Tewas Kecelakaan Helikopter, Kobe Bryant Dikenang Sebagai Family Man dan Ayah Penyayang
Sumber: Google

Internasional / 27 January 2020

Kalangan Sendiri

Tewas Kecelakaan Helikopter, Kobe Bryant Dikenang Sebagai Family Man dan Ayah Penyayang

Puji Astuti Official Writer
3975

Pagi ini dunia dikagetkan dengan berita tewasnya legenda lapangan basket, Kobe Bryant karena kecelakaan helikopter.  Dalam kecelakaan itu, sang putri Gianna Maria Onore  yang ikut bersama Kobe juga tewas.  Kecelakaan helicopter yang terjadi di Kawasan Calabasas, California ini total menewaskan 9 orang.

Kecelakaan ini terjadi pada Minggu, 26 Januari 2020 sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Diberitakan Kobe bersama putrinya dan tujuh orang lainnya akan menghadiri pertandingan basket remaja, demikian pernyataan yang diberikan Los Angeles County Sheriff’s Departement.

Mengenang Kobe, sosoknya sebagai seorang  “family man” dan ayah yang penyayang bagi ke 4 putrinya menjadi perhatian warga dunia maya. Terlebih kehangatan hubungannya dengan Gianna yang sering mendampingi Kobe dalam berbagai pertandingan atau event.

Juara NBA sebanyak lima kali yang bermain untuk tim Los Angeles Lakers tersebut dikenal sebagai suami dan ayah yang baik. Walau sempat mengalami kasus tuduhan pemerkosaan yang hampir menghancurkan karirnya dan pernikahannya, Kobe berhasil melalui masa-masa sulit tersebut, dan mengaku bahwa imannya sebagai seorang Katolik yang membantunya melewati masa kegelapan itu.

“Satu hal yang sangat membantuku pada proses itu – aku Katolik, aku bertumbuh sebagai orang Katolik, anak-anakku Katolik – adalah berbicara dengan pastor,” demikian ungkap Bryan saat itu kepada GQ pada tahun 2015.

Salah satu hal yang menunjukkan kegigihan Kobe Bryan bukan hanya dalam dunia olahraga namun juga dalam kehidupan keluarganya adalah sewaktu istrinya Vanessa Bryant menggugat cerai pada tahun 2011. Namun Kobe tidak mau menyerah dan mempertahankan pernikahannya, hingga dua tahun kemudian akhirnya Vanessa menarik gugatan cerainya itu.

“Aku tidak berkata bahwa pernikahan kami sempurna, tidak seperti yang dibayangkan. Kami masih bertengkar, seperti  pasangan pernikahan lainnya. Tapi kamu tahu, reputasiku sebagai atlit adalah aku sangat bertekad kuat, dan aku akan bekerja keras. Bagaimana aku bisa seperti itu dalam kehidupan profesionalku jika aku tidak seperti itu dalam kehidupan pribadiku, ketika itu berdampak pada anak-anakku? Hal itu tidak masuk akal,” demikian jelasnya waktu itu.

Kisah Kobe Bryan memperlihatkan bahwa kesalahan masa lalu bisa diperbaiki, ketika ada kemauan dan kerja keras. Ia pun memiliki prioritas yang benar, dimana ia menempatkan keluarga dan anak-anaknya menjadi hal utama dalam hidupnya.

Kobe Bryan dan istrinya adalah jemaat setia dari gereja Katolik di Orange County, California. Selain itu putrinya, Gianna mengikuti jejak sang ayah menjadi pemain basket remaja. Turut berduka bagi keluarga Bryan dan para fans yang kehilangan sosok hebat dan bertalenta di dunia basket. 

Baca juga:

Dibantu Pendeta, Kobe Bryant Berhasil Lewati Pencobaan Dalam Hidupnya

Kobe Bryant, Pemain Termuda Yang Meraih Poin 25 Ribu

15 Ayat Tentang Kematian Yang Orang Kristen Harus Tahu


Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami