Waspadalah Kalau Kamu Salah Satu Orangtua Kristen yang Overprotektif!

Parenting / 11 February 2020

Kalangan Sendiri

Waspadalah Kalau Kamu Salah Satu Orangtua Kristen yang Overprotektif!

Lori Official Writer
3504

Salah satu hal yang membuat anak jengkel adalah sikap protektif orangtua yang berlebihan. Sikap yang disebut dengan overprotektif ini biasanya dilakukan dalam bentuk sikap yang terlalu mengendalikan dan mengatur setiap aspek kehidupan anak.

Uniknya sikap ini bukan hanya dilakukan orangtua kepada anak berusia dini (dari 0-10 tahun) tapi juga bisa berlanjut sampai anak beranjak dewasa. Dan anak-anak yang sudah beranjak kuliah akan merasa jengkel saat mendapati diri mereka dikendalikan oleh orangtua overprotektif.

Sayangnya pola pengasuhan ini juga banyak diterapkan oleh orangtua Kristen loh! Orangtua dengan pola pengasuhan helikopter ini seringkali memanjakan perilaku yang gak sehat dan memaksakan keinginan diri sendiri pada anak.

Gak salah memang jika orangtua bertindak sebagai pelindung atau pengatur hanya karena mereka gak ingin anak-anaknya menghadapi hal-hal yang sulit. Tapi akan jadi berbahaya jika tindakan ini dilakukan terus menerus kepada anak. Karena efek samping dari pola pengasuhan ini adalah tidak membentuk anak jadi pribadi yang mandiri. Mereka akan rentan gak bisa mengatasi masalah mereka sendiri.

Sebaliknya meninggalkan pola pengasuhan semacam ini justru akan berdampak positif bagi anak, diantaranya:

1. Memberikan kebebasan kepada anak akan baik bagi mereka

Sikap overprotektif bisa menyebabkan anak terkekang dan gak bisa mengekplorasi sesuatu yang baru. Karena itulah penting untuk memberikan kebebasan kepada anak melakukan hal-hal yang wajar dan normal, sama seperti anak lain.

Bukan berarti orangtua gak peduli sama apa yang anak lakukan. Tapi setidaknya orangtua tetap bisa mengawasi tapi gak terlalu mengekang.

2. Membiarkan anak akan menuntun anak belajar

Waktu anak jatuh, biasanya orangtua akan berusaha menyelamatkan anak dan tak akan membiarkannya menanggung tindakan yang dia lakukan.

Sayangnya terlalu melindungi anak hanya akan membuatnya gak bisa belajar. Adalah baik membiarkan anak belajar menanggung tindakannya sendiri. Karena dengan itu, mereka bisa belajar sesuatu.

Bahkan pemazmur menyarankan hal ini juga loh!

"Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu." (Mazmur 119: 67)

3. Daya tahan anak ditempa melalui kesulitan yang mereka hadapi

Anak remaja sampai dewasa muda adalah kelompok yang paling rentan mengalami kecemasan. Ada berbagai faktor yang rupanya menyebabkan hal tersebut, diantaranya kecanduan gadget dan media sosial. Namun bukan hanya itu pola asuh orangtua juga sangat mempengaruhi perilaku anak, dimana anak dengan pola asuh overprotektif diketahui gak punya daya tahan yang cukup kuat dalam menghadapi masalah di dunia nyata.

Anak-anak ini gak terbiasa menangani masalahnya sendiri karena mereka sudah terbiasa dibantu oleh orangtua dan orang lain.


Baca Juga:

Biar Anak Berani Hadapi Goliatnya, Jangan Selalu Melindunginya Tapi Ajarkanlah Hal Ini…

Begini 7 Cara Tepat Mendidik Anak Tanpa Harus Hancurkan Karakternya


Bahkan saat anak hidup sendirian untuk pertama kali saat masuk perguruan tinggi, orangtua pasti gak akan bisa selama 24 jam mengawasi. Sehingga saat anak kehilangan figure orangtua, mereka akan mulai merasa cemas dan takut menghadapi hidup mereka sendiri.

Jadi gak ada cara yang lebih baik untuk menempah ketahanan emosional anak selain membiasakan anak menghadapi kesulitan mereka sendiri.

Setiap orangtua pasti cenderung ingin menunjukkan rasa cintanya kepada anak. Tapi kalau gak waspada, cinta itu sendiri malah bisa jadi ancaman yang berbahaya bagi anak. Bahkan saat orangtua masih tetap mengatur dan mengendalikan hidup anak bahkan setelah mereka beranjak dewasa, maka orangtua hanya akan membentuk seorang anak yang gak akan mampu hidup mandiri dan gak punya ketahanan emosional yang kuat.

Dan yang terpenting yang harus dilakukan orangtua adalah mendidik anak di dalam firman Tuhan.

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6: 4)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami