Meski Kantor Masih Nyebelin, Tetap Loyal dan Berintegritas Ya. Jangan Kepancing Suasana!

Finance / 7 January 2020

Kalangan Sendiri

Meski Kantor Masih Nyebelin, Tetap Loyal dan Berintegritas Ya. Jangan Kepancing Suasana!

Naomii Simbolon Official Writer
4503

Semua dari pada kita haruslah bekerja agar bisa makan. Benar bukan?

Di seluruh Alkitab pun sangat jelas dituliskan bagaimana kita harus bekerja dan melakukan pekerjaan yang berarti. Alkitab juga menuliskan betapa pentingnya pekerjaan dan betapa pentingnya orang Kristen harus bersikap dengan baik ketika bekerja di tempat kerja.

Dalam Kolose 3:23 dikatakan, " Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  Sementara itu, di dalam Amsal 16:3 juga dikatakan, "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu."

Tapi seperti yang kita ketahui bukan bahwa bekerja itu nggak selalu mudah dan menyenangkan. Apapun panggilan kita, pasti dalam satu titik kita pernah mengalami kesulitan dalam sebuah pekerjaan. Entah rekan kerja yang bikin kita frustasilah, atasan yang terlalu banyak menuntutlah, dan jadwal yang super sibuklah.

BACA JUGA : 4 Tanda Bahwa Kamu Kerja Diperbudak Oleh Uang. Jadikan Resolusi Yuk!

Kayaknya, mempertahankan sikap untuk tetap positif itu nggak mungkin banget. Iya nggak sih?

Namun, sebagai orang Kristen di tahun 2020 ini, hal itu haruslah menjadi resolusi kita. Sebab kita ini dipanggil sebagai role modelnya Allah, dan kita harus memiliki integritas dan keunggulan di tempat kerja bahkan ketika kita menghadapi kesulitan.

Intinya adalah, kita harus berbeda dari dunia ini, kita harus berbeda dari tahun sebelumnya dan semakin meneladani Kristus melalui pekerjaan yag kita lakukan dengan baik.

Nah, dibawah ini adalah beberapa hal yang penting kita ingat ketika kita berusaha untuk menunjukkan integritas kita di tempat kerja dan menjadi role modelnya Tuhan :

1. Tuhan menciptakan kita untuk bekerja


Seperti yang sudah saya singgung, dalam Kejadian 1 kita bisa melihat bahwa Allah bekerja 6 hari untuk menciptakan dunia ini dan semua isinya dan menciptakan manusia dalam gambarNya.

"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (Kejadian 1:27)

Setelah Tuhan bekerja, Dia senang dengan ciptaannya.  Dan sebagai pembawa gambar Allah tersebut, maka kita juga diciptakan untuk bekerja. 

2. Alkitab memanggil kita untuk antusias dalam setiap pekerjaan kita.


Pekerjaan kita adalah ujian dari Tuhan. Dia senang menguji kita karena Dia ingin melihat seberapa besar ia bisa mempercayai kamu dengan keabadian.

Lukas 16:10-12 berkata, ""Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?"

Tuhan mengawasi apapun yang kita lakukan, bahkan ketika kamu sendirian. Bahkan ketika kamu memiliki pekerjaan yang sangat membosankan di dunia, Tuhan tetap ingin melihat sikap hati kamu.

2 Timotius 2:15 berkata, "Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu."

Sikap kamu terhadap pekerjaan kamu, atau terhadap apa pun itu menentukan sukacita kamu. Pekerjaan yang buruk adalah mungkin menyebalkan tapi akan lebih buruk dan menyebalkan ketika kamu mengeluh mengerjakannya dan mengeluh tentang hal itu.  Jadi, semuanya tergantung dengan sikap kamu.

3. Pikirkan, apa yang menjadi tujuan kamu bekerja?


Dunia ini sangat jelas mengajarkan kita bahwa defenisi  kesuksesan didasarkan oleh jabatan pekerjaan dan status keuangan seseorang. Tapi, sebagai orang Kristen, tujuan kita dalam bekerja itu haus di dorong melebihi dari keinginan secara materialistis.

Sekalipun nggak ada yang salah dengan kerja keras dan sukses secara finansial, Alkitab memperingatkan kita bahwa itu bisa menjadi perangkap keserakahan.

Berkali-kali, Alkitab menekankan agar kita tidak membiarkan uang dan harta menjadi tujuan kita bekerja.

1 Timotius 6:9 berkata, " Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan."

Sebaliknya, pusatkanlah pekerjaan kamu untuk memuliakan Allah dan melayani orang lain.

Markus  12: 30-31, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Jadi, di tahun yang baru ini marilah kita melewati semua pekerjaan kita dengan sikap yang benar dan memuliakan Tuhan. Semangat ya!

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami