Apakah kamu
mulai merasakan khawatir akan pandemik corona yang juga terjadi di negara kita?
Anak sekolah dihimbau untuk melakukan belajar dari rumah, begitu pun dengan
pekerja yang diharapkan melakukan pekerjaannya dari rumah.
Awalnya pemerintah meminta untuk melakukan kegiatan WFH (Work From Home) ini hingga akhir maret. Namun beberapa hari lalu, pemerintah memperpanjang masa WFH menjadi hingga 5 April mendatang. Apa kamu merasa senang atau justru semakin khawatir dengan keadaan ini?
Baca juga: Kerja Dari Rumah Bikin Sulit Managemen Waktu Dengan Baik? Ikuti Cara Ini
Kapan
semuanya akan kembali normal? Apakah kamu merindukan masa-masa dimana kita
dapat hidup dengan ‘normal’? Namun lebih dari itu, mari kita lihat kembali pola
pengasuhan yang kita lakukan selama ini apakah sudah benar?
Ketika kamu
merasa menerapan pola asuh yang berbasis rasa takut, saya mendorongmu untuk
mencoba lima strategi ini untuk mengarahkan kembali dirimu pada kebenaran dan
kenyamanan yang datang dari Kristus saja.
01 Identifikasi Sumbernya
Dalam keadaan normal, biasanya kita bertempur lebih dari sekedar ketakutan saja. Takut akan keselamatan mereka, takut ketika mengantar mereka sekolah, takut ketika kita harus meninggalkan mereka. Terkadang kita bisa tenggelam dalam rasa ketakutan. Takut akan apa yang akan mereka lewatkan, takut sakit dan yang tidak diketahui.
Baca juga: Di Tengah Pandemik Corona, Ayo Tingkatkan Kesehatanmu Dengan 7 Cara Sederhana Ini
Ketika kita
telah mencapai tingkat ini, kita harus segera berhenti dan mencari penyebabnya.
Evaluasi ketakutan kita dan lihat seberapa rasionalnya itu. Kita tidak
bisa melindungin anak kita setiap saat dari bahaya dunia ini, tapi kita bisa
membuat rencana dan mengurangi kecemasan dan rasa takut.
Segera
luangkan waktumu untuk duduk dan memproses akar ketakutanmu itu. Tulis semuanya
dalam jurnal. Catat setiap hal kecil yang menciptakan rasa takut dan merampas
sukacita dari mengasuh anak.
02 Hancurkan
Setelah kamu menemukan sumber masalahnya, segeralah hancurkan. Dengan membuat ketakutan semakin kecil, kita mengurangi kekuatannya. Menjauhkannya anak dari semua rasa sakit adalah hal yang mustahil. Mungkin itu bukan pencegahan rasa sakit fisik tetapi rasa takut akan yang tak berwujud, mungkin itu adalah ketakutan akan berita utama saat ini, pandemi yang menyebar luas.
Baca juga: Ketika Dunia Takut dan Kehilangan Harapan, Inilah 10 Hal yang Dapat Kamu Lakukan (Part-1)
Ambillah
kesempatan untuk memecah rasa takut. Ambil tindakan perlindungan di rumahmu dan
buatlah tempat yang aman dan membuatmu senyaman mungkin. Juga buat batasan
ketika berada di luar rumah dengan memberi tahu anak-anak mengapa mendengarka
itu penting dan apa yang harus mereka lakukan agar tetap aman.
03 Atasi Pemicunya
Masing-masing
kita diasuh dengan cara yang berbeda. Fakta bahwa beberapa dari kita semacam
trauma ke dalam peran kita sebagai orang tua. Kita mungkin saja terpicu dengan
hal-hal yang tiak ada hubungannya dengan anak-anak kita.
Ketika kamu
mulai terpicu akan trauma masa lalumu, lakukan: 1. Bernafas (untuk menrileskan
tubuh dan pikiranmu); 2. Segera sadari yang menjadi pemicunya; 3. Ambil
beberapa waktu.
Terkadang cara terbaik untuk menang dari rasa takut adalah dengan melepaskan diri dari lingkungan itu sejenak.
04 Jadilah Berani dan Tegas
Seorang ibu
yang baru memiliki bayi baru lahir, melarang orang-orang menyentuh anaknya
untuk mencegah penularan penyakit. Bahkan ada yang mengenakan bayinya yang
dibungkus di dadanya ketika di depan umum dan ketika orang hendak menyentuhnya,
dia benar-benar menepsis tangan mereka.
Tindakan
ini mungkin terdengar konyol, tetapi anak-anak diberikan kepada masing-masing
ibu untuk merawat, melindungi, mengasuh dan membesarkannya. Kita mengasuh anak
dengan berani dan tegas.
Pada musim pandemik
ini, menjadi berani dan tegas mungkin berarti mengatakn tidak kepada teman
bermain dan pertemuan sosial lainnya. Mungkin terlihat berlebihan tapi, biarkan
saja. Jalan terus dengan tegas dan berani.
05 Berserah Kepada Tuhan
Tuhan
memberikan kita anak-anak, mereka adalah hadiah. Ketika kamu merasa dikuasai
oleh rasa takut, bersalah, dan gentar, kembalilah ke salah satu Firman Tuhan
yang paling membantu: "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36);
dan masih ada sekitar 365 ayat dalam Alkitab ang memberi tahu untuk tidak
takut!
Matius 28:20
“Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian menghadapi masalah ini, Tuhan bersama dengan kita sampai akhir zaman.
Baca juga: Pesan Ps. Mark McClendon Meresponi Pandemic Corona
Mengasuh anak mungkin menjadi salah satu tantangan paling sulit dan luar biasa dalam hidup kita, terutama di musim ini. Jika kita diliputi ketakutan, kita akan kehilangan begitu banyak keindahan dan kegembiraan serta kesenangan yang menyertainya. Jadi, akui ketakutannya, proses melalui itu, dan akhirnya berikan kepada Tuhan dan kasihi anak-anakmu.
Kamu butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terbubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Kamu butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling. http://bit.ly/inginKonseling
Sumber : crosswalk.com