Di dunia kerja, dimana kita harus bekerja dari jam 8 sampai 5
sore ini, tentunya bekerja adalah hal yang harus kita lakukan untuk menjalani hidup.
Kadang ada saja beberapa perusahaan yang sama sekali tidak memberikan pekerjanya
ijin kerja karena harus mengurus sesuatu yang personal, kecuali dengan syarat harus menyelesaikan lebih dulu tugas kantor sebelum ijin.
Sebagai pekerja, sebenarnya kita punya hak untuk ijin
meninggalkan pekerjaan entah satu atau dua hari. Tapi hal itu kembali kepada seberapa
pentingnya urusan yang harus kita selesaikan. Selain itu, para pekerja juga punya
hak atas jatah cuti yang dia punya setiap tahunnya (di Indonesia, pada umumnya ada
sekitar 12 hari jatah cuti per tahunnya). Namun, penting bagi para pekerja untuk
tetap bijak mempergunakan jatah cuti ini jika ingin mendapatkan waktu libur yang berkualitas.
Adapun beberapa alasan yang sangat baik untuk mempergunakan jatah cuti adalah:
1. Sudah merencanakan liburan perjalanan jauh-jauh hari sebelumnya.
2. Sudah membuat janji ketemu dengan dokter.
3. Melakukan perjalanan spiritual yang sudah terschedule setiap tahunnya.
4. Harus pindah rumah.
5. Harus menghadiri konferensi atau acara besar, termasuk acara sekolah anak.
6. Atau karena suatu alasan yang
mendesak seperti anggota keluarga sedang sakit, rumah kebanjiran dan bencana alam lainnya.
Sayangnya, mengambil cuti hanya karena merasa bosan atau lelah bukanlah alasan yang baik untuk menghabiskan cuti kerjamu. Kalau kamu merasa benar-benar tertekan dan stress menghadapi pekerjaan akan lebih baik untuk menemukan sesuatu yang produktif untuk dikerjakan. Atau kalau kamu berani, cobalah membicarakan masalahmu dengan atasan.
Baca Juga: Tahun 2020, Waktunya Bekerja Lebih Baik dan Makin Sukses. Lakukan Dengan 3 Hal Ini!
Selain mengambil jatah cuti untuk
beberapa alasan di atas, para pekerja untuk berhak mendapatkan ijin meninggalkan
pekerjaan atau ijin tidak masuk kantor untuk alasan yang sangat mendesak. Dan untuk mendapatkan ijin dari atasan, lakukanlah beberapa hal ini:
1. Ceritakanlah tentang kehidupanmu lebih rinci kepada atasan
Entah kamu harus membawa hewan peliharaanmu ke dokter dan
kamu memutuskan untuk ijin gak masuk kantor. Mungkin terdengar konyol seorang
karyawan minta ijin untuk hal ini. Tapi bagi karyawan sendiri hal ini bisa sangat penting karena menyangkut hewan yang sangat dia cintai.
Jadi untuk mendapatkan ijin, cobalah menjelaskan tentang kehidupanmu secara rinci, termasuk seberapa berharganya hewan peliharaan dalam hidupmu.
2. Ajukan ijin atau cuti jauh hari sebelumnya
Seorang karyawan akan mendapat peluang yang jauh lebih besar
untuk diijinkan ijin kerja jika rencana tertentu sudah dijadwalkan jauh hari
sebelumnya. Misalnya, menyampaikan janji konsultasi dokter dua minggu sebelumnya. Dengan itu, pekerjaan di kantor bisa ditangani jauh hari sebelumnya.
Hal ini bukan hanya membantumu mendapatkan ijin, tapi juga membuat
hidup atasan dan juga rekan kerjamu lebih mudah. Jika mereka tahu sebelumnya, mereka punya waktu untuk menemukan seseorang yang bisa menggantikanmu.
3. Lakukan kesepakatan
Setiap kali seorang karyawan meminta ijin atau cuti kerja, siapkan
diri untuk membuat kesepakatan. Misalnya, waktu atasan bertanya “Bagaimana
dengan pekerjaanmu?” Pikirkanlah solusi yang tepat yang bisa kamu lakukan,
mungkin dengan berjanji akan menyelesaikannya atau akan menanggapi email saat semua urusan sudah beres.
4. Jangan biasakan untuk mengulangi kesalahan
Belajarlah dari pengalaman. Kamu mungkin beruntung diberikan
ijin cuti untuk alasan yang kamu ajukan. Tapi sayangnya, kamu selalu gak
menepati kesepakatan kepada atasan. Seringnya kamu justru mengabaikannya dan hal itu jadi record buruk untukmu.
Percayalah, mengulangi hal yang sama setiap kali ijin atau cuti hanya akan merusak karirmu.
Jadi, luangkanlah waktu cuti dengan berhati-hati. Temukan cara
untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan urusan pribadi yang sangat prioritas. Misalnya,
kalau kamu tahu kamu bisa mengambil cuti untuk menghadiri acara sekolah anak, ajukan
ijin beberapa hari sebelumnya. Dengan alasan yang masuk akal, bagaimanapun semua
atasan pasti akan mengerti dan memberikanmu ijin.
Ijin dan cuti kerja adalah hak setiap pekerja. Tapi bukan
berarti kita bisa menyalahgunakannya untuk hal-hal yang tidak penting.
Sebaliknya, gunakanlah itu untuk sesuatu yang sangat prioritas dalam hidupmu,
entah untuk urusan keluarga, ijin sakit pribadi atau anggota keluarga dan sebagainya.