Pernahkah Kamu Bertanya Pada Dirimu Apakah Kamu Sudah Menikahi Orang yang Tepat?
Sumber: marriagemissions.com

Relationship / 27 January 2022

Kalangan Sendiri

Pernahkah Kamu Bertanya Pada Dirimu Apakah Kamu Sudah Menikahi Orang yang Tepat?

Claudia Jessica Official Writer
3655

Jika kita melihat jumlah perceraian orang Kristen sepertinya cukup banyak. Mengapa demikian? Mengapa banyak pernikahan yang gagal?

Menurut seorang penulis dan pembicara Mark Gungor, masalahnya berasal dari harapan pasangan tentang gambaran pernikahan. Gungor adalah seorang pendeta dan pembicara yang sangat dicari. Seminar-seminar “Laugh Your Way to a Better Marriage” dihadiri oleh ribuan orang setiap tahun.

Setelah 30 tahun dia melayani banyak pasangan, Gungor mendapatkan bahwa masalah paling umum yang ia lihat dalam pernikahan adalah pasangn tidak paham sepenuhnya bagaimana hubungan seharusnya.

"Orang-orang berpikir bahwa pernikahan berarti, itu hanya mengalir," kata Gungor.

Ia menggunakan ilustrasi dengan Amsal 14: 4 yang mengatakan “Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.”

“Seperti lembu jantan, pernikahan adalah hal yang hebat, produktif,” katanya. “Tetapi jika kamu akan memiliki seekor lembu, maka kamu akan memiliki kotoran sapi. Tidak ada pernikahan bebas kotoran. Masalahnya adalah, banyak yang berharap untuk tidak menemukan kotoran sapi sama sekali dalam pernikahan mereka, dan ketika mereka menemukan hal-hal yang berbau busuk, mereka melihatnya sebagai tanda bahwa mereka menikahi orang yang salah.”

Bertentangan dengan apa yang diyakini oleh banyak orang, keberhasilan suatu pernikahan tidak ada hubungannya dengan menikahi orang yang tepat, katanya.

Yang benar adalah, pernikahan yang sukses bukanlah hasil dari menikahi orang yang ‘tepat’, merasakan emosi ‘benar’, memiliki pikiran yang ‘benar’, atau bahkan berdoa dengan ‘benar’.” tulis Gungor dalam bukunya. "Ini tentang melakukan hal-hal yang ‘benar’”- titik.

“Ini mengejutkan bagi banyak orang, Alkitab tidak pernah memberi tahu kita untuk menemukan satu yang dipilih Allah. Tapi Alkitab memberi tahu kita bagaimana hidup dengan orang yang telah kita pilih,” kata Gungor.

“Mengapa Tuhan tidak memiliki orang yang special hanya untukmu? Karena Dia tahu prinsip-prinsip kasih, penerimaan, kesabaran, dan pengampunan-Ny bekerja, itu bekerja setiap saat, setiap saat - tidak peduli denga siapa kamu menikah.”

Masalahnya adalah ketika pasangan mengalami kesulitan atau konflik dalam hubungan mereka. Mereka menganggap bahwa mereka pasti telah melakukan kesalahan dan mereka tidak dimaksudkan untuk bersama.

“Lalu suara-suara tidak bijak dari konverensi modern terngiang dalam benak mereka ‘Jika sesutau yang buruk terjadi, maka kamu menikahi orang yang salah.’; ‘Tidak seharusnya menjadi sesulit itu.’; ‘Kamu telah melakukan kesalahan.’; ‘Tuhan tidak ingin kamu merasa tidak dicintai.’ Sehingga hasilnya membuat pasangan suami-istri berpikir mereka menikahi orang yang salah.

Tapi pasangan Kristen tidak seharusnya menyerah pada kepercayaan yang salah ini.

“Pernikahan untuk orang Kristen seharunya berada pada tingkatan yang jauh berdeda dari apa yang didapatkan dari pola piker di atas,” tulis Gungor dalam bukunya. “Kita seharusnya membuang hubungan yang (sedang berada dalam keadaan) sulit layaknya popok yang sekali pakai.”

Melalui seminar “Laugh Your Way to a Better Marriage” dan bukunya dengan judul yang sama, Gungor mengedukasi pasangan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untu membangun pernikahan yang sukses.

Dia percaya bahwa ada hukum “fisika pernikahan” yang harus dipatuhi bagi pasangan untuk memiliki pernikahan yang bertumbuh dalam Kristus.

Jika kamu merasa pasanganmu (suami/istri) bukan orang tepat untukmu, maka kamu perlu merenung kembali apa yang Tuhan mau lakukan untuk hubunganmu.

Sumber : CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami