Walaupun Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) masih belum menyatakan wabah virus corona sebagai masalah
kesehatan global. Tapi negara-negara di berbagai belahan dunia mulai mengalami serangan
kepanikan dan ketakutan. Hal ini dibuktikan dari upaya pemerintah dalam menghentikan
sejumlah aktivitas seperti penghentian penerbangan ke rute asal wabah China.
Serta penerbitan larangan berlibur ke sejumlah destinasi wisata, termasuk ke dua kota suci umat beragama Betlehem dan Makkah.
Seperti diberitakan,
pemerintah Israel dan Palestina telah menutup aktivitas wisata di kota suci Bethelem
dan sekitarnya untuk sementara waktu. Bahkan Gereja Kelahiran Yesus sendiri ikut ditutup setelah menemukan tujuh orang positif terinfeksi virus corona.
"Sebanyak tujuh
warga Palestina di daerah itu dinyatakan positif mengidap virus corona," kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Ketujuh orang
itu adalah pekerja di sebuah hotel dimana wisatawan Yunani menginap selama tur
di Israel dan Palestina di akhir Februari yang lalu. Para wisatawan itupun dinyatakan positif terinfeksi virus sekembalinya ke Yunani.
Penutupan ini
sendiri akan dilakukan selama 14 hari ke depan. Atau beberapa minggu menjelang musim Paskah, yang setiap tahunnya selalu ramai pengunjung.
Presiden
Palestina, Mahmoud Abbas sendiri telah mengumumkan status darurat di seluruh
Tepi Barat selama 30 hari karena kasus ini. Pengumuman ini disampaikan oleh Perdana
Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dan menyampaikan bahwa bukan hanya kota
suci tapi pemerintah akan menutup sekolah, perguruan tinggi dan taman kanak-kanak dan membatalkan reservasi wisatawan asing untuk beberapa waktu ke depan.
“Kami telah
memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat di semua wilayah Palestina untuk menghadapi bahaya virus corona dan mencegah penyebarannya,” kata Shtayyeh.
Baca Juga: Kristen dan Muslim Palestina Bersama Renovasi Gereja Kelahiran Yesus
Wabah virus
corona ini juga memaksa pemerintah Arab Saudi menghentikan aktivitas ziarah umat
Muslim dari berbagai negara ke Masjidil Haram Makkah. Hal ini dilakukan setelah
Arab Saudi mengkonfirmasi lima kasus virus corona yang menginfeksi warga negaranya yang baru kembali dari Iran.
Meski ditutup
untuk wisatawan luar negeri, Makkah akan tetap dibuka bagi warganya yang akan melakukan solat Jumat.
Penutupan ini
sendiri dilakukan pada Kamis (5/3) malam dan dibuka satu jam sebelum solat
Jumat (6/3). Selama penutupan Dinas Kesehatan Arab Saudi melakukan proses
disinfeksi terhadap situs suci tersebut guna memastikan kesehatan dan
keselamatan warganya dari infeksi virus corona saat ini.
Terlepas dari
ketakutan yang dialami oleh masyarakat Internasional. Kita, orang percaya, tidak
perlu kuatir berlebihan. Karena firman Tuhan menyatakan bahwa barang siapapun
yang bernaung di bawah perlindungan-Nya akan selamat dari segala malapetaka dan
penyakit apapun. Jadi, bagian kita adalah tetap menjaga kesehatan dan
kebersihan diri.