Hanya Iman yang Mampu Melakukan Mujizat, Logika Manusia Akan Gagal Memahaminya!
Kalangan Sendiri

Hanya Iman yang Mampu Melakukan Mujizat, Logika Manusia Akan Gagal Memahaminya!

Lori Official Writer
      4410

Yohanes 6: 14

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20

Iman didefiniskan sebagai kepercayaan penuh atau percaya diri.

Pernah gak kamu membaca Alkitab dan membayangkan dirimu di sana, di saat itu, menyaksikan peristiwa yang terjadi (di sana)?

Bisakah kamu membayangkan ada di tengah-tengah kisah yang terjadi dalam Alkitab?

Kisah-kisah yang ada di Alkitab berasal dari realitas seseorang. Orang-orang sepertimu dan aku yang gak pernah membayangkan apa yang akan terjadi pada akhirnya mengubah dunia.

Aku sering berpikir bagaimana rasanya menyaksikan keajaiban, mujizat dan peristiwa menakjubkan (dalam Alkitab) secara pribadi. Aku gak bisa menyaksikan bagian dimana orang-orang berjalan di tengah laut yang kering.

Kita juga pasti gak akan paham bagaimana peristiwa laut terbelah itu terjadi. Hal itu di luar dari logika bukan? Kecanggihan dan pola pikir kita yang terbatas bahkan gak bisa menguraikan keajaiban itu. Peristiwa itu melampaui penjelasan duniawi.

Iman adalah kebalikan dari logika. Di semua kisah Alkitab membuktikan bagaimana iman mematahkan logika. Gak ada ruang bagi logika untuk menjelaskan kenapa iman bisa memindahkan gunung. Iman mengalahkan semua logika manusia.

Logika gak bisa melakukan mujizat pelipatgandaan lima roti dan dua ikan seorang anak kecil dalam Alkitab saat hendak memberi makan ribuan orang. Imanlah yang membuat semua orang bisa makan sampai kenyang dan bahkan masih menyisakan 12 bakul roti.

Makanan itu melimpah. Tidak pernah habis. Bukankah secara logika hal itu berarti kalau tak mungkin makanan di keranjang anak kecil itu bisa berlipat ganda. Tapi iman membuat kita berpikir berani untuk percaya dan melangkah keluar untuk memberi makan orang banyak.

Tuhan bisa bekerja melalui orang-orang yang mau bertindak melakukan hal sesederhana saat berkata ‘Ya’ untuk sesuatu yang mustahil.

Tuhan butuh orang-orang percaya dan beriman. Tuhan perlu perkataan ‘Amin’. Dia butuh tindakan sederhana dari seseorang percaya bahwa Tuhan bisa melakukan segala hal. Dan yang percaya gak ada yang mustahil bagi-Nya.

Lewat ketaatan dan iman kita pada apa yang kita gak bisa lihat, Tuhan akan melakukan lebih dari cukup. Dia mau melakukan jauh lebih banyak. Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita dan memberikan sisa makanan yang melimpah, tanah kering di tengah samudera, gunung yang rata dan tembok yang hancur sebagai tanda kemenangan kita.

Tuhan hanya akan berhasil hanya saat logika kita gagal memahami segala hal yang terjadi di dunia ini.

Dia akan mengambil alih segala hal yang tampaknya mustahil dan membuatnya jauh melampaui kebutuhan dan pemahaman kita. Percayalah!

Bertindaklah karena iman dan bersikaplah berani untuk Tuhan. Kita gak bisa melakukan kalau kita gak meminta. Mintalah sesuatu yang besar dan berpikirlah besar. Jangan taruh Tuhan di dalam box. Jangan membatasi Tuhan kita yang mahakusas, yang supernatural itu!

Apa isi keranjangmu?

Waktu Yesus melihat kerumunan besar orang datang mencari Dia. Dia bertanya kepada Filipus, “Di mana kita bisa membeli roti untuk memberi makan semua orang ini?” Dia sedang menguji Filipus, karena Dia sudah tahu apa yang akan dia lakukan.

Tapi jawab Fipilus, “Bahkan kalau kita bekerja pun selama berbulan-bulan, kita gak akan punya cukup uang untuk memberi mereka makan!”

Lalu Andreas, saudara Simon Petrus berkata, “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” (Yohanes 6: 9)

Tapi tahukah kamu apa yang Yesus lakukan? Dia menyuruh semua orang dalam kerumunan untuk duduk. Lalu dia mengangkat roti dan ikan ke langit, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ.


Gak ada tindakan mujizat yang terjadi tanpa iman

 

Hak cipta Nina Keegan, digunakan dengan ijin. 

Ikuti Kami