Paus Fransiskus menantang para imam di seluruh dunia untuk menjenguk
para pasien terinfeksi virus corona ke rumah sakit. Dia mendesak supaya para imam memiliki keberanian untuk membantu orang-orang sakit tersebut.
"Mari kita berdoa kepada Tuhan juga untuk para imam kita, agar
mereka memiliki keberanian untuk pergi keluar dan mengunjungi orang sakit…dan
untuk menemani staf dan sukarelawan dalam pekerjaan yang mereka lakukan," kata Paus Fransiskus di Casa Santa Marta yang disiarkan secara langsung, Selasa (10/3) lalu.
Khotbah ini sendiri disampaikan oleh Paus sebagai bentuk keprihatinannya kepada penderita virus corona.
Dalam siaran langsung tersebut, dia memperkenalkan liturgi berisi
persembahan khusus dari Paus kepada para penderita.
“Pada hari ini, saya akan mempersembahkan Misa bagi mereka yang sakit karena epidemic virus corona, untuk para dokter, perawat, sukarelawan yang membantu mereka, untuk keluarga mereka, untuk orangtua di panti jompo, untuk tahanan,” katanya.
Dia juga mendesak masyarakat internasional untuk tidak melupakan
penderitaan orang-orang Suriah di tengah ketakutan akan wabah corona. Dia menyampaikan
bahwa orang Suriah adalah orang yang sudah menderita selama bertahun-tahun. Mereka
harus lari dari perang, kelaparan dan penyakit. Sehingga mereka perlu uluran tangan dari orang lain.
Seperti diketahui , wabah virus corona yang sudah menyebar ke
berbagai negara juga semakin meluas di Roma, Italia. Kondisi ini digambarkan dari
kosongnya lapangan St. Petrus pada hari itu. Hanya ada beberapa orang yang tampak berjalan di sekitar dan kebanyakan diantaranya tidak mengenakan masker.
Kondisi inipun mendesak Vatikan untuk menyiarkan misa
hariannya secara langsung di Vatikan news dan saluran Youtubenya untuk membantu semua warga bersatu dalam doa bersama Paus.
Italia sendiri menjadi negara dengan tingkat kematian
tertinggi kedua akibat virus corona, terdapat lebih dari 12000 kasus, dengan total kematian sebanyak 827 orang dan total kesembuhan 1.045 kasus.
Sementara pemerintah Italia sudah mengeluarkan larangan kepada
warganya untuk tidak bepergian demi pencegahan penyebaran virus corona. Pada
Senin (9/3) malam, pemerintah sudah mengeluarkan dekrit untuk memperluas langkah-langkah
pembatasan nasional di seluruh wilayahnya. Pembatasan ini meliputi, pengawasan di pos pemeriksaan di jalanan dan stasiun kereta api sampai 3 April 2020 mendatang.
Baca Juga: Pakai Mazmur 91, Pendeta Ini Ajak Jemaat Bayar Perpuluhan Supaya Bebas Dari Virus Corona
Senada dengan itu, pemerintah sudah melakukan proses penutupan
terhadap sejumlah pusat perbelanjaan, sekolah dan rekreasi. Seperti menutup
semua museum dalam kota, bioskop, sekolah, kampus, pusat kebugaran, restoran serta
bar. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte sendiri mempertimbangkan untuk melakukan
langkah-langkah yang lebih ekstrim yaitu dengan menutup semua toko dan kantor kecuali
toko kelontong, supermarket dan apotek dengan jumlah kunjungan yang terbatas.
Basilika Santo Petrus sendiri sudah ditutup untuk kunjungan dan
wisata sampai 3 April mendatang. Tapi bagi mereka yang ingin berdoa bisa memasuki
basilika dengan lebih dulu menjalani pemeriksaan polsisi.