Lahir di Jambi, 19 Februari 1983, pria bernama Reynhard Sinaga ini didakwa karena sudah memperkosa 48 orang di apartemennya di Inggris. Namun, berdasarkan bukti dari video yang direkam di hape miliknya, Reynhard di duga memperkosa 190 pria.
Siapa yang sangka, menimba ilmu ke negara nan jauh, yakni di
Inggris pria yang tinggal di Manchester
sejak 2007 ini bukannya membuat harum nama Indonesia melainkan mempermalukan dirinya sendiri dan juga keluarganya.
Dikutip dari BBC, Reynhard memperoleh dua gelar magister
kemudian pada tahun 2017, dia mengambil gelar doktor di Universitas Leeds dan
pada tahun itu jugalah dia ketahuan sudah memperkosa banyak orang. Lebih
parahnya lagi, pemerkosaannya ini sudah dia lakukan sejah tahun 2011 hingga 2017.
Jadi, awalnya bermula pada Juni 2017. Seorang korban yang dia perkosa memukul Reynhard dan menelepon polisi.
Awalnya polisi tidak curiga lataran dikira Reynhard adalah korban yang dipukul oleh temannya sendiri ketika mabuk bersama di apartemennya. Namun kemudian, polisi meminta password smartphone Reynhard dan dia sempat memberikannya. Dari sanalah, polisi menemukan kebenaran bahwa selama ini Reynhard memperkosa korbannya dan mengambil video secara diam-diam.
BACA JUGA : Demi Keamanan Natal 2019, Polri Kerahkan 100.000 Personel. Luar Biasa!
Sementara itu, dari rekaman CCTV yang disiarkan di BBC, terlihat pria
berusia 36 tahun ini berputar-putar di depan apartemennya sambil mencari
mangsa. Dia juga selalu keluar rumah dari jam 7 malam hingga 12 malam lewat, kemudian kembali dengan seorang pria hanya dalam waktu 1 menit.
Menurut penjelasan dari polisi Manchester, Reynhard memberi
korbannya obat bius yang dituang ke dalam minuman, kemudian setelah korbannya
tertidur pulas, dia memperkosanya sambil merekam dengan dua smartphonenya, satu dari jarak dekat dan satunya lagi dari jarak jauh.
Dari 48 korban yang kasusnya sudah disidangkan, Kepolisian
Manchester Raya menyatakan bahwa 45 diantara korbannya adalah heteroseksual dan tiga homoseksual. Dan dari puluhan ini, 26 orang adalah pelajar.
Sejak kasus tahun 2017, berita ini baru diturunkan oleh
Pengadilan Manchester setelah melakukan sidang empat tahap, yakni mulai dari Juni 2018 dan 3 tahap di tahun 2019.
Dari hasil persidangan, Reynhard mendapatkan hukuman seumur hidup.
Entah apa yang dipikirkan oleh Reynhard kenapa dia bisa
melakukan tindakan berdosa itu. Karena menurut Koordinator Protokol dan Konsuler Kedutaan Indonesia di London, Gulfan Afero, setelah mewawancari
orangtua Reyhard, dia adalah anak yang baik, rajin beribadah dan rajin ke gereja.
Sampai hari ini, orangtua Reynhard belum bersedia untuk diwawancarai oleh wartawan mana pun.
Namun, melihat dari kasus Reyhard ini, para korbannya
merasakan trauma yang sangat dalam dan beberapa orang ingin bunuh diri karena tidak sanggup.
Terkadang, sering ke gereja bukanlah sebuah ukuran apakah
seseorang dikatakan baik atau tidak. Sebagai orang percaya, ke gereja saja tidak cukup ya, kita harus memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan.
Entah apa yang dialami Reyhard dalam hidupnya sehingga dia memiliki sikap seperti ini, tetapi bagi kamu yang mungkin merasa hancur dan sempat berpikir ingin melakukan tindakan kejahatan seperti Reynhard atau tindakan konyol lainnya, marilah terbuka dan curhat. Jangan sampai menyesal setelah melakukannya ya.
Untuk
curhat, kamu bisa hubungi kami di SAHABAT24 :
Ingat,
kamu tidak sendiri. Ayo, sama-sama bertumbuh, saling mengampuni dan belajar
mengenal Allah bukan dari seberapa sering kamu beribadah tapi dari seberapa
dalam kamu berhubungan secara pribadi dengan Allah