Beberapa
waktu ini saya memperhatikan lirik lagu dari beberapa penyanyi seperti Justin
Bieber dan Selena Gomes yang bicara tentang “mencintai atau mengasihi diri
sendiri” dan teringat pada perintah Yesus tentang, “Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.” (Matius 12:13).
Berdasarkan
ayat di atas, banyak orang berpikir bahwa kita tidak bisa mengasihi orang lain
jika kita tidak mengasihi diri sendiri terlebih dahulu. Tapi apakah benar
seperti itu yang Tuhan maksudkan? Dan seperti apakah bentuk mengasihi diri
sendiri?
Tentu mengasihi
diri sendiri disini bukanlah sikap narsistik atau egois dan mementingkan diri
sendiri. Hal itu sangat jauh dari deskripsi kasih atau cinta yang ada dalam
Alkitab.
Kasih
berasal dari Allah, karena Allah adalah kasih
Perintah
Yesus tentang mengasihi Tuhan dan sesama sebagai hukum yang utama dan terutama bersumber
dari Taurat Tuhan. Pernyataan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri” juga tertulis dalam Imamat 19:18.
Dalam 1 Yohanes 4:8 dituliskan bahwa “Allah adalah kasih”, untuk itu mereka yang berasal dari Allah dan mengenal Allah pasti dan harus mengasihi.
Kata kasih dalam Bahasa Ibrani adalah “ahava” yang merupakan akar kata
dari kata “hav” yang berarti memberi. Jadi mereka yang memiliki “kasih” dalam hidupnya, maka dia pasti menunjukkannya dalam tindakan memberi atau berkorban.
Sebagai contoh orangtua yang mengasihi anaknya, maka dia memberikan yang terbaik untuk anaknya itu.
Namun yang menarik adalah yang mendapatkan keuntungan terbesar dalam
memberi karena mengasihi ini bukanlah mereka yang menerima pemberian atau kasih tersebut, tetapi si pemberi.
Mereka yang mengasihi tanpa syarat, melakukan pengorbanan dan memberkati orang lain, akan merasakan bahwa hati mereka semakin dipenuhi dengan kasih, rasa syukur dan ada suatu kepuasan tersendiri.
Baca juga :
Mengasihi Orang Lain Dengan Caranya Tuhan
Mengasihi diri sendiri karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita
Kasih atau cinta selalu bermula dari Allah, seperti yang dituliskan dalam 1 Yohanes 4:19, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Termasuk mengasihi diri
kita sendiri, hal ini juga berawal dari Tuhan, karena Dia telah mengasihi kita terlebih dahulu.
Kita harus menyadari terlebih dahulu bahwa karena kasih-Nya kepada kita.
Yesus datang ke dunia ini, menderita, mati di kayu salib dan bangkit pada hari
ketiga untuk menebus kita dari dosa sehingga kita tidak binasa melainkan menerima hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Ya, kita ini berharga dan mulia serta dikasihi oleh Tuhan (Yesaya 43:4).
Kita ini buatan tangan Allah (Mazmur 139:13), maha karya dari Sang Pencipta alam semesta.
Jadi, kalau kita ingin bisa mengasihi diri kita sendiri secara utuh,
kita harus mengalami kasih Allah terlebih dahulu. Yaitu mengalami keselamatan
dan pemulihan dari Tuhan dengan cara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu.
Apakah kamu sudah merasakan kasih Allah ini dalam hidupmu? Kalau belum
dan kamu ingin mengalaminya, yuk hubungi SAHABAT24 dengan KLIK DISINI, disana ada konselor yang siap membimbingmu untuk mengenal dan mengalami kasih Tuhan ini.
Setelah kamu mengalami kasih Tuhan ini, maka kamu bisa mengasihi dirimu
sendiri. Kamu berdamai dengan Tuhan, dengan dirimu, dengan masa lalumu, dan dengan sesamamu.
Kamu akan mengalami kebebasan, sehingga kamu bisa mengasihi orang lain
dengan tulus. Kamu tidak lagi menuntut, sebab kamu telah terlebih dahulu mengasihi
kasih Tuhan yang tanpa syarat dan tak terbatas itu.
Yuk kita jadi saluran kasih Allah bagi sekeliling kita. Selamat menjadi berkat JCers..
Baca juga :
Memberkati Dan Mengasihi Yang Tak Layak Karena Allah Lebih Dulu Mengasihi Kita!
Sumber : Jawaban.com