Istilah lockdown muncul
seiring dengan penyebaran wabah virus corona yang semakin meluas. Nah, untuk
memperlambat atau menekan penyebarannya, negara-negara lain yang sudah
terinfeksi lebih dulu seperti China, Italia, Korea Selatan, Irlandia, Spanyol, Prancis sudah menerapkan lockdown.
Tapi bagi sebagian dari kita mungkin masih belum paham dengan
istilah lockdown dan bagaimana langkah ini bisa mengatasi penyebaran virus corona?
Pengertian Lockdown
Istilah lockdown diartikan
sebagai tindakan supaya setiap orang tetap tinggal di rumah dan tidak
diperbolehkan meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat.
Lockdown ini sendiri bisa diterapkan di tingkat kota maupun negara secara keseluruhan.
Namun selama lockdown,
masyarakat masih diperbolehkan keluar untuk tujuan tertentu seperti belanja
bahan makanan, memeriksakan diri ke rumah sakit, membeli bahan obat-obatan, dan berolahraga di luar ruangan.
Tindakan lockdown ini
sendiri gak berlaku bagi beberapa bidang usaha seperti supermarket, pom bensin,
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain. Karena setiap bidang ini dianggap
sangat penting dalam menunjang keberlangsungan hidup masyarakat selama masa wabah berlangsung.
Lalu pertanyaannya bagaimana dengan bidang lain seperti
bisnis, sekolah, kegiatan di luar rumah? Jawabannya adalah selama kebijakan
lockdown diterapkan, semua aktivitas yang mengharuskan untuk melakukan
interaksi dan aktivitas luar ruang diharuskan untuk berhenti sementara. Bahkan perusahaan-perusahaan besar pun mau gak mau harus mengikuti kebijakan ini.
Perlu diingat bahwa pemberlakuan lockdown ini sendiri
dilakukan untuk menekankan kepada semua masyarakat bahwa situasi yang sedang
terjadi cukup genting dan serius. Sehingga semua orang harus mengambil tindaan untuk mengikutinya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Baca Juga: Social Distancing Karena Corona Bukanlah Isolasi, Yuk Tetap Terkoneksi Lewat 5 Cara Ini
Dampak Lockdown Terhadap Perekonomian
Gak dipungkiri kalau tindakan lockdown pastinya akan berimbas pada melemahnya kondisi
perekonomian suatu wilayah atau negara. Hal inilah yang sempat dialami oleh
China, asal wabah corona muncul, dimana untuk menekan penyebaran pemerintah memutuskan untuk menutup wilayahnya dari berbagai aktivitas.
Jadi pastinya pemberlakuan lockdown akan beribas pada berbagai sektor perekonomian baik perorangan, instansi maupun negara.
Hal ini pun ditegaskan oleh Direktur Riset Center of Reform
on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah. Lockdown bisa berdampak positif
apabila upaya strategis cepat dilakukan untuk melakukan tahap pemulihan untuk
meredakan penyebaran virus corona. Dengan persiapan yang matang, dia menilai dampaknya
setelah lockdown berakhir tidak akan terlalu besar pada perekonomian dan juga keuangan.
"Lockdown bisa jadi berdampak positif, kalau lockdown
itu juga menutup pasar keuangan. Sentimen negatif bisa ditahan dan tidak
terealisasikan di indeks maupun nilai tukar, karena sekali lagi pasar terhenti,” ungkap Piter.
Pada intinya, lockdown
pasti akan berdampak negatif pada keuangan dan juga perekonomian suatu negara. Tapi
hal itu hanya akan bersifat sementara.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia sendiri masih belum mengambil
langkah buru-buru untuk melakukan tindakan lockdown.
Namun memilih untuk menerapkan social distancing atau jaga jarak terhadap orang
lain sebagai langkah awal pencegahan penularan. Dan semoga apapun keputusannya,
kita semua berharap kondisi ini bisa segera berakhir ya.