungkan apa makna Perjamuan Kudus itu sendiri. Di masa-masa yang gak pasti ini, apakah kita masih bisa melakukan Perjamuan Kudus bersama sebagai gereja? Jawabannya adalah masih.

Hal ini mungkin sesuatu yang baru terjadi di beberapa denominasi gereja dan menjadi biasa bagi sebagian gereja lainnya. Dan karena situasi ini gak akan terus berjalan seperti ini, maka Perjamuan Kudus sangat mungkin dilakukan di rumah masing-masing jemaat gereja. Kenapa? Karena kita perlu mengingat bahwa Perjamuan Kudus bukan taurat sama halnya dengan pengertian gereja bahwa gereja bukan bicara soal gedung atau tempat berkumpul. Tapi gereja bicara soal tubuh Kristus. Kita adalah gereja karena itulah kita bisa melakukan Perjamuan Kudus dimanapun selama kita benar-benar ingin mengingat dan kembali mendeklarasikan kuasa tubuh dan darah Yesus atas hidup kita.

Perjamuan Kudus bisa kita lakukan ketika kita berjuang untuk sakit penyakit maupun situasi yang kita alami. Karena Tuhan tidak membatasi kapan waktunya kita mengingat Dia dan mengucap syukur atas pengorbanan-Nya.

Jadi, jangan dikecohkan oleh berbagai-bagai pikiran yang membuatmu merasa gak layak melakukan Perjamuan Kudus sendiri di rumah, sekalipun itu tidak dipimpin oleh pendeta atau pemimpin gerejamu. Dalam situasi yang gak memungkinkan ini, mari berpikir untuk tidak memusingkan aturan-aturan tertentu. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami