Bayangkan, gimana perasaanmu ketika kamu mendapatkan telepon seperti ini :
"Selamat! Kamu sudah memenangkan kontes kami. Hadiahnya
adalah tiket pesawat pulang-pergi kelas bisnis ke mana saja di dunia, ditambah akomidasi mewah dan uang pengeluaran."
Baik saya, dan kita semua pasti langsung menentukan tempat
untuk kita tuju dari hadiah tersebut bukan? Entah itu ke Israel, Australia atau ke negara-negara impian kita sejak kecil.
Seperti yang kita sadari bahwa saat ini kita sedang hidup di
masa dimana komputer, TV, buku dan majalah memberikan jendela bahwa kita sedang
berada di dunia yang sangat besar, yang seakan menunggu kita untuk menjelajahi mereka semua.
Sadar tidak sadar, kita pun dipenuhi hasrat yang kuat untuk melakukan perjalanan ke
seluruh dunia. Hasrat ini yang akhirnya kerap sekali membuat kita gelisah dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan dan lain sebagainya. Ketika
kita scroll Instagram, kita mulai iri, kita ingin melakukan apa yang orang lain
inginkan. Kita dipenuhi ambisi untuk menjadi orang lain, dan berusaha keras demi seperti orang lain.
Alhasil, tanpa disadari, kebiasaan itu benar-benar membuat kita iri dan tak mensyukuri hidup kita, kerja keras kita dan lain sebagainya.
Tahu nggak mengapa hasrat seperti itu pada akhirnya mempengaruhi kehidupan, hati dan bikin kamu gelisah? Ini nih penjelasannya :
1. Karena kamu tidak ada ketidakpuasan
Meskipun kita sudah diberikan kesempatan untuk mengunjungi
satu negara, misalnya. Kita tak akan puas dengan itu. Kita ingin menjelajah negara satu, dua dan tiga. Ini benar-benar buruk!
Sebenarnya ketidakpuasan ini nggak cuma bicara soal material
saja tapi soal gereja, mencoba mencari pekerjaan yang lebih menarik bahkan pasangan yang lebih baik.
Seharusnya kita bersyukur untuk bisa memerangi ini.
2. Karena kita dipenuhi rasa cemburu
Sosial media sudah nggak asing lagi tentunya dalam setiap
orang. Ketika kita melihat teman-teman kita berlibur ke berbagai kota atau
negara, kita pun cemburu dan ingin demikian. Finally, kita mulai gelisah bahkan mencari uang dengan cara nggak benar untuk bisa liburan.
Menurutku, terlalu rendah bagi seorang anak Tuhan hidup dengan cara demikian.
Bukan maksud menghakimi, tetapi bagaimana kita harus mengucap syukur atas hidup kita. Kasih nggak cemburu atau iri.
Berhentilah berfokus kepada kehidupan orang lain, dan
kendalikan nafsu relasional kamu untuk bersaing dengan orang lain. Tuhan tidak mencari orang demikian, tujuan kita nggak cuma itu bukan?
3. Karena takut
Takut? Yap, kamu takut ketinggalan dan takut tidak melakukan yang terbaik dalam hidupmu.
Ketakutan sering sekali membuat nafsu kita berkelana sehingga kita salah meresponi sesuatu.
Untuk segala sesautu Tuhan memiliki waktu. Nggak usah tergesa-gesa, lakukan saja apa yang Tuhan percayakan padamu saat ini.
Jika Tuhan ingin kamu bekerja, maka bekerjalah sepenuh hati dan menabung buat masa depan dan menggapai mimpimu.
Ketika kita setia dalam hal kecil, maka Allah akan memberkati kita dan mempercayakan hal yang besar. Percayalah!
Hey anak muda, jangan biarkan zaman mempengaruhi dan menguasai
pikiran kamu ya. Kamu harus mengerti apa maksud Tuhan dalam hidupmu, agar nggak
hidup dengan apa yang orang lain lakukan. Gimana?