Belajar Jadi Figur Ayah Teladan Dari Sosok Kobe Bryant
Sumber: NY Daily News

Parenting / 28 January 2020

Kalangan Sendiri

Belajar Jadi Figur Ayah Teladan Dari Sosok Kobe Bryant

Lori Official Writer
2710

Kabar kecelakaan yang merenggut nyawa sang legendaris NBA Kobe Bryant membuat banyak penggemarnya di seluruh dunia sedih. Banyak yang gak percaya kalau pria berusia 41 tahun itu sudah tiada setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh dan meledak pada Minggu, 26 Januari 2020 lalu.

Bukan hanya itu, kecelakaan ini juga merenggut nyawa putri keduanya Gianna (13 tahun) dan 7 penumpang lainnya.

Bryant meninggalkan istrinya Vanessa dan tiga putrinya Natalia (17 tahun), Bianka (3 tahun) dan Capri (7 bulan).

Banyak orang mengagumi Kobe Bryant bukan hanya kepiawaiannya bermain di lapangan basket. Tapi dia juga dikenal sebagai pria yang berkomitmen dan penyayang. Setelah memutuskan pensiun dari dunia basket, Bryant memutuskan untuk fokus mengurus keempat putrinya. Dan dia benar-benar menikmati proses mengasuh anak-anaknya.

Di mata para rekan dan orang-orang terdekatnya, Bryant adalah sosok ayah yang penyayang dan selalu ada bagi keempat putrinya.


Dia bisa menjalani rutinitas setiap hari sebagai pebisnis, pelatih dan juga sebagai ayah.

“Rutinitasku selalu sama. Bobotnya, anak-anak sekolah, terbang, berlatih seperti orang gila, melakukan pekerjaan ekstra, media, semua yang perlu aku lakukan. Terbang kembali, naik mobil dan menjemput anak-anak,” ucapnya dalam sebuah kesempatan.

Dia melakukan tanggung jawabnya seperti orangtua lainnya dan dia menikmati hal itu. Dia bahkan menilai bahwa menjadi seorang ayah bukanlah sesuatu yang rumit atau glamor. Tapi menjadi ayah adalah sesuatu yang alami dan nyata. Dia hanya menjalaninya dan mulai menikmati jalinan hubungan alaminya bersama dengan anak-anaknya.

Dia mengaku tak ingin melewatkan waktu bersama anak-anaknya hanya karena dia adalah pemain basket terbaik di dunia. Dia ingin melakukannya secara alami.

“Istriku, bilang ‘sudahlah aku akan melakukannya. Dan (aku berkata) ‘tidak..tidak..tidak. aku akan melakukannya.’” jelasnya.

Jadi, saat ada waktu bersama keempat putrinya maka dia akan menghabiskan waktu bersama mereka. “Jadi, setiap kali aku bisa melihat mereka dan menghabiskan waktu bersama mereka, bahkan kalau itu hanya 20 menit di dalam mobil, aku akan melakukannya,” terangnya.

Bahkan setiap hari minggu, dimana jadwal latihannya dilakukan dia akan memilih untuk menghabiskan waktu bersama istri dan anak-anaknya. Dan itulah yang dia inginkan dalam hidup.

Meskipun setelah pensiun dia bisa punya lebih banyak waktu untuk menghadiri pertandingan Lakers, tapi dia kadang melewatkannya. Sebagai figur suami dan ayah, dia memilih bersama istri dan anak-anaknya.

Setelah berkarir selama 20 tahunan di lapangan basket, Bryant memutuskan fokus kepada keluarganya. Dia tak lagi membiarkan waktunya terbuang untuk basket saja. Bahkan saat dia menghadiri pertandingan di Staples Center, dia memilih untuk membawa seluruh keluarganya.


Baca Juga: Tewas Kecelakaan Helikopter, Kobe Bryant Dikenang Sebagai Family Man dan Ayah Penyayang


Prioritasnya di dunia basket berubah menjadi seorang ayah yang berperan membangun kepercayaan diri anak perempuan remajanya.

Seperti diketahui, Bryant sendiri jadi pendukung utama para putrinya. Dia juga punya ikatan berbeda dengan keempat putrinya. Sebagai ayah, dia membimbing putri pertama dan keduanya Natalia dan Gianna, yang memilih bergabung dalam dunia olahraga, menjadi bintang olahraga yang berkualitas. Dia bahkan menunjukkan cintanya kepada kedua putri remajanya itu dengan romantis. Bryant bahkan tak sungkan menunjukkan ikatan yang begitu erat dengan putri keduanya Gianna, yang diketahui punya impian untuk jadi seorang pemain basket sehebat ayahnya.

Pada tahun 2018, Bryant menyampaikan bahwa dia melatih putrinya itu bukan hanya sekadar menjadi pemain basket terbaik tapi juga mengajarkannya tentang kehidupan.

“Pelajaran berharga yang bisa aku ajarkan kepada mereka adalah apa artinya mengejar keunggulan dan komitmen. Pada saat yang sama, membuat hal-hal menyenangkan dan menantang, dan mempelajari hal-hal baru. Tapi mereka bersenang-senang. Mereka jadi lebih baik setiap tahunnya dan terus bekerja dan jadi lebih baik. Itu sangat menyenangkan,” katanya.

Kobe Bryant adalah figure ayah yang begitu mencintai anak-anaknya. Dia adalah perpaduan antara figur ayah, suami, bintang basket terbaik dan terhebat sepanjang waktu.

Bahkan ide untuk menaiki helikopter adalah sesuatu yang dia dapatkan setelah menjadi seorang ayah. Dia memilih menaiki helikopter untuk memaksimalkan waktunya sebagai pebasket dan juga seorang ayah yang selalu ada untuk anak-anaknya. Jadi, saat kecelakaan pun, dia meninggal karena peran besarnya sebagai seorang ayah yang setia mendampingi putrinya.

Mari buat setiap ayah supaya gak melewatkan waktu sedikitpun menikmati proses pengasuhan menjadi sosok ayah bagi anka-anakmu. Mari menjadi figur ayah yang baik seperti Kobe Bryant.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami