Tuhan Mau Persembahan yang Terbaik Darimu, Bukan yang Sembarangan!
Kalangan Sendiri

Tuhan Mau Persembahan yang Terbaik Darimu, Bukan yang Sembarangan!

Lori Official Writer
      7042

Keluaran 30: 35

Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Sebelum masuk dalam renungan berjudul ‘Persembahan Terbaik’ ini, marai sebelumnya membaca Keluaran 30: 34-37. Ayat ini berbicara tentang perintah Tuhan kepada Musa soal bagaimana mempersembahkan korban persembahan yang berkenan kepadaNya. Di ayat 35, Tuhan sendiri memerintahkan supaya korban ukupan dicampur rempah-rempah, digarami, murni dan kudus. Tuhan itu adalah pribadi yang terukur. Dia detail dan kudus.

Sebagai pengikut Kristus, kita juga kudus….dipisahkan (dari sesuatu yang najis). Terlepas dari profesi kami, pada akhirnya kami akan menyampaikan laporan kepada CEO di atas dari semua CEO! Sebagai informasi, aku bekerja di sebuah pelayanan. Misi dari organisasi kami adalah mendorong orang untuk memiliki hubungan yang bermakna dengan Yesus Kristus. Sulit untuk tidak jadi orang yang rendah hati melakukan panggilan ini. Ini adalah tanggung jawab yang besar dan dikerjakan dengan serius.

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3: 23)

Ayat di atas adalah ayat yang selalu aku pegang. Tapi sebagai manusia, aku pastinya juga sering gagal. Ada kalanya aku mengeluh. Kadang aku gak senang dengan adanya perubahan kebijakan atau prosedur.

Suatu kali, aku menghadapi konflik denga rekan kerjaku. Ya, sulit untuk melakukan segalanya untuk Tuhan. Sulit untuk melakukan semua yang kita kerjakan dengan excellence. Tapi aku tetap berusaha melakukannya.

Setelah berjuang selama semusim penuh, seorang teman dan kolegaku yang baik menyampaikan komentar sederhana. Tapi komentar itu justru berdampak besar padaku dan juga pekerjaanku. Aku bekerja untuk proyek Bapa Surgawiku, dan Dia layak mendapatkan yang terbaik. Dia layak mendapatkan hasil kerjaku yang excellence.

Di Keluaran 30: 34-37, kita membaca cara Allah memberi Musa instruksi yang fokus pada sasaran dan tepat untuk pembangunan mezbah dan persiapan minyak dan dupa.

Ada alasan kenapa Dia meminta seperti itu. Dupa harus dibakar di atas mezbah emas setiap pagi dan sore. Dupa harus dibakar sepanjang hari dan hal itu jadi simbol doa dan syafaat dari orang-orang yang naik kepada Allah sebagai wewangian.

Dupa adalah campuran rempah-rempah yang mahal dan langka. Itu hanya dipakai untuk penyembahan kepada Tuhan. Komposisi dupa menjadi pengingat bahwa Tuhan berhak atas semua hal yang terbaik, bahan yang terbaik dan yang terbaik dari umat-Nya.

Jadi, bagaimana supaya kita jadi yang terbaik? Dalam segala hal yang kita lakukan, setiap email yang kita kirim, setiap pertemuan yang kita hadiri, setiap panggilan telepon yang kita buat, setiap percakapan, harusnya kita lakukan seperti untuk Tuhan.

Bagaimana kita tahu kalau Tuhan mau yang terbaik dari kita?

“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6: 8)

Walaupun kita mungkin gak membakar dupa di dalam altar setiap siang sampai malam, kita bisa mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan. Kita bisa menyebarkan kebaikan dan kasih-Nya kepada orang lain. Kita bisa melakukannya dengan menjadi pribadi yang murah hati, rendah hati, memotivasi dan menjadi berkat. Kita bisa menerima perkataan teman kita sebagai saran yang baik. Apapun pekerjaan kita, apapun panggilan kita, kerjakanlah seolah-olah hal itu adalah proyek Bapa Surgawi.


Selagi mampu, persembahkanlah yang terbaik untuk Tuhan

 

Hak cipta Anne Ferrell Tata, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami