Bikin Kerajaan Baru Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Orang Kristen Menanggapinya?
Sumber: Oneinjesus.info

Kata Alkitab / 6 February 2020

Kalangan Sendiri

Bikin Kerajaan Baru Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Orang Kristen Menanggapinya?

Lori Official Writer
4292

Belakangan ini, Indonesia dikejutkan kehadiran kerajaan-kerajaan baru. Seperti contoh hadirnya Keraton Agung Sejagat di Purwokerto yang dideklarasikan oleh pasangan suami istri, Totok Santoso sebagai raja dan Fanni Aninandia sebagai ratunya. Gak tanggung-tanggung, pasangan ini bahkan punya bangunan keraton yang dibangun layaknya sebuah kerajaan.

Menyusul kehadiran Keraton Agung Sejagat, muncul pula Kerajaan Sunda Empire yang dipimpin oleh Raden Rangga Sasana dan kerajaan baru bernama King of The King di Tangerang, Banten. Pendirinya sendiri bernama Dony Pedro yang mengklaim diri sebagai raja di atas segala raja dan dialah yang melantik presiden dan raja-raja di dunia.

Setelah dilakukan penyelidikan, ketiga kerajaan ini ternyata punya motif lain dimana ketiganya mengklaim punya kekayaan dalam jumlah besar. Dengan iming-iming mendapat sejumlah uang, para pemimpin tiga kerajaan ini berhasil meyakinkan pengikutnya.

Lalu apa sebenarnya motif dari kemunculan kerajaan ini?

Para pengamat sosial dan budaya menilai kalau kemunculan kerajaan-kerajaan baru ini bisa terinspirasi dari masih diakuinya keberadaan beberapa kerajaan di Indonesia. Apalagi beberapa raja dan sultan se-Nusantara pernah mengadakan pertemuan beberapa kali dengan Presiden.

Dan di sisi lain, kemunculan kerajaan ini juga bisa ditengarai oleh motif yang tidak baik, seperti ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari orang lain. Hal ini pun terbukti dari ketiga kerajaan baru di atas yang mengimingi keuntungan dalam jumla besar kepada pengikutnya.

Bagaimana orang Kristen seharusnya menyikapi fenomena ini? Mari belajar tentang apa sebenarnya arti sebuah kerajaan dari sudut pandang sejarah dan juga Alkitab.

Arti Kerajaan Menurut Sejarah

Kerajaan adalah sebidang tanah yang di atasnya dibangun sebuah bangunan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu. Kerajaan sering disebut monarki, yang berarti satu orang dan biasanya diwariskan kepada garis keturunan seorang raja.

Kerajaan sendiri adalah kelompok masyarakat paling pertama di dunia, sejak ribuan tahun yang lalu. Sepanjang sejarah kehidupan, terdapat ribuan kerajaan. Satu kerajaan bisa sangat besar seperti halnya Kerajaan Inggris. Atau kerajaan bsia sangat kecil seperti Kerajaan Brunei.

Sebuah kerajaan sendiri tidak dipimpin secara mutlak oleh raja atau ratu. Tapi kerajaannya biasanya akan dipecah menjadi wilayah yang lebih kecil, seperti negara, kota atau provinsi. Dan setiap wilayah ini akan dipimpin oleh seorang pejabat yang terpilih. Raja dan ratu sama sekali tidak ikut campur mengendalikan pemerintahan karena semua tugas diembankan kepada pejabat yang dipercayakan di setiap wilayah. Sementara penetapan undang-undang dilakukan oleh pemimpin dan lembaga konstitusi yang terpilih.

Kerajaan Menurut Alkitab

Di masa Alkitab ada banyak kisah kerajaan yang disebutkan di sana. Pada awalnya kata raja ditemukan dalam budaya Mesir, Mesopotamia, Asyur, Babilonia, Kanaan, Palestina, Edom, Moab dan sebagainya.

Formasi kerajaan pertama kali dituliskan di Perjanjian Lama Habakuk 9: 2 dan 1 Samuel 8: 11-17. Kata kerajaan atau dalam bahasa Ibrani ‘melek’ ini digunakan sebagai istilah untuk Allah Israel. Selanjutnya diadopsi oleh Mesopotamia, Mesir, Suriah (baca 2 Samuel 3: 21 dan Nehemia 2: 3). Hal ini membuktikan bahwa penggunaan kata raja di Perjanjian Lama dan budaya kerajaan Kanaan merupakan sebuah totalitas pemerintahan kerajaan sebagaimana imam merangkap sebagai raja.

Pemilihan raja Saul sendiri adalah tonggak awal kerajaan Israel. Lalu dilanjutkan oleh Raja Daud, Raja Salomo dan seterusnya.

Namun uniknya, kekuasaan sebagai raja sendiri diterima oleh Saul, Daud dan Salomo langsung dari Tuhan. Mereka dipilih dan diurapi sebagai raja terbesar dalam sejarah kekristenan oleh Allah sendiri. Hal ini tentu saja memunculkan pertanyaan bahwa raja dan kerajaan di dunia gak terlepas dari kedaulatan Tuhan.


