Sejak muncul di kota Wuhan, China, wabah virus corona dengan cepat
menyebar kemana-mana. Sampai saat ini tercatat sudah sebanyak 80.000 orang positif
terinfeksi di 37 negara, termasuk Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Indonesia, dan lebih dari 2700 orang dinyatakan meninggal.
Meluasnya penyebaran wabah corona ini pun menimbulkan ketakutan
bagi masyarakat internasional. Terlebih lagi orang-orang yang teinfeksi penyakit
COVID-19 ini sudah menyebar ke berbagai negara dan menginfeksi orang-orang terdekat lainnya.
Fakta yang paling menakutkan adalah penyebaran virus ini sendiri
terjadi di gereja dimana umat Kristen melakukan ibadah minggu. Kasus ini terjadi
di Korea Selatan dimana seorang jemaat sebuah gereja yang berlokasi di kota
Daegu, Gereja Shincheonji Church of Jesus dinyatakan positif corona dan telah menularkan virus yang sama kepada jemaat yang lain.
Tentunya ada banyak pertanyaan yang muncul. Seperti, bagaimana
mungkin gereja bisa jadi tempat penyebaran penyakit? Namun jika ditelusuri lebih
dalam, penyebaran virus ini sendiri bisa dibilang cukup unik. Karena virus muncul
pertama kali di China, yang dikenal sebagai negara komunis dan tercatat sebagai
negara yang tidak ramah bagi umat Kristen. Lalu berlanjut ke Korea Selatan, yang
justru dikenal sebagai negara dengan komunitas Kristen terbesar di Asia. Fatalnya, penularan virus terjadi lewat gereja.
Berita baru-baru ini menyampaikan bahwa pemimpin Gereja Chincheonji
Lee Man-hee sendiri telah menyampaikan permintaan maaf secara pribadi kepada warga
Korea. Dia menyampaikan kalau wabah corona ini sebagai musibah besar yang
pernah melanda Korea Selatan. Sayangnya, permintaan maaf gereja ini tentunya gak cukup untuk menghentikan wabah corona yang sudah menyebar kemana-mana.
Di tengah situasi inilah ketakutan semua orang semakin
bertambah, termasuk orang-orang Kristen. Rasa takut membuat orang Kristen tidak bisa memandang wabah yang terjadi saat ini sebagai bagian dari rencana Tuhan.
Karena itulah teolog John Piper menawarkan orang-orang Kristen cara untuk memahami keunikan munculnya wabah virus corona saat ini.
Baca Juga: Corona Jangkiti Warga Korea Selatan, Diduga Tersebar Lewat Gereja Loh!
Melalui sebuah pernyataan Piper menyampaikan kalau virus corona yang beradal dari China itu tidak lebih kuat dari Yesus.
"Yesus punya semua pengetahuan dan semua otoritas atas
kekuatan alam dan adikodrati dunia ini. Dia tahu persis dari mana virus itu
berasal, dan kemana arah virus itu selanjutnya. Dia (Tuhan) punya kekuatan penuh untuk menahannya atau tidak," kata Piper.
Dia pun membagikan empat cara alkitabiah untuk memahami kebenaran di balik wabah corona.
1. Dosa membuat dunia hampa
Mengutip Roma 8: 20-23, Piper menunjukkan bahwa saat dosa masuk
ke dunia melalui Adam dan Hawa, maka semua makhluk ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri tapi oleh kehendak Tuhan.
Dosa bawaan Adam dan Hawa bahkan membuat orang-orang percaya mengalami
rasa sakit. Namun rasa sakit ini bertujuan untuk memurnikan, bukan sebagai hukuman atau kutuk.
“Kita mati karena penyakit seperti semua manusia, tidak harus
karena dosa tertentu…Kita mati karena penyakit seperti semua orang yang mengalami kejatuhan (dalam dosa),” katanya.
2. Kadang sakit penyakit adalah berkat Tuhan
“Beberapa orang Kristen bisa mati karena penyakit supaya kita tidak dikutuk bersama dengan dunia,” kata Piper
Dia menyampaikan jika pandangan ini didasarkan dari 1 Korintus 11: 29-32, yang berhubungan dengan penyalahgunaan Perjamuan Tuhan.
“Tuhan Yesus mengambil kehidupan orang-orang yang Dia kasihi melalui
kelemahan dan penyakit, kata-kata yang sama digunakan untuk menggambarkan kelemahan
dan penyakit yang Yesus sembuhkan di kehidupan duniawi-Nya (Matius 4: 28; 8:
17; 14:14) dan membawa mereka ke surga. Dia membawa mereka ke surga karena dosa
mereka sehingga Dia memanggil mereka, bukan untuk menghukum, tapi untuk menyelamatkan mereka,” jelasnya.
3. Penyakit bisa muncul sebagai hukuman
“Tuhan kadang-kadang menggunakan penyakit sebagai hukuman atas mereka yang menolak-Nya dan menyerahkan diri mereka pada dosa,” kata Piper.
Mengacu pada Kisah Para Rasul 12, Piper mengutip kisah Raja Herodes
yang meninggikan dirinya sebagai dewa. “Dengan cepat seorang malaikat Tuhan memukulnya,
karena dia tidak memuliakan Tuhan, da dia dimakan oleh cacing dan mati,” jelasnya.
Menurut Piper, Tuhan bisa memakai penyakit untuk menghukum orang-orang yang menolak Dia.
4. Malapetaka adalah pesan Tuhan
Mengutip Lukas 13: 1-5, Piper menyampaikan semua bencana alam adalah Guntur kasih Tuhan di tengah-tengah penghakiman.
Dia pun memastikan kalau wabah virus corona yang saat ini
menyebar ke berbagai negara adalah bentuk pesan Tuhan supaya dunia ‘bertobat’
dari langkah-langkahnya.
Terlepas dari apa yang disampaikan John Piper, sebagai orang
percaya kita perlu diingatkan kembali untuk selalu berpegang pada Tuhan. Dan di
tengah ketakutan ini mari meminta supaya belas kasihan Tuhan turun atas dunia dan
semua orang dilepaskan dari cengkraman rasa takut.