Meninggal Tiba-tiba, Ini Penyakit yang Sebabkan Kematian Anak Worship Leader Gereja Bethel
Sumber: google.com

Parenting / 24 December 2019

Kalangan Sendiri

Meninggal Tiba-tiba, Ini Penyakit yang Sebabkan Kematian Anak Worship Leader Gereja Bethel

Lori Official Writer
3121

Minggu lalu, Kalley Heiligenthal yang merupakan worship leader (pemimpin pujian) Gereja Bethel di Redding, California membagikan di Instagram-nya kabar duka soal kematian putri keduanya berusia 2 tahun Olive. Balita mungil ini dinyatakan meninggal tiba-tiba dalam tidurnya. 

Hal ini akhirnya dikonfirmasi oleh dokter yang memeriksa Olive, dimana balita itu dinyatakan sudah meninggal pada Minggu, 15 Desember 2019.

Namun Kalley menulis dalam Instagram-nya kalau dia dan suaminya Andrew meminta kepada semua orang Kristen untuk bersatu dalam doa agar mujizat kebangkitan terjadi kepada Olive.

"Waktunya masih belum selesai, dan inilah waktu kita untuk berani percaya, dan dengan percaya diri atas apa yang Yesus Sang Raja sudah bayar (di kayu salib). Inilah waktunya untuk Olive untuk bangkit dari kematian," tulis Kalley.


Sehari setelah pernyataan tersebut, Kalley dan anggota Gereja Bethel segera beramai-ramai memposting seruan untuk berdoa bersama. Mereka bahkan menggelar pujian penyembahan bersama selama lima hari, namun Olive tak kunjung bangkit dari tidurnya. Akhirnya Kalley dan sang suami merelakan kepergian Olive dengan ikhlas.

Baca Juga: Rayakan Natal Pasca Anak Meninggal Pasti Sulit. Tapi Tuhan Punya Pesan Ini Buatmu

Walaupun gak disampaikan secara langsung terkait penyebab kematian Olive, namun seperti disampaikan bahwa balita dua tahun ini sebelumnya dalam keadaan baik-baik saja. Dia justru tiba-tiba berhenti bernapas saat dalam tidurnya. Dan berdasarkan diagnosa kematiannya, penyebab kematian semacam ini rentan dialami oleh bayi di bawah satu tahun. Tapi juga gak tertutup kemungkinan dialami oleh balita di bawah tiga tahun.

Penyakit ini akrab disebut dengan SID (Sudden Infant Death) sindrom. Biasanya terjadi saat anak sedang tidur.

Walaupun belum diketahui jelas penyebab kematian ini, SID mungkin berkaitan dengan kerja otak yang mengontrol pernapasan dan tidur.

Sebuah riset menemukan beberapa faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya risiko SID terhadap bayi dan balita. 

Pertama, faktor fisik. Hal ini bisa meliputi kondiai otak yang rentan mengalami kematian akibat SID, kelahiran dengan berat badan di bawah rata-rata, dan infeksi pernapasan yang membuat anak sulit bernapas.

Kedua, faktor kondisi tempat tidur. SID bisa menyerang bayi dan balita yang tidur dengan posisi yang tidak tepat, seperti tengkurap dan posisi lain yang membuatnya sulit bernapas. Selain itu, tempat tidur yang terlalu empuk juga bisa membuat bayi dan balita sulit bernapas. Bayi dan balita juga bisa mengalami gangguan pernapasan saat tidur di dalam kamar berbarengan dengan orangtua maupun dalan suhu ruang yang terlalu panas.

Namun untuk mencegah risiko SID ini, orangtua bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Pastikan posisi tidur bayi dan balita dalam keadaan tidur mengarah lurus maupun miring ke kanan dan kiri. Hindari tidur telungkup yang akan membuat anak sulit bernapas.

2. Pastikan tempat tidur bayi dan balita benar-benar aman. Jangan biarkan hewan atau barang-barang yang tak perlu ada di sekitar kasur bayi.

3. Pastikan suhu ruang nyaman untuk tidur bayi dan balita. Hal ini bisa membantunya untuk bisa bernapas dengan leluasa.

4. Jika bayi dan balita tidur bersama orangtua di satu kamar yang sama, pastikan untuk memisahkan kasur khusus untuknya.

5. Bangunkan anak untuk memberinya asi.

6. Lakukan imunisasi rutin. Hal ini penting guna mencegah beragam dampak penyakit yang bisa mengancam nyawa bayi dan balita. Di setiap negara, sistem imunisasi sudah diatur oleh pemerintah dan orangtua hanya perlu mengikuti prosedurnya.

Jangan biarkan SID mengancam kehidupan bayi dan balitamu. Periksakan kesehatan anak secara rutin. Karena dalam kondisi baik-baik pun anak bisa saja mengalami risiko penyakit yang tak terduga.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami