Wabah penyakit
pneumonia sedang melanda negara Tiongkok. Diketahui ada 41 orang yang tengah gangguan pernapasan ini dan sebanyak 7 orang dalam kondisi kronis.
Otoritas
kesehatan wilayah provinsi Wuhan menyampaikan jika mereka sudah melakukan
tindakan medis terhadap penderita. Namun belum diketahui pasti bagaimana wabah ini bisa menyebar.
Namun baru-baru
ini, ilmuwan China mengumumkan hasil uji coba dimana diidentifikasi bahwa penyakit pneumonia tersebut disebabkan oleh coronavirus.
Kondisi ini
menyusul wabah sindrom pernapasan akut-coronavirus (SARS-CoV) yang juga pernah
terjadi pada tahun 2002 silam dan sindrom-coronavirus (MERS-CoV) yang terjadi di Timur Tengah pada tahun 2012 silam.
WHO melaporkan
jika wabah pneumonia misterius ini pertama kali diidentifikasi terjadi di luar China
pada 13 Januari lalu, saat seorang warga negara Tiongkok yang bepergian ke
Thailand. Diyakini bahwa infeksi virus corona baru sudah terjangkit di luar China.
“Kemungkinan
kasus yang diidentifikasi di negara lain tidak terduga, dan memperkuat alasan WHO
menyerukan pemantauan aktif dan kesiapsiagaan di negara lain,” kata WHO dalam pertanyaannya.
Sementara pemerintah
China dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setempat telah mengumumkan nama baru dari virus ini sebagai ‘novel coronavirus 2019’ atau nCoV-2019.
“Masih banyak yang harus dipelajari tentang penularannya, tingkat keparahan, dan fitur-fitur lain yang terkait dengan coronavirus baru ini, dan penyelidikan sedang dilakukan. Berdasarkan informasi saat ini, bagaimanapun, risiko dari coronavirus 2019 bagi orang Amerika dianggap cukup rendah. Namun demikian, CDC mengambil tindakan pencegahan kesiapan proaktif,” kata CDC.
Baca Juga:
Satu dari 5 Kematian Anak Disebabkan oleh Pneumonia
Pneumonia, Penyakit Radang Paru Kronis yang Perlu Kamu Kenali Lebih Dekat
CDC menekankan
bahwa penularan dari manusia ke manusia belum bisa dipastikan. Namun mengingat apa
yang terjadi selama wabah MERS dan SARS sebelumnya, penularan infeksi pernapasan ini mungkin saja bisa terinfeksi dari penderita ke orang lain.
SARS & MERS vs Coronavirus
Lebih dari 8000
orang terinfeksi virus SARS dan 800 diantaranya hampir meninggal ketika pandemik penyakit ini muncul pada tahun 2002 silam.
Virus ini
menyebar ke hampir 40 negara. Jenis virus yang sama dinyatakan muncul pada tahun 2013 dengan sebutan MERS.
Menurut WHOTrusted, virus MERS telah menyebabkan kematian sebanyak 850 orang di seluruh dunia.
Coronavirus
bisa dibilang juga adalah pandemic virus. Namun untungnya penyakit ini masih
dianggap tidak terlalu berisiko sama seperti jenis flu biasa. Namun penularannya dianggap tidak mudah.
Namun untuk
mencegah penyebaran penyakit ini, pemerintah China telah melakukan sterilisasi terhadap
beberapa faktor yang dianggap jadi penyebabnya, seperti makanan dan hewan. CDC
sendiri menyarankan supaya warga menghindari hewan yang hidup dan yang mati, pasar hewan dan kontak dengan orang sakit.
“Kami tidak
punya bukti tentang penularan dari manusia ke manusia, jadi itu sebabnya CDC menyampaikan
peringatan bahwa turis atau pelancong di sana menghindari jenis pasar makanan eksotis
di mana mereka menjual makanan laut dan daging,” kata Nikhil Bhayani, seorang dokter penyakit menular di Texas Health Resources.
Apa Itu Coronavirus
Corona berarti
mahkota. Diyakini jika virus ini muncul dalam bentuk mahkora ketika dilihat di bawah mikroskop electron.
“Kebanyakan
virus corona tidak berbahaya. Virus ini biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan
bagian atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Sebagian besar orang akan
terinfeksi virus ini di beberapa titik dalam kehidupan mereka,” kata Bhanu Sud,
MD, seorang spesialis penyakit menular di St. Jude Medical Center di Placetia, California.
Dr. Sud menekankan
walaupun prognosisnya baik bagi kebanyakan orang yang terinfeksi virus jenis ini,
SARS dan MERS dianggap masih lebih mematikan. Dimana SARS memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen dan 30 persen untuk MERS.
Untuk
menghindari risiko penularan yang lebih luas, Dr. Sud menyarankan untuk melakukan
deteksi dini dan karantina. Selain itu dia juga menyarankan untuk menghindari kontak langsung dengan penderita. Beberapa sumber penularan bisa terjadi melalui:
- Batuk dan bersin penderita yang tersebar di udara
- Jabatan tangan atau sentuhan
- Menyentuh benda
yang penuh dengan virus, menutup hidung atau mata dengan tangan yang terinfeksi
Sangat
dianjurkan untuk mencuci tangan lebih dulu supaya virus yang mengenai tangan tidak masuk ke dalam tubuh.
“Di Amerika
Serikat, penularan virus corona biasanya terjadi di musim gugur dan musim
dingin. Namun, infeksi ini bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun. Kebanyakan diantaranya
akan terinfeksi dengan satu atau lebih dari coronavirus manusia di masa
hidupnya,” ucapnya.
Di
Indonesia, saat ini juga sedang musim influenza dan batuk akibat perubahan cuaca
dari musim kemarau ke musim penghujan. Karena itu, sangat disarankan bagi yang masih
tetap sehat dan fit terus menjaga kesehatan dan kebersihan. Bila memungkinkan jagalah
jarak dengan penderita lain supaya tidak tertular virus yang sama. Dan bagi penderita,
disarankan untuk istirahat yang cukup, minum obat, pakai masker dan menjaga kebersihan
supaya tidak menularkan virus yang sama kepada orang lain.