Membuat perencanaan ini rasanya memang membosankan. Karena
dibutuhkan kerja keras untuk mengerjakannya. Tapi gak merencanakan apa-apa juga
bikin kita gak berkembang. Kita hanya bisa mengikuti arus apa yang datang. Akibatnya, orang tanpa rencana hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Walaupun merencanakan sesuatu itu membutuhkan usaha. Tapi itulah
yang dilakukan Habakuk sehingga dia memperoleh apa yang Tuhan mau dalam hidupnya.
“Aku mau
berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau
dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
Lalu TUHAN
menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
Sebab
penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya
dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” (Habakuk 2: 1-3)
Di ayat di atas dituliskan kalau Tuhan menyuruh Habakuk menuliskan penglihatan. Dalam artian, Habakuk harus membuat rencana untuk merealisasikan visinya.
Berbeda dengan orang lain yang membiarkan beberapa impian
mereka hilang begitu saja. Mereka melupakan penglihatan yang mereka dapat dan tetap menjalani hidup mereka dengan cara yang sama setiap waktu.
Beberapa orang membiarkan impian mereka mati karena semua kesibukan
yang dihadapi setiap hari. Waktu masalah datang, impian mereka mulai terkikis dan hilang. Banyak orang yang mulai berhenti untuk tidak merencanakan apa-apa.
Tapi Tuhan selalu menghormati orang yang merencanakan impiannya. Dia memberi Nuh rencana untuk membangun bahteras tapi apakah kamu pikir Tuhan yang menulis semuanya untuk Nuh? Gak! Nuh menulis rencana itu. Seseorang mungkin berkata, “Ya, aku gak menulis apapun. Aku mengingatnya.”
Baca Juga: Kesuksesan Akan Selalu Meninggalkan Jejaknya, Ini 9 Diantaranya…
Bisakah kamu membayangkan bagaimana bentuk bahtera yang dibangun
Nuh kalau dia hanya membayangkan atau mengingat di pikirkannya? Dia pasti akan
lupa detail dari bahtera itu. Karena itulah dia harus menuliskan perintah Tuhan dan merencanakan pembangunannya.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh Raja Salomo waktu dia membangun
Bait Suci yang megah. Musa merencanakan Kemah Suci. Sebelum Paskah mereka harus menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan Paskah.
Tuhan menghargai sebuah rencana. Yesus merencanakan sebuah rumah
besar untuk kita (Yohanes 14: 1-3). Begitu juga saat Allah menciptakan langit
dan bumi. Dia merencanakan pekerjaan-Nya dengan detail mulai di hari pertama, hari kedua, hari ketiga sampai hari ketujuh (Kejadian 1: 1-2).
Rencana Tuhan
Apakah kamu menyadari kalau Allah sendiri merencanakan perjamuan
untuk 6000 tahun sebelum perjamuan itu diadakan? Dia merencanakan Perjamuan
Kawin Anak Domba yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Dia merencanakannya 6000 tahun yang lalu. Bukankah itu sebuah rencana besar yang bersifat jangka panjang?
Ada beberapa alasan kenapa ada orang yang gak merencanakan apa
yang mereka harus kerjakan, apa yang harus mereka capai. Karena di balik sebuah rencana pasti dibutuhkan kerja keras.
Tapi itulah langkah pertama yang akan membawa kita pada
impian-impian kita. Gak akan mudah memang menjalankan rencana itu, tapi hasilnya pasti akan sepadan.
Apakah kamu mau sesuatu yang besar terjadi dalam hidupmu di tahun ini?
Rencanakanlah sesuatu yang ingin kamu capai seolah kamu sudah
mencapainya. Berencanalah seperti seorang juara sejati (Mazmur 20: 4, Amsal 12:
5). Tuhan punya rencana untuk membawa kita ke Surga. Yang luar biasanya, Dia sudah
merencanakan sesuatu yang besar bahkan sebelum kita berdosa (Efesus 1: 4). Bukanlah
itu keren? Dia pasti tahu kita akan berbuat dosa. Jadi, Dia punya rencana untuk
mengeluarkan kita dari dosa dan tahu persis apa yang harus ditanggungnya untuk melakukan hal itu.
Dia sudah merencanakan kelahiran Yesus. Dia tahu waktu yang
tepat dimana Yesus akan disalibkan. Dia tahu waktu yang tepat Yesus akan dibangkitkan dari kematian dan akan naik ke surga.
Apa kamu tahu apa yang Allah rencanakan? Dia merencanakan waktu yang tepat bagi Yesus untuk kembali dan mengadili dunia.
Semua yang terjadi ada dalam rencana Tuhan.
Karena itu berencanalah seperti seorang juara. Jangan
menjalani hidup ini tanpa rencana. Waktu Tuhan menyampaikan isi hati-Nya hari
ini kepadamu, tulislah dan buatlah rencana untuk mencapainya. Membuat rencana akan selalu membawamu mencapai semua tujuan dalam hidupmu.
Jika bicara tentang pekerjaan, ada tiga langkah yang bisa kamu lakukan untuk merencanakan pekerjaanmu diantaranya:
1. Ambil waktu untuk menulis rencana kerja dan tujuanmu. Setelah
itu mulai merenungkan apa langkah tepat yang bisa kamu lakukan untuk menjalani semua rencana itu.
2. Ambil waktu untuk merefleksikan semua hasil kerja yang
kamu dapatkan. Apakah itu yang kamu mau atau justru sesuatu yang lain? Kalau ternyata
hasil gak sesuai dengan rencana, mulailah mengubah haluan selama masih ada waktu.
3. Temukan minat dan keterampilan yang kamu punya dan pakailah
itu untuk mencapai tujuanmu.
Sebelum mengambil langkah ekstrim atas setiap keputusanmu,
pikirkanlah konsekuensinya di masa depan. Apa kamu siap melakukan perubahan di
waktu yang tepat atau tidak? Jika kamu masih ragu, kembalilah bertanya ke Tuhan
dan minta petunjuk-Nya. Percayalah waktu kita bertanya ke Tuhan Dia pasti akan menjawab.