Begini 7 Cara Tepat Mendidik Anak Tanpa Harus Hancurkan Karakternya
Sumber: business insider

Relationship / 3 August 2022

Kalangan Sendiri

Begini 7 Cara Tepat Mendidik Anak Tanpa Harus Hancurkan Karakternya

Lori Official Writer
5059

Sama seperti sebuah taman, dimana seorang pekerja kebun harus memilih antara mencabut gulma atau membiarkannya tumbuh dan merusak tanaman. Begitu pula dengan orangtua. Anak ibarat taman yang penuh dengan beragam keindahannya. Anak ibarat sumber kreativitas yang gak pernah berhenti. Tapi ada masanya ketika rumput liar atau gulma mulai muncul dalam karakter mereka. Orangtua gak punya pilihan untuk merusak seluruh isi tanaman itu bukan?

Cara untuk mencabut gulma dari karakter anak adalah dengan memperbaiki perilaku dan menyelamatkan karakter baik yang ada di dalam diri anak.

Gulma yang tumbuh di dalam diri anak bisa berbentuk kenakalan dan keras kepala. Untuk mencabut gulma ini orangtua perlu melakukan cara yang tepat seperti:

1. Menerapkan pola disiplin yang konsisten

Saaat belajar naik sepeda, kita pasti akan jatuh beberapa kali sebelum bisa menaikinya. Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak. Anak bisa mengulangi kesalahan yang sama dari waktu ke waktu.

Ingatlah Efesus 6 dan secara konsisten tunjukkan kepada anak perilaku yang benar. Jangan sampai kehilangan kesabaran untuk melakukannya.

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6: 4)

 

Baca Juga: Biar Anak Sukses di Masa Depannya, Yuk Belajar Jadi Ibu Seperti di Film ‘The Blind Side'

2. Sampaikan ekspektasimu dengan jelas

Anak-anak umumnya berhasrat untuk menyenangkan orangtuanya. Saat mereka melakukan hal itu, anak akan merasa aman. Tapi saat mereka tidak melakukannya, mereka akan bereaksi dengan satu atau dua cara.

Mereka akan merasa bersalah karena mengecewakan orangtua atau menantang dan bertahan karena anak tahu orangtua sedang kesal. Mereka perlu tahu bahwa mereka melanggar aturan. Ekspresikanlah kemarahanmu dengan jelas supaya anak mengerti bahwa mereka melakukan kesalahan.

 

3. Libatkan anak dalam mengambil keputusan

Kalau kamu sudah menerapkan dua pirnsip pertama, saatnya orangtua mulai menerapkan langkah ini.

Koreksilah perilaku buruk anak secara konsisten. Dengan cara itu, anak akan berpikir dan menyadari kalau tindakan mereka menentukan konsekuensi yang akan mereka terima.

 

4. Terapkan displin saat dalam keadaan tenang

Waktu sedang kesal, orangtua sangat disarankan untuk tidak mendisiplin anak. Karena emosi bisa sangat membunuh dan merusak tujuan yang baik. Karena itu, cobalah menenangkan diri lebih dulu sebelum mendisiplinkan perilaku buruk anak.

 

Baca Juga: Belajar Jadi Figur Ayah Teladan Dari Sosok Kobe Bryant

 

5. Buat aturan tertulis

Aturan tertulis ini adalah semacam kesepakatan bersama antara orangtua dan anak.

Aturan tertulis ini bisa sangat membantu anak-anak belajar tentang apa yang penting untuk dilakukan.

Buatlah beberapa aturan di rumah dan sampaikan kepada anak bahwa apa yang dituliskan harus dipatuhi. Semisal, anak harus mengerjakan pekerjaan rumah, menonton televisi atau bermain di luar di jam-jam yang ditentukan. Dan di luar dari jam itu, anak harus melakukan hal lain.

Hal ini akan mengajarkan anak tentang pengaturan waktu dan membuat prioritas.

 

6. Bangun komunikasi yang baik

Komunikasi adalah kunci utama menjaga hubungan yang baik dengan anak. Jangan biarkan anak memilih untuk diam dan tak melakukan komunikasi yang intens dengan orangtua.

Alkitab memerintahkan setiap orangtua untuk selalu membicarakan tentang iman kepada anak. Jadi, bangunlah komunikasi dengan percakapan seputar firman Tuhan dan karakter Allah yang perlu anak tiru dan teladani.

 

Baca Juga: Dobrak Rasa Percaya Diri Anak Perempuanmu Dengan 11 Ayat Alkitab Ini…

 

7. Pilihlah kata-kata yang tepat

Kata-kata bisa jadi pisau yang tajam untuk melukai perasaan anak. Salah memilih kata-kata atau mengucapkan kata-kata kasar kepada anak, maka anak akan selamanya mengingat ucapan itu.

Jadi, pilihlah untuk selalu memakai kata-kata yang tepat dan baik saat sedang menasihati atau mengingatkan anak.

Hal yang paling penting untuk menyaksikan anak tumbuh dengan karakter yang baik adalah selalu mendoakannya. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami