Hindari Perceraian Dalam Keluarga Kristen Dengan Mendahulukan Pasangan Dibanding Anak!
Sumber: https://www.findatopdoc.com/var/fatd/sto

Marriage / 28 January 2020

Kalangan Sendiri

Hindari Perceraian Dalam Keluarga Kristen Dengan Mendahulukan Pasangan Dibanding Anak!

Naomii Simbolon Official Writer
3259

"Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Markus 10:9)

Setiap orang yang sudah memutuskan untuk menikah tentu nggak pengen membayangkan sebuah perceraian. Sebab, nggak ada pasangan mana pun di dunia ini yang senang jika hubungannya kandas di tengah jalan.

Apalagi Firman Allah jelas-jelas mengatakan bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah dalam hubungan pernikahan tidak boleh diceraikan manusia. Artinya, jika cinta dua sejoli kandas karena adanya orang lain maka tidak seharusnya bercerai. Melainkan membangun kembali cinta dan meninggalkan rumput tetangga.

Meskipun harus bercerai, itu berarti harus dipisahkan oleh maut.

Namun seperti yang kita lihat, di jaman sekarang, pernikahan bisa dengan mudah bercerai atau ricuh hanya masalah keuangan atau perselingkuhan yang berujung sengit. Nggak cuma itu, beberapa tindakan sepele juga bisa membunuh keutuhan rumah tanggamu lho.

Dibawah ini, ada beberapa kebiasaan yang bisa mengarahkan kita kepada perceraian. So, be careful dan jauhilah :

1.  Kurangnya komunikasi

Komunikasi adalah hal yang harus di perhatikan dalam pernikahan.

Nggak akan ada keberhasilan yang dicapai jika dalam pernikahan kurang komunikasi. Yang terjadi justru ricuh karena salah memahami tindakan seseorang.

Jika pasangan tidak mau membahas hal-hal kecil, seperti sikap pribadi yang tidak disuka hingga hal besar seperti kebiasaan belanja, pornografi dan uang, lalu gimana mungkin pernikahan bisa bertumbuh dan memiliki rasa percaya?

Gimana mungkin pernikahan bisa berkembang jika satu orang lari dan takut terhadap konflik?

BACA JUGA : Melayani Dimulai Dari Rumah, Yakni Dari Pernikahan!

So, mulailah untuk membangun komunikasi dalam pernikahan kamu. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit, pilihlah untuk menyelesaikan masalah dibanding melarikan diri. Jangan menutup mata terhadap hal-hal yang kamu tahu bisa lebih baik jika kamu berdua mengambil waktu untuk melakukan percakapan.

2. Membiarkan dirimu terhilang dalam pernikahan.

Ngerti nggak maksudnya? Misalnya, setelah kamu menikah, kamu hampir tak lagi memiliki hobi, kamu sudah tak ada mimpi lagi. Meskipun ada, kamu menguburnya dalam-dalam dan menikmati peranan sebagai istri, misalnya.

Itu tidak bagus, itu hanya akan membuatmu redup. Kamu harus memiliki identitas pribadi agar bisa membangun pernikahan kamu dengan baik. Jika tidak, kamu akan tersesat dalam pernikahanmu.

Kamu itu diciptakan dengan tujuan dan rencana dan itu tidak akan berubah bahkan setelah kamu menikah. Jadi, teruslah mengejar hak-hal yang membuat kamu hidup, dan keluarkan yang terbaik dalam diri kamu.

3. Memprioritaskan anak-anak dibanding pasangan.

Kebiasaan ini terbentuk secara alami ketika kita tersesat di hutan pengasuhan selama beberapa tahun pertama.

Rasanya kamu tidak ingin kehilangan momen dengan si anak, sehingga kamu menginvestasikan lebih banyak waktu dengan mereka dari pada suami. Tahu nggak sih kalau hal ini justru merusak pernikahan kamu.

Kamu harus lebih menduluankan suami dari pada anak. Anak mah bisa dibantu oleh baby sitter, sementara suami kan tidak.

 

Jadi, itulah 3 kebiasaan yang harus kamu jauhi dan jangan di ulang lagi. Jika masih terjadi dalam pernikahanmu saat ini, maka perbaikilah.

Sumber : crosswalk | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami