Pendeta Dr.
David Antwi, seorang gembala dan pendiri Kharis Ministries yang berbasis di Inggris baru-baru ini menyampaikan pernyataan kontroversial.
Lewat sebuah
rekaman video ibadah Minggu yang dipimpinnya, Antwi menyampaikan jika siapapun musisi gereja yang tampil dan mendapatkan bayaran adalah pencuri.
“Kamu adalah
seorang pencuri jika kamu memainkan instrumen gereja dan mengumpulkan uang. Kamu adalah seorang pencuri,” katanya.
Dia menambahkan bahwa orang-orang seperti ini adalah saudara si iblis.
Baca Juga: Bikin Heboh! Video Game Ini Tampilkan Sosok Yesus Sesuai Dengan Kisah Alkitab
Setelah itu,
dia mulai memanggil semua musisi gereja ke depan altar dan dengan serius memberi mereka nasihat.
“Tuhan memberkatimu, aku sangat menghargai kalian berdiri di sini,” katanya.
Video inipun
mendadak viral di Youtube dan banyak warganet yang lalu mengkritik sang
pendeta. Di satu sisi mereka menilai jika tindakan itu dianggap tidak adil.
Karena jika pendeta dibayar saat menyampaikan kotbah kenapa musisi gereja justru dilarang?
Mereka juga
mempertanyakan apakah pernyataan Antwi tertulis di Alkitab atau tidak. Beberapa lain justru mempertanyakan panggilannya sebagai pendeta.
“Pendeta Antwi
berpendapat bahwa instrumentalis harus melakukannya untuk pekerjaan Tuhan dan
bukan untuk keuntungan finansial (sendiri), tentu saja, semua itu baik..tapi
musisi gereja juga perlu makan. Dan kami tidak ingin semua musisi kelaparan,” tulis seorang warganet.
Sementara yang
lainnya menilai jika musisi yang bekerja di gereja pantas dibayar untuk keterampilan bermusik yang mereka punya.
Tentu saja pernyataan
pendeta di atas membuat kita terkejut. Tak banyak pendeta yang bersuara lantang
dan mengatakan jika mendapat bayaran saat melayani Tuhan adalah tindakan
pencurian. Bahkan hal ini memang tidak dituliskan secara langsung di dalam Alkitab.
Namun kita bisa meluruskan pernyataan tersebut bahwa melayani Tuhan bicara soal motivasi yang benar.
Saat kita melayani
Tuhan dengan motivasi hanya untuk mempersembahkan talenta kita untuk
menyenangkan hati-Nya, maka Tuhan akan disenangkan. Tapi jika ternyata dengan
motivasi ini ada orang yang bermurah hati menyumbangkan sejumlah uang untuk kita,
maka bisa dibilang itu adalah berkat dari Tuhan. Tapi akan jadi hal yang salah kalau
seorang musisi yang bertalenta memilih melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan bayaran.
Apalagi jika sejak awal dia telah melakukan persepakatan dengan pihak gereja untuk mendapatkan bayaran setiap kali tampil melayani.
Sama halnya
dengan seorang pendeta. Saat dia melayani di suatu gereja, harusnya motivasinya
adalah untuk menyampaikan firman kebenaran Tuhan dan bukan untuk mencari uang. Dan
jika ternyata pihak gereja yang mengundangkan memberikan sejumlah uang, menjadi
hak pendeta baik menerima maupun menolaknya. Jika dia merasa bayaran tersebut membuat
pelayanannya tak lagi murni, dia bisa menolak dan menyampaikan motivasi hatinya.
Jadi, tentu
saja ini gak hanya berlaku bagi pelayan pujian dan penyembahan gereja saja.
Tapi bagi semua orang yang melayani Tuhan, kiranya punya motivasi hati yang benar
dihadapan Tuhan. Percayalah, kalau saat kita melayani dengan murni maka Tuhan
akan membukakan pintu berkat atas kita.