Baca juga:

Mengejar Kerajaan Surga Seperti Perumpamaan Tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga

7 Kunci Supaya Hidupmu Berdampak Besar Bagi Dunia dan Kerajaan Allah


Peran Tuhan Dalam Sebuah Kerajaan

Istilah kerajaan Allah ditulis berulang kali di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini membuktikan bahwa di atas dari segala kerajaan di dunia, ada kerajaan lain yaitu Kerajaan Allah atau yang kita kenal dengan Kerajaan Surga.

Istilah Kerajaan Allah yang disebut di dalam Alkitab disebutkan dalam beberapa cara seperti contoh dalam Matius 6: 33, Markus 1: 14-15 dan Lukas 4: 43. Dan semua ayat ini merujuk pada Kerajaan Kristus.

Yohanes pembaptis sendiri memakai kata ‘Kerajaan Allah’ dalam pelayanannya. “Bertobatlah, karena kerajaan Allah sudah dekat.” (Matius 3: 2). Dan Yesus sendiri mengajarkan hal ini juga kepada murid-murid-Nya tentang cara berdoa untuk mendatangkan ‘Kerajaan Allah’ (Matius 6: 10).

Sementara di dalam kisah perjamuan terakhir, Yesus juga menyampaikan bahwa dia tak akan minum buah anggur sampai hari ketika Dia meminumnya di Kerajaan Allah (Markus 14: 25).

Dalam kekristenan, kita mengenal satu kerajaan yang kekal yaitu Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah kerajaan yang nyata. Seperti saat Allah memberi Raja Nebukadnezar mimpi tentang gambar seorang pria memakai mahkota emas di kepalanya, piala perak di dada dan lengannya, perunggu di perut dan paha dan kakinya terbuat dari besi.

Tuhan lalu mengungkapkan makna mimpi itu melalui Daniel, menunjukkan bahwa akan ada empat kerajaan yang berkuasa di dunia (Daniel 2: 31-43). Sejarah telah menunjukkan ini sebagai kekaisaran Babilonia, Media-Persia, Yunani-Makedonia dan Romawi.

Sebagai penutup penjelasan ini, Daniel menulis, “Dan pada zaman raja-raja ini, Allah surgawi akan mendirikan kerajaan yang tidak akan pernah dihancurkan; dan kerajaan tidak akan diserahkan kepada orang lain; tidak akan hancur berkeping-keping dan memakan semua kerajaan ini, dan itu akan berdiri selamanya ”(ayat 44). Kerajaan Allah dengan demikian akan menggantikan pemerintahan dunia ini.

Kerajaan Allah akan ditegakkan di bumi ketika Yesus kembali. Waktu ketika Kerajaan didirikan adalah setelah Kristus kembali ke bumi. Wahyu 11:15 menyatakan: "Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Kita menghadirkan Kerajaan dengan hidup sesuai dengan aturan Kerajaan. Bagaimana seseorang dapat memasuki Kerajaan Allah, Yesus memberi tahu Nikodemus bahwa seseorang harus “dilahirkan kembali” (Yohanes 3: 1-8). Proses ini dimulai dengan baptisan, yang menandakan kematian manusia yang berdosa dan awal kehidupan baru yang dipersembahkan bagi Kristus (Roma 6: 1-4).

Itu memuncak dalam perubahan dari daging dan darah manusia menjadi roh abadi pada kedatangan Kristus (1 Korintus 15: 50-53; 1 Tesalonika 4: 16-17).

Begitu kita memulai proses ini, kita secara simbolis "dibawa" ke dalam Kerajaan (Kolose 1:13), dan "kewarganegaraan" kita sekarang digambarkan berada di surga (Filipi 3:20). Pada akhir proses dilahirkan kembali, kita akan diubah menjadi makhluk abadi dan menjadi raja dan imam yang melayani di Kerajaan Allah di bumi (Wahyu 1: 6; Wahyu 5:10). 

Sebagai penguasa alam semesta, Allah bertahta atas kerajaan surga sampai selama-lamanya.

“Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semensta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya..” (Daniel 2: 44)

Berbeda dengan kerajaan buatan manusia, dimana setelah masa kejayaannya dia bisa punah, hilang dan hanya tinggal sejarah.

Karena itu respon yang sebaiknya orang Kristen sampaikan dengan munculnya tren kerajaan-kerajaan belakangan ini adalah tetap tenang. Saat sebuah kerajaan dibangun hanya dengan motif uang atau motif lain yang tidak benar, kerajaan itu gak akan menunggu lama untuk punah. Sebaliknya, saat sebuah kerajaan dibangun karena ada urapan Tuhan atas pemimpinnya, maka kerajaan itu akan menjadi kesukaan bagi dunia. Bahkan dipakai sebagai rekan semitra Tuhan untuk menyatakan kebenaran firman-Nya bagi dunia.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami