Bencana banjir
melanda wilayah Jabodetabek, menyebabkan belasan korban jiwa meninggal dunia
dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Pemerintah menginstruksikan agar
masyarakat bergotong-royong untuk membantu sesama yang terkena bencana banjir, temasuk menggunakan tempat-tempat ibadah sebagai posko bencana banjir.
"Tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, atau
lainnya di daerah Jabodetabek bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk menolong para korban bencana tersebut," deikian pernyataan Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, Kamis (2/1/2020) lalu.
Hal ini sudah
dilakukan di berbagai daerah di berbagai wilayah Jabodetabek, sebagai contoh menarik
adalah posko bantuan di Kawasan Wijaya, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta
Selatan dimana ada dua posko yang tidak berjauhan yang dibuat oleh FPI dan satunya adalah posko dari Gereja Santapan Rohani Indonesia.
Posko FPI sendiri
terletak di dekat Halte Wijaya I, dan sekitar 500 meter dari lokasi tersebut berdiri posko Gereja Santapan Rohani Indonesia.
Menurut Lurah
Petogogan, Sarwanto seperti yang dikutip oleh CNNIndonesia.com, ada sekitar 154 warga mengungsi di gereja
hingga Kamis siang lalu, namun sorenya mereka sudah kembali ke rumah karena airnya sudah surut.
Sarwanto juga mengungkapkan
bahwa bantuan untuk warga juga melimpah, “Sudah banyak bantuan, lebih dari cukup.
Ada dari warga, dari Wakapolri, dari Polres Jaksel, semua ada menumpuk gitu. Nanti kita bagikan.”
Hingga Jumat pagi,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 43 orang
meninggal akibat banjir di Jabodetabek, Lebak dan Banten.
Seperti yang diinstruksikan oleh Wapres Ma’ruf Amin, yuk kita bergotong-royong saling menolong korban banjir, tanpa melihat latar belakangnya. Tunjukkan kasihmu dan ulurkan tanganmu untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Baca juga :
Banjir Mengepung Jakarta, Siapkah Gereja Jadi Posko Bantuan